Senin (22.49), 01 Juli 2019
---------------------
Kerajaan Ackerley mengadakan pesta besar-besaran begitu perang usai. Semua orang dipersilakan menghadiri pesta, bahkan termasuk kaum-kaum yang sebelumnya bersatu menyerang Kerajaan Ackerley. Kondisi kerajaan yang bisa dibilang kacau pasca perang, tak menghalangi mereka untuk menikmati meriahnya pesta.
Kingsley dan Queenza sebagai tuan rumah disibukkan dengan banyaknya tamu yang hadir. Namun keduanya lebih sering berjauhan, seolah berbagi tugas menyambut dan menemui tamu yang berbeda.
Seperti saat ini, Queenza tengah berbincang akrab dengan orang-orang dari Kerajaan Dryad. Mereka tampak menyambut baik kehadiran Queenza dan malah takjub menyadari Queenza bagian dari mereka. Leluhur mereka.
"Astaga, apa aku terlihat setua itu?" gurau Queenza saat Ratu Dryad yang sekarang menyebutnya leluhur.
Mereka tengah duduk di satu meja panjang dengan banyak putri dan ratu dari kerajaan lain. Sementara itu Kingsley duduk di meja panjang lain bersama para raja dan panglima. Sesekali Queenza melirik ke arah Kingsley dan tidak bisa menyembunyikan kekesalannya karena Ratu Penyihir berhasil mendapat tempat di kursi sisi Kingsley.
Dia bukan satu-satunya wanita di sana. Karena beberapa pemimpin kaum adalah wanita. Bahkan ada beberapa permaisuri Raja yang berhasil mendapat tempat di meja yang Kingsley tempati, yang kini sudah penuh.
"Yang Mulia, saya dengar Anda akan melangsungkan pernikahan kedua dengan Yang Mulia Kaisar. Kapan tepatnya pernikahan itu akan dilangsungkan?"
Queenza mengalihkan perhatian kembali pada Ratu Dryad dan sudah membuka mulut hendak menanggapi. Namun belum sempat melakukannya, tiba-tiba putri Kerajaan Elf yang terkenal akan paras cantiknya menimpali.
"Pernikahan kedua? Apa itu artinya saat ini Yang Mulia Kaisar masih berstatus lajang?"
"Ah, iya. Benar juga." Putri Kerajaan Dryad turut menimpali, yang akhirnya mengundang seruan bersemangat dari yang lain.
Sementara itu Ratu Dryad tampak tak nyaman menyadari Queenza tengah melongo hingga lupa mengatupkan bibirnya mendengar seruan gadis-gadis di sekitarnya. Ah, meski mereka masih tergolong gadis, usia mereka rata-rata sudah di atas empat puluh tahun. Di Immorland, wanita dianggap sudah dewasa jika usianya sekitar seratus tahun mengingat usia mereka yang lebih panjang dibanding usia manusia.
"Hei, kalian!" seru Ratu Dryad yang langsung membungkam obrolan tak tahu malu di meja mereka. "Bisa-bisanya kalian berkata Yang Mulia Kaisar masih lajang padahal ada Yang Mulia Ratu di depan kalian."
Seketika para gadis di sana tertunduk. Kecuali Putri Kerajaan Elf yang tampak sama sekali tak merasa bersalah padahal dialah yang memulai.
"Yang Mulia, saya minta maaf jika ucapan saya tadi menyinggung Yang Mulia. Tapi tidak ada maksud merebut posisi Yang Mulia." Dia mengulum senyum malu. "Saya hanya berpikir, jika Yang Mulia Kaisar ingin mencari selir, saya tidak keberatan—"
"Saya juga tidak keberatan, Yang Mulia!"
"Saya juga."
"Saya juga mau!"
Queenza semakin melongo mendengar seruan di sekelilingnya. Mereka bahkan saling berdebat mengunggulkan diri sendiri tanpa menghiraukan Queenza yang kehabisan kata. Dan saat kesabaran Queenza semakin menipis, tiba-tiba terdengar seruan melengking yang langsung menarik perhatian semua orang.
"KINGSLEY!"
Queenza dan semua orang menoleh pada sesosok peri bunga yang terbang cepat ke arah Kingsley. Peri bunga berukuran sangat kecil. Tubuhnya hanya setinggi telapak tangan. Dan peri yang satu ini mengenakan mahkota di kepalanya yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang ratu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasyWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...