Chapter 5

5.3K 467 38
                                    

"Perisai Angkasa tuh siapa sih? Kok berani-beraninya dia taruh nama lengkap gue disitu?" tanya Julian.

Arsen yang mendengar kalimat Julian barusan, hanya bisa bungkam dengan sedikit ngeri. Karena tidak mungkin baginya untuk membuka suara bahwa dialah si Perisai Angkasa. Dialah yang menulis cerita Julian di Januari. Dan dialah yang menerakan nama lengkap Julian disitu.

"Gila! Berani-beraninya nih, si Perisai Angkasa bikin cerita tentang lu, Jul!" ujar Adit.

"Heh! Please ya, ini tuh fiksi! Jadi gak usah kegeeran!" teriak Nanto.

"Yeee, kenapa juga nama karakternya harus sama kayak Julian? Julian Januar, pula!" cetus Adit, tak mau kalah.

"Diiihh??? Eh, lu pikir nama Julian Januar cuma dia doang apa?" tunjuk Nanto ke Julian, "Jangan songong dah lu, emang namanya Julian aja yang pasaran!!! Ah, fucek lu!!!" teriak Nanto. "Woooo wooo!!! Guys teriakin Adit, guys!!! Woooooo!!!"

Seisi kelas langsung meneriaki Adit. Adit terlihat geram dengan Nanto. Anwar pun turut membela Adit, sahabatnya.

Lalu kemudian, Bu Asmin selaku guru kesiswaan masuk ke kelas XI IPA 3 yang riuh itu dan langsung memukul-mukul meja sambil berteriak. "Diam, diam, DIAAAAAMMM!!!!!"

Seketika kelas menjadi hening. Dan sigap duduk di tempat mereka masing-masing melihat Ibu Asmin.

Ibu Asmin kembali berteriak, "Teriakan kalian ini sampai kedengaran di tata usaha!!! Siapa dalang dari keributan ini??? Jawab!!!"

Adit, Nanto dan Anwar terdiam beku ketakutan.

"Ayo jawab!!! Siapa???" tanya Ibu Asmin.

"Saya, Bu!!!" Julian mengangkat tangannya.

Adit dan Anwar melotot ke arah Julian.

"Kalau begitu, kamu saya hukum membersihkan toilet!!! Sekarang!!!"

"Baik, Bu!" ujar Julian, menurut.

Lalu Arsen pun turut gelagapan dan berujar pada Ibu Asmin, "Bu, saya juga sumber keributannya, Bu! Tadi saya ikut manas-manasin!"

"Kamu juga kalau gitu! Bersihin toilet sama Julian sana!!!" tegas Bu Asmin.

Julian melotot dan mencoba protes, "Tapi, Bu???"

"Apa tapi-tapian??? Mau saya ganti hukumannya jadi bersihin kolam renang kamu???" tanya Bu Asmin.

Julian menggeleng.

"Ya sudah! Sana! Kau juga anak baru!"

"Iya, Bu!" ujar Arsen sambil tersenyum penuh maksud, menyusul Julian ke toilet.

~

Arsen usil memasang papan penanda yang bertuliskan : Dilarang Masuk. Sedang dalam perbaikan!!! Di depan pintu toilet regular laki-laki. Fungsinya agar ia dan Julian bisa fokus bekerja membersihkan toilet tersebut. Dan fungsi kedua, agar ia bisa berlama-lama berduaaan dengan Julian.

Julian sibuk membersihkan dinding-dinding toilet dengan sikat kecil dan sabun. Sementara Arsen sibuk mengepel lantai toilet.

"Abang Yayan!!" panggil Arsen.

Julian yang hanya mengenakan kaus dalam putihnya itu memilih untuk diam, sambil terus menyikat dinding.

"Abang Yayaaaaaaannnn!!!"

Julian menyerah, "Apa?"

"Ini udah bersih belum?" tanya Arsen.

Julian sejurus mengedarkan pandangannya ke lantai. "Bersih apanya, masih becek tuh! Makanya kalau ngepel tuh di peres! Sama kayak otak! Di pake buat mikir! Bukan urusin hal-hal yang gak penting!"

STUCK ON YOU (END 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang