"Cuci cepetan kolor gue!" cetus Julian pada Arsen begitu mereka tiba di rumah dan menghampiri belakang rumah untuk mencuci pakaian mereka. Julian ketus menyuruh Arsen mencuci celana dalamnya yang sudah penuh dengan cairan sperma Arsen.
"Iya iya iya! Arsen cuciin!" ujar Arsen menggeruru.
"Lagian ngapain sih, pake sempet-sempetnya ngayalin gue segala? Malah crot, lagi!" cetus Julian.
"Biarin! Yang penting ngayalin calon pacar sendiri!"
"Dih, kegeeran lu! Dasar mesum!"
"Bodo! Mesum mesum yang penting mesum ke calon pacar sendiri!"
"Mikir lagi gue mau jadi pacar lo kalo lunya gini!"
"Ciyeee... ngarepin juga kaaaaannn??? kan kan kan???" ledek Arsen.
"Tau ah! Cuci tuh sampe bersih! Pake pewangi yang banyak!"
"Iya iya iya!!! Arsen pakein pewangi! Satu botol kalo perlu!"
"Bagus!" cetus Julian, lalu dia berjalan menuju kamar mandi kecil lagi.
Sejurus Arsen melotot kemudian berlari menuju pintu kamar mandi mendahului Julian. Arsen membuka lebar kedua tangannya menghalangi pintu, agar Julian tidak masuk ke dalam kamar mandi. "Etetetettt!!! Mau kemana Bang Yayanku sayaaaang???"
"Mau mandi lah, minggir!"
"Gak bisa! Lagian kan tadi udah mandi di air terjun! Ngapain mandi lagi, hah???"
Julian menekuk alisnya, "Ya suka-suka guelaaah, awas minggir!"
"Suka-sukanya Bang Yayan berarti suka-sukanya Arsen juga, kalau mau ke kamar mandi ini!"
"Lu tuh kenapa sih, hah? Minggir Arsen!"
"Gak boleh!"
"Kenapaaa???"
"Nanti Bang Yayan kumat lagi! Abis itu collapse, terus sakit lagi kayak kemaren! Pokoknya Bang Yayan jangan ke kamar mandi lagi!"
"Yaudah, kan ada elo! Lo gak akan ngebiarin gue ambruk, kan???" tanya Julian.
Arsen seketika terdiam dan berpikir. "Oh iya yah!"
"Jadi ngapain lu berdiri disitu? Minggir! Gue mau mandi!"
"Arsen ikut mandi!!!"
Julian memutar bola matanya sambil mendengus sabar pada Arsen. "Ya gak bisa laaaaahh!"
"Kenapa?"
"Pertama, gue sama lu ini batang sama batang! Kita gak bisa saling telanjang dan adu pandang tubuh satu sama lain!"
"Arsen bisa!"
"Itu sih elonya aja yang mesum!"
"Arsen mau mandi bareng Bang Yayan!"
"Gada gada gada! Sana ah!"
"Ih, Baaaaang!"
"Sen, kamar mandinya sempit, Sen! Gak bisa juga laaah, yang ada gue makin kesumpekan!"
"Kemaren kita pelukan bareng di dalem, bisa kan?"
Julian terdiam seketika. "Udah lah! Mending lu nyuci sana! Kolor gue tuh, cuci! Gue juga mau nyuci kolor gue disini!"
"Yaudah, Arsen aja yang cuciin kolor Bang Yayan deh!"
Julian kesal bukan main. Dia pun keluar dari kamar mandi tersebut, "Ah, capek ah! Ngomong sama lu!" dia menghampiri sumur dan segera menimba air disana tanpa melihat Arsen lagi.
"Yaaah... kok malah ngambek, Baaang???"
Julian hanya diam sambil terus menimba sumurnya.
"Niat Arsen kan baik, tauuu! Bang Yayan malah marah"
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Teen FictionWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...