Chapter 115

2.7K 328 183
                                    

"Elo tuh kenapa sih, suka iseng banget sama Naufal hmmm???" tanya Julian sambil menahan senyumnya, di kamarnya bersama Arsen.

"Biarin aja. Biar tau rasa tuh, omelannya Ambu!" cetus Arsen.

Sejurus tangan Julian meraba paha Arsen, lalu dia pun turut menciumi leher Arsen seketika. "Mmmmhhh... wangi banget lu hari ini, Sen!" ujar Julian.

"Suka gak?" tanya Arsen.

"Suka banget..." Julian terus mengendus-endus batang leher Arsen. "Enak banget wanginya, bikin sange!"

"Please deh, Bang... masih pagi gini, juga!" ujar Arsen.

"Justru pagi-pagi gini tuh enak, Sen... pas buat kesehatan!" ujar Julian.

"Alah, modus nih, Bang Yayan!"

"Ayo dooong... bokong lu udah sembuh kan?" tanya Julian.

"Masih sakit!"

"Jangan bo'ong!"

"Beneran Baaaang!"

"Coba liat, kalo bo'ong, gue rimming nih!"

"Anjiiiirrr... tau tauan sekarang ya, omongannya!"

"Ayolaaah"

"Bang, gak enak. Ini di rumah Bang Yayan. Ambu juga baru pulang dari rumah sakit. Ada si Kumal pula. Palingan nanti jadi nanggung lagi kayak yang udah-udah!" ujar Arsen.

Julian turut menjatuhkan badannya di kasur. "Haaaahh... iya juga ya!"

Arsen pun turut menjatuhkan badannya di samping Julian, "Lagian Bang Yayan tuh kenapa sih, jadi sangean gini?"

"Gara-gara lo, lah!"

"Dih, kok gara-gara Arsen?"

"Elo yang mancing-mancing! Puas lo bikin gue nagih???" cetus Julian.

Arsen terkikik. "Dasar mesum!"

"Eh, itu kalimat gue ya! Jangan di plagiatin!"

"Au ah, serah!"

"Yiii nyolooottt!!!" Julian turut menggelitikan perut Arsen dengan tangannya.

Arsen tertawa kegelian, "Iya iya iya ampun Bang ampun Bang ampun ampun..."

Julian pun berhenti menggelitikan perut Arsen. Seiring dia menciumi bibir Arsen dengan syahdu. Arsen pun turut membalasnya. Membalas tiap lumatan yang Julian berikan secara bergantian.

"Bibir lu manis banget, ngerokok ya???" tanya Julian.

"Enggak!"

"Boong!"

"Bener, enggak!"

"Terus kenapa manis?"

"Kan Arsen emang maniiiiss..."

"Yeee dasar..."

"Tadi kan Arsen minum teh, dong!"

"Oh iya, lupa! Awas ya kalo sampe lo ngerokok!"

"Enggaaaak, Bang Yayaaaan!" jawab Arsen, lalu dia teringat akan sesuatu, "Bang... nanti malem di undang sama Daddy makan malem di rumah!"

Julian terpelongo, "Hah? Serius???"

Arsen manggut-manggut. "Arsen udah cerita ke Daddy soal hubungan kita. Dan... dia fine-fine aja!"

"Yang bener, Sen?"

"Beneran!"

Julian mengedipkan matanya berkali-kali. Bingung. "Terus?"

"Ya Daddy mau kenal sama Bang Yayan lah! Makanya Bang Yayan tuh di undang nanti malem!"

STUCK ON YOU (END 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang