Arsen dan Julian terlihat repot di dapur karena sibuk memasak. Sebenarnya Julian tidak akan terlalu kerepotan kalau saja Arsen tidak membantunya. Karena yang seperti dia tahu, Arsen dengan kebawelannya pasti akan membuat sesuatu menjadi dipikir lagi dua kali.
"Mecinnya kurang nih!" ujar Arsen.
"Udah cukup!"
"Tapi kurang asin, Bang!"
"Kalo kurang asin ya taro garem! Bukannya mecin, dodol!"
"Oh, kalo gitu berarti kurang gurih, Bang!"
Julian memasang wajah pasrah pada Arsen.
"Bang Yayan, Arsen udah laper! Cepetan dong masaknya!"
"Sen, lu ganggu aja deh. Udah lah tunggu aja di meja makan!"
"Gak mau ah! Masa istri yang nunggu suami masak! Harusnya kan suami dong yang nunggu istrinya masak!" cetus Arsen.
Julian serasa ingin memasukkan kepalanya ke dalam panci berisi kuah sup tersebut. "Kalo gitu lo aja nih yang masak!"
"Ih, gak mau ah! Arsen gak bisa masak!"
"Tadi katanya istri! Mana ada istri disuruh masak malah gak bisa?"
"Ada!"
"Siape?"
"Niya Ramanany?"
"Dih?"
"Mereka kalo makan di masakin sama pembantunya!"
"Yeee, emang lu siape, ngikut-ngikut gaya hidup artis, Tong?"
Arsen terkikik.
"Denger ya, lu harus belajar ngelakuin sesuatu yang lu gak bisa sebelumnya, Sen! Terlebih itu untuk hidup lu ke depan! Kan gak mungkin dong, hidup lu gak bermanfaat untuk diri lu sendiri. Apa-apa mesti ngandelin orang lain!"
Arsen mencoba memahami, "Iya nanti Arsen belajar masak deh, buat Bang Yayan!"
"Lakuin itu buat diri lu sendiri, baru buat gue!"
"Iya, Bang Yayan ganteeeeeng!!! Cipok dong!"
Julian berdecak kala Arsen meminta itu, "Lu gak liat gue lagi ngapain?"
"Gapapa sambil masak, biar hot, Bang, kayak di film-film thailand!"
"Dasar mesum!"
"Bang, please..."
"Sen... please ya. Boleh kan giliran gue yang ngomong please please please ke elo???" ujar Julian sabar.
Arsen cemberut. "Yaudah iya!"
"Dah, daripada lu ngambek mulu, mending lu siapin mangkuk sama piring sana!"
"Gak mau!"
"Tuh kan! Gitu deh"
"Cium dulu!"
Kemudian Julian pun segera mencium kening Arsen dengan cepat. Cup. "Dah, tuh! Siapin cepet!"
Arsen tersenyum sumringah dan terenyuh. "Siap!"
~
"Jadi Arsen gak bisa dateng di acara launching bukunya dia?" tanya Caleb pada Nanto dan Robert di lobby kantor Bazzytime Publishing untuk launching buku Arsen yang telah terbit di seluruh toko buku di Indonesia. Julian di Januari.
Nanto pun berujar, "Gak bisa pak! Sejak bapak terakhir kali dateng ke sekolah, dia udah gak bisa lagi di hubungin. Gak bisa saya kontak. Di apartemennya juga gak ada. Tanya aja nih sama pengawalnya!" cetus Nanto, berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Novela JuvenilWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...