"Pagi ini kita mau ngapain nih?" tanya Arsen pada Ambu dan Julian di meja makan, tengah menyantap nasi uduk bersama.
"Ambu teh mau ke pasar" jawab Ambu, "Mau belanja"
"Belanja apa, Mbu?" tanya Arsen.
"Ya belanja bahan makanan atuh, masa mau belanja maenan?"
Arsen dan Julian terkikik. Kemudian Arsen berujar, "Arsen aja sama Bang Yayan yang belanja ya, Mbu!"
"Hah?" Julian terkesiap.
"Naahhh!!! Pas sekali kalau begitu atuh! Ambu teh kan mau ke sawah yang di Wetan sama Mang Karta sama Teh Yani juga! Jauh, naik mobil! Nanti takut gak keburu, ketunda lagi atuh! Jadi kalian teh masak sendiri saja ya! Ini Ambu kasih uangnya!" Ambu memberikan uang pada Julian sebesar 100 ribu.
Julian mengernyitkan keningnya seketika, "Mbu" panggil Julian lagi.
"Naon?" tanya Ambu.
"Ini semuanya nih???"
"Iyaaah" jawab Ambu.
"Ambu, ini mah kebanyakan duitnya! Seratus ribu? Kita mah makan telor aja juga cukup kok!" ujar Julian pada Ambu.
Arsen setuju, "Iya, Mbu! Kebanyakan! Mending di simpen!"
"Da Wetan mah jauh kaseeep!!! Takutnya Ambu pulangnya malem! Sekalian juga buat kalian jajan! Asal jangan di pake buat beli rokok sama alkohol, nyak! Naudzubilahiminzalik!"
"Hmm! Denger tuh Arsen!" sindir Julian pada Arsen.
Arsen hanya mengoyo pada Julian.
"Sudah Lian teh masakin yang enak atuh buat si Arsen! Lian kan jago masak!"
Mendengar itu Arsen tersenyum sumringah, "Oooohhh jadi Bang Yayan nih jago masak, Mbu???"
"Atuh iya! Nurun dari Mamahnya! Mamahnya teh nurun dari Ambu atuh!" ujar Ambu.
"Asiiiiikk... makan enak nih!" ledek Arsen pada Julian.
Julian hanya memberikan raut wajah tanpa ekspresi pada Arsen. "Maunya elu itu mah!"
"Emang! Ayolah Bang! Kita ke pasar! Ntar keburu tutup!"
"Masih jam delapan gini, tutup gimana ya, Tuan???" tanya Julian gemas pada Arsen.
Arsen tertawa kecil.
~
"Udah nyampe pasar nih! Mau beli apa?" tanya Julian di tengah lalu lalangnya orang-orang di pasar tradisional tersebut.
Arsen menclingak-clinguk ke penjuru pasar. Lalu dia melihat ke arah penjual daging. "Gimana kalo kita bikin sop buntut! Kan Bang Yayan suka!"
"Percuma!"
"Lah, kok?"
"Yang gue suka itu sop buntut buatan Nyokap gue! Gue udah belajar bikin sendiri, tetep aja gak bisa di tandingin!" cetus Julian.
"Belajar terus laah sampe bisa!" ujar Arsen.
"Nyokap gue juga sering ngomong begitu! Tetep aja gue gak bisa-bisa bikinnya!" jawab Julian.
"Ya udah, bikin makanan yang Bang Yayan bisa aja!" ujar Arsen.
"Telor dadar!"
"Ah, masa telor dadar sih, gitu doang mah Arsen juga bisa!"
"Itu praktis dan simpel!"
"Aaaah Bang Yayaaannn aaahhh... jangan telur laaahh!"
"Ya terus mau bikin apaaaa???"
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Teen FictionWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...