Senin (16.50), 14 Januari 2019
-----------------------
Kingsley mencapai dimensi Immorland melalui pintu penghubung yang pernah diciptakannya sendiri di masa lampau. Awalnya dia pikir pintu itu sudah tertutup kembali mengingat cukup lama tidak digunakan. Tapi ternyata tetap di sana seperti yang Kingsley harapkan.
Cukup jauh dari rumah Queenza. Sekitar 300 mil. Lokasinya yang dulu berada di tengah hutan kini berubah di antara pepohonan dekat jalan. Tapi beruntung masih cukup tersembunyi hingga tidak akan ada manusia yang merasa aneh jika melihat Kingsley menghilang.
Pintu penghubung antara Immorland dan dimensi manusia ada banyak namun hanya bisa dilalui makhluk tertentu. Yang menjadi pintu utama dan bisa dilalui seluruh makhluk tepat berada di hutan amazon. Para malaikat dan guardian memiliki kemampuan untuk membuat pintu penghubung. Karena itu mereka bisa melewati pintu manapun—termasuk Kingsley sendiri—asal mengetahui lokasinya.
Kingsley muncul di hutan timur Immorland. Dan seperti sebelumnya, Mochi sudah menunggu di sana. Kingsley tersenyum pada makhluk lucu yang telah menemaninya sejak remaja.
"Kemarilah."
Seperti biasa, Mochi langsung melompat ke dalam pelukan Kingsley seperti hewan peliharaan yang manja.
"Kau sudah makan, kan?" tanya Kingsley seraya menggaruk belakang telinga Mochi. Hewan unik peliharaan Kingsley itu pemakan serangga. Jadi dia tidak pernah kesulitan mendapat makanan, terutama di tengah hutan.
Mochi mengangguk menanggapi ucapan Kingsley lalu menggosokkan pipinya yang berbulu lembut ke pipi Kingsley.
"Kau semakin manja, ya? Rindu padaku?" tanya Kingsley sambil terkekeh pelan.
Ngiiikkk... ngiiiikkk...
"Aku juga rindu padamu." Lalu Kingsley menatap mata bulat Mochi. "Tapi aku tidak bisa terlalu lama di sini. Aku khawatir pada Queenza. Jadi apa yang ingin kau katakan padaku?"
Tiba-tiba Mochi melompat turun dari pelukan Kingsley lalu mata bulatnya melebar sambil menunjuk ke arah selatan.
Ngiiiikkk... ngiiiikkk...
"Ada pasukan di sana? Kaum guardian memiliki pasukan tersembunyi?"
Mochi mengangguk.
"Sudah kuduga. Pasukan itu pasti terdiri dari orang-orang seperti Tristan dan Emily. Menurutmu apa tujuan pasukan itu dibentuk?"
Mochi menunjuk ke arah Kingsley.
"Untuk membunuhku." Kingsley menyimpulkan. Raut wajahnya berubah datar tak dapat diartikan. "Itu membuatku semakin yakin tidak bisa meninggalkan Queenza lama-lama. Aku harus segera kembali."
Ngiiiikkk... ngiiiikkk...
Mochi melompat-lompat seraya kembali menunjuk ke arah selatan.
"Kau tahu tempat para pasukan itu dan ingin menunjukkannya padaku?"
Mochi mengangguk.
Kingsley diam sejenak tampak berpikir. "Baiklah, mungkin sebaiknya memang aku memperhatikan mereka untuk mengukur kekuatan mereka atau langsung menyerang jika ternyata kemampuan mereka tidak seberapa. Memang lebih baik jika aku bisa berada selangkah di depan musuh."
Lagi-lagi Mochi mengangguk, kali ini tampak lebih bersemangat.
"Kalau begitu tunjukkan jalannya."
Mochi langsung berbalik, melangkah lebih jauh ke dalam hutan menuju selatan. Sementara Kingsley membuntuti di belakangnya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasyWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...