Arsen kebingungan kala hidungnya terus mengucurkan darah. Arsen segera menyumbat hidungnya dengan sapu tangannya lagi.
"Udah awas sana!!!" bentak cowok itu pada Arsen.
"Julian! Bisa gak galak-galak, gak? Kasian dia kan masih mimisan itu!" ujar Nanto.
Arsen bersyukur dalam hati. "Oohh, jadi nama dia Julian. Kece juga"
"Lo bisa suruh dia minggir dari kursi gua gak?" tanya Julian pada Nanto.
Nanto memutar bola matanya pada Julian. Lalu dia berujar pada Arsen, "Udah, Sen, lo pindah aja! Kan udah gue bilang, kalo ini tempat duduk tuh ada yang punya!"
Arsen berdiri dari duduknya. Tangannya masih menempelkan sapu tangan di hidungnya. Lalu dia mengeluarkan ponselnya lagi, dan memberikannya pada Julian lagi.
Julian menekuk alisnya, "Buat apaan sih?"
"Minta nama IG sama nomor WAnya!"
"GAK!!!" jawab Julian dengan tegas.
Arsen cemberut seketika. Kemudian dia berbalik pada Nanto.
"Lo nanya WAnya Julian? Kenapa gak minta ke gue aja sih?" tanya Nanto.
"Jangan di kasih!!!" tegas Julian yang mendengarnya.
Nanto tersentak dan memutar bola matanya. "Iye!!!" ujar Nanto ke Julian.
~
"Dia tuh emang orangnya dingin gitu ya?" tanya Arsen pada Nanto ketika mereka ada di kantin.
Nanto memutar bola matanya, "Iya! Bukan Julian Januar namanya kalau gak dingin! Kayak kulkas 24 jam!"
"Oh, jadi nama lengkapnya Julian Januar, toh!" Arsen manggut-manggut. Satu informasi menarik tentang Julian, berhasil dia dapatkan. "Eh, tapi kok dia gak ikut jam pertama, sih?"
"Dia emang begitu! Males sama pelajaran bahasa Indonesia! Jadinya dia suka gak masuk di jam pelajarannya Bu Nita. Malah suka semedi, nulis tugas di ruang kesenian, denger lagu di aula, atau gak ya... baca buku di perpus! Dia pernah tuh, sampe dapet surat panggilan buat orang tuanya dari Bu Nita langsung. Tapi tetep aja di cuekin!"
"Gilaaaa! Kok ada ya, orang gak suka sama pelajaran bahasa Indonesia? Padahal bahasa Indonesia tuh, bagus loh! Berilmu banget!"
"Ah, dia mah sukanya sama pelajaran yang berat-berat! Yang bikin otak pecah!"
"Hahaha! Pantesan ya, dia sedingin itu!"
"Makanya itu, Sen!!! Lagian kan tadi di kelas bukannya udah gue bilang ya ke elo, kalau Julian itu galak! Belagu! Tengil! Nyebelin! Ngeselin!" cetus Nanto.
"Tapi gemesshhhiiiinnnn!" ujar Arsen merem melek.
Nanto bergidik geli, "Lo kenapa sih? Pengen banget nomornya Julian?" tanya Nanto, penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Teen FictionWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...