SPECIAL CHAPTER

3.2K 295 131
                                    

"Arsen tidur di kamar Ambu! Bang Yayan tidur sendiri ya!" ujar Arsen setelah ia sehabis mandi.

"Dih, kok gitu lu???" tanya Julian.

"Lah, emang kenapa, Bang Yayaaaan???"

"Gada gada gada! Tidur bareng gue lu malam ini!"

"Dih, maksa!"

"Bodo!"

"Iya iya iyaaaa!!! Tapi di kamar Ambu ya???" ujar Arsen.

"Iyaaahhh!!!"

Malam pun datang dengan cepat. Arsen di temani cahaya lampu yang terang, hanya bisa terlentang di samping Julian sambil menatap langit-langit kamar tersebut.

Sementara Julian yang tidur dengan telanjang di sampingnya masih terus memeluk tubuh kekasihnya itu dengan erat, jangan sampai pergi lagi.

"Bang..." Arsen bersuara, namun matanya masih menatap ke atas langit-langit.

"Hmmm..."

"Udah tidur?"

"Menurut lo???" jawab Julian masih dengan mata tertutup.

"Yaudah"

"Iyaaah"

"Bang..."

"..."

"Bang Yayaaann..."

"Kenapa Arseeeen, gue ngantuk banget sayaaaang..." ujar Julian sambil mendekatkan wajahnya ke leher Arsen.

"Arsen gak bisa tidur"

"Hmmm iyaah, tidurin aja"

"Iiihh Arsen serius Bang Yayan!" TAK!!! Arsen menepuk pusat kelamin Julian.

"AAAAARRRGHH!!!" Julian refleks bangun, "Sakiiitt Arseeeenn!!!"

"Arsen gak bisa tidur!!! Temenin kek"

"Iya, tapi jangan mukul tytyd gue dong! Sakit, Sen! Kalo gak bisa ngaceng lagi gimana? Tar kan lu juga yang kecewa!" tukas Julian.

Arsen diam, lalu bergerak menjurus ke arah ketiak Julian. Dia mencoba memejamkan mata, tapi tak bisa.

"Kenapa? Kok gak bisa tidur?" tanya Julian lembut.

Arsen hanya diam.

Julian mengelus pipi kiri Arsen, "Gue bikinin teh mau? Atau... susu???"

Arsen diam lama, kemudian mengangguk.

"Yaudah tunggu sebentar" Julian berdiri dari tidurannya dengan hanya mengenakan celana boxer hitam ketat saja.

"Mau kemana?" Arsen ikut bangun.

"Mau bikin susu! Gimana sih"

"Ikuuuuttt!!!"

"Gausah, nanti gue anter aja susunya kesini!"

"Takuuuuttt!!!" manja Arsen sambil memegang tangan kanan Julian.

Julian membuang napasnya sambil geleng-geleng, "Yaudah ayo!"

"Gendoooooong...." Arsen membuka kedua tangannya lebar-lebar.

"Arseeeenn... pliss deeehh..." Julian gemas sendiri.

"Aaaaaa gendooong..."

"Ck! Yaudah iya iya! Gendong depan apa belakang?" tanya Julian.

"Gendong depan! Biar kayak anak Bang Yayan nanti!"

"Huh, batang sama batang gini gimana mau punya anak, Sen?" cetus Julian sambil mengangkat tubuh Arsen dengan tenaganya.

STUCK ON YOU (END 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang