Caleb berjalan menghampiri Naufal yang hanya diam tak berkutik, sambil gelagapan dan gemetar.
"Yuhuuuuu!!! My Naufal in this rooftop yow!!! Mana, Pal???" tanya Caleb sambil berjalan mendekat ke arah Naufal.
Namun langkah Caleb terhenti kala Naufal hanya diam saja, tak menjawabnya.
Caleb sedikit bingung dengan sikap Naufal yang sangat mencurigakan. Belum lagi saat dia memperhatikan wajah Naufal baik-baik dari kejauhan. Wajahnya sudah babak belur. Terlebih badannya basah kuyup dan berbau bensin.
Caleb ikut gemetar, dia segera membalikan badannya untuk kabur, namun Adit turut meninju wajahnya seketika, hingga Caleb terjatuh di hadapan di lantai rooftop tersebut. Di lantai itu terdapat kaca jendela bekas yang sudah pecah, dibawahnya terdapat beberapa pecahan dari kaca tersebut.
Anwar turun tangan dan menendang keras kepala Caleb sampai berbunyi hebat. Hidung Caleb turut mengeluarkan darah seketika.
Seisi rooftop sudah di kepung oleh anak-anak kelas XII IPA 3.
Caleb tertawa seketika, "Oooh, jadi beraninya main keroyokan???"
Sejurus Nanto menarik rambut Caleb dengan kencang, "Heh!!! Lo gak inget waktu lo sama Naufal ngeroyok Arsen di hotel, hah??? Ngaca lu, banci!!!" Nanto menendang kencang alat vital Caleb, sampai dia meringis kesakitan di lantai rooftop.
Seiring Julian datang dan mencekik kuat-kuat leher Caleb. "HEH ELOOO!!! PEMBUNUH BIADAB!!! BILANG SEKARANG!!! KENAPA ELO NGEBUNUH NYOKAP GUE??? KENAPAAAA???" teriak Julian sambil mencekik kuat-kuat batang leher Caleb.
Lidah Caleb menjulur keluar, matanya turut melotot. Wajahnya memerah dan bengap.
"Jul... kagak bisa ngomong dia kalo lu cekek yeeee bege!!!" ujar Adit. "Gimana ngomongnya dah???"
Julian pun melepaskan cekikan tangannya dari leher Caleb, sambil menendang wajahnya dengan dengkulnya. "Tai lo!!!"
Caleb yang sudah lemas dan babak belur itu seketika tertawa remeh pada Julian, "Kenapa, Jul? Kaget? Gue orang yang ngebunuh Nyokap lo???"
"ANJIIING!!!!" BRUGKKK!!! Julian meninju lagi wajah Caleb seketika.
Arsen segera mendekat ke arah Julian, menahannya dengan tenang, "Bang... Bang, jangan abisin dia, Bang! Dia cuma mancing emosi Bang Yayan aja, supaya Bang Yayan juga keseret!!!" ujar Arsen.
"INI SEMUA GARA-GARA LO, ARSEN!!!" teriak Caleb ke arah Arsen. Arsen terkejut dengan suara Caleb yang membesar kepadanya.
"Lo gak perlu teriak-teriak, gue bisa denger, Caleb!" ujar Arsen seketika. "Lo emang jahat! Dan lo gak bisa seenaknya jadiin orang lain sebagai kambing hitam ataupun alasan gak masuk akal atas kejahatan lo sendiri!!!"
"Kejahatan gue sendiri, lo bilang, Sen???" tanya Caleb. "Lo sadar gak, gue begini karena siapa??? Gue begini atas dasar apa??? Itu karena lo, Sen!!!" teriak Caleb. "Gue sayang sama lo! Gue cinta sama lo, dan gue.... gak pernah rela kalo sampe lo dimilikin oleh orang lain!!! Gue akan kejar orang itu... gue hancurin hidupnya!!! Gue akan bunuh dia pelan-pelan!!!"
"Gila lo, Cal!!! Lo gak lebih dari seorang pembunuh, tau gak lu!!!" cetus Arsen.
"Bangsatt!!!" BRUGKK!!! Julian menendang lagi wajah Caleb sampai ia terjatuh di hadapan pecahan kaca tersebut.
Caleb tertawa lagi, dia berujar, "Kalau gue gak bisa milikin lu, Sen... itu berarti... lebih baik lo gak boleh dimilikin siapapun!!!" Sejurus tangan Caleb mengambil pecahan kaca jendela di hadapannya itu, lalu dia berlari menghampiri Arsen dan hendak menancapkan pecahan kaca tersebut pada Arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Genç KurguWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...