"Arsen kangen Ambu, Bang! Pengen ketemu Ambu!" ujar Arsen saat di motor dalam perjalanan menuju rumah Junior.
"Loh, elo kan mesti kerja kelompok, Sen!" kata Julian.
"Ah, bodo amat! Nanti Arsen tinggal bilang Ijat aja kalau Arsen sakit perut. Yang penting Arsen ketemu Ambu!" ujar Arsen.
"Sen... itu kan tugas sekolah, ketemu Ambu bisa kapan aja kan?"
"Aaaaa Arsen pengen ketemu Ambuuu!!!" teriak Arsen.
"Tapi kan udah malem dong, Sen... Ambu paling juga udah tidur!"
"Baru setengah sembilan" ujar Arsen sambil melihat jam tangannya.
"Iya iya iya... kita ke rumah gue sekarang!" jawab Julian.
"Asiiiiiikkkk!!!" Arsen begitu antusias. Sejurus dia pun turut memeluk lagi tubuh Julian dari belakangnya.
Julian tersenyum geleng-geleng sambil memegang tangan Arsen lagi.
~
Setibanya di rumah Julian, Arsen bergegas turun dari motor Julian dan berjalan cepat menuju rumah itu. Sontak dia pun bertemu dengan Ambu dan Ceu Mirah yang sedang menonton TV di ruang tamu.
"Assalamualaikum..." sapa Arsen riang.
Ambu dan Ceu Mirah menoleh, "Wa'alaikum salaaamm... Eh, ada Arseeeennn!!!"
Arsen langsung mencium tangan Ambu, "Ambu apa kabar, Mbu???"
"Alhamdulillah atuh, baik! Kamu teh apa kabar???" tanya Ambu balik.
"Alhamdulillah juga, Ambu... kalo Ceu Mirah gimana???"
"Baik atuh A!" jawab Ceu Mirah.
"Lagi pada ngapain ini?" tanya Arsen.
"Ini, Ambu lagi nonton sinetron kesukaannya Ambu! Resep pokona mah!" jawab Ambu.
Julian berjalan masuk ke kamarnya sambil tersenyum manis pada Arsen.
"Ooohhh" Arsen manggut-manggut. "Ambu sama Ceu Mirah udah makan belum?" tanya Arsen.
"Sudah" jawab Ambu dan Ceu Mirah bersamaan.
Lalu Julian keluar dari kamarnya lagi sambil membawa tas plastik berisi bubur kacang ijo milik Arsen ke arah dapur. Lalu dia menuangkannya ke dalam mangkuk.
"Kamu sudah makan belum, kasep???" tanya Ambu.
"Udah kok, Mbu! Oiya, ngomong-ngomong, makasih ya, Mbu, bubur kacang ijonya!"
"Udah di makan???"
"Belum, Mbu! Ini mau makan disini!"
"Oooohh, kirain Ambu mah, Arsen tidak mau kesini, makanya Ambu suruh si Lian anterin ke kamu!" ujar Ambu.
"Maaf ya, Mbu, jadi ngerepotin deh!" jawab Arsen.
"Iiih, saha yang ngarepotkeun??? Tidak ada atuh yang merepotkan. Aya aya wae kamu mah ah!" cetus Ambu.
Arsen tersenyum lalu memeluk Ambu lagi.
"Sen... makan nih!" panggil Julian dari dapur.
"Tuh, sana! Udah di panggil sama Bang Yayan tuh!" suruh Ambu.
"Iya. Arsen kesana dulu ya Mbu!"
"Iyah"
Arsen malah menghampiri kamar Julian dan memberikan senyuman nakal pada Julian di dapur.
Julian terpelongo dengan sikap Arsen, kemudian dia pun membawa mangkuk bubur kacang ijo itu ke kamarnya.
"Heh! Kok malah kesini sih???" tanya Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Teen FictionWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...