Rabu (21.18), 20 Februari 2019
Selamat membaca!
-----------------------
"Tutup gerbang istana!"
Seruan kepala penjaga diiringi suara gesekan besi saat gerbang istana perlahan ditutup. Kini Kingsley dan Emily benar-benar menarik perhatian setelah Kingsley menghempas banyak penjaga di depan istana Kerajaan Ackerley.
"Bukankah itu Emily?"
"Apa yang diinginkannya sekarang setelah beberapa minggu menghilang tanpa sebab?"
"Bukan tanpa sebab. Dia dan Panglima Tertinggi Guardian melarikan diri setelah melanggar aturan."
"Aturan apa?"
"Mereka menikah!"
"Hah?"
"Kau bercanda."
"Buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya. Orang tua Tristan berbuat aib dengan memiliki anak di luar pernikahan. Sekarang Tristan mengikuti jejak mereka dengan menikahi manusia. Tidak seharusnya dia diangkat sebagai panglima tertinggi. Dia telah mencoreng nama baik—"
"Hei!"
Emily berbalik ke arah kerumunan orang itu sambil berseru tak terima mendengar Errie-nya dijelek-jelekkan. Beberapa di antara orang itu dia kenal dan lainnya tidak.
"Jaga mulut kalian!"
Seorang wanita cantik dari kaum guardian yang Emily tahu memang tidak menyukai dirinya karena seorang manusia, berdecak malas. "Kau yang jaga kelakuanmu. Lihat siapa yang pengkhianat di sini sekarang. Dari awal seharusnya kau tidak pernah datang ke Immorland dan menodai tanah kami."
TRIINGGG!
Emily menarik pedangnya lalu menghunuskan ke arah wanita itu. Matanya berkilat dan tampak siap memeggal kepala siapapun yang membuatnya marah.
"Tidak ada gunanya meladeninya. Bukan dia lawanmu. Kau harus menyimpan tenaga untuk menghadapi panah beracun, ingat?"
Jemari Emily mengepal kuat antara ingin tetap menyerang atau mendengarkan Kingsley.
"Emily."
Suara yang terdengar familiar itu membuat Emily berbalik membelakangi orang-orang yang tadi berhasil memancing amarahnya. Tatapan tajamnya langsung mengarah salah satu panglima guardian yang cukup dekat dengan Errie-nya.
"Kak Eoghan, di mana Errie?" tanya Emily dengan nada geram menahan amarah.
Eoghan mengerutkan kening. "Bukankah dia bersamamu?"
"Prajurit guardian menculiknya. Jadi jangan pura-pura tidak tahu!" seru Emily lantang.
"Aku benar-benar tidak tahu, Em."
"Ngomong-ngomong apa Kevlar ada di dalam? Kenapa dia tidak keluar dan hanya bersembunyi di belakang bokong anak buahnya?"
TRAAANGGG!
Beberapa pedang keluar dari sarungnya dan menghunus ke arah Kingsley. Termasuk pedang milik Panglima Eoghan.
"Jaga bicaramu! Siapa kau berani datang ke sini membuat kekacauan dan menghina kaisar kami?!"
"Aku—makhluk yang paling seksi."
"Astaga, Kingsley!" seru Emily kesal. "Apa ini saatnya kau bercanda?"
"Aku lapar." Kingsley mengerutkan kening sambil membelai perutnya.
Emily memejamkan mata frustasi. "Pantas saja Errie selalu sakit kepala setelah berurusan denganmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasiWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...