Malamnya, Arsen berupaya mencoba menjelaskan semuanya pada Julian lewat pesan chat di Whatsappnya. Namun tetap saja, Julian sama sekali tidak menggubris pernyataan Arsen sama sekali bahwa dia tidak menerima Randai sebagai pacarnya.
"Aaahh... Bang Yayaan... paling enggak di read dooong... supaya tau jelas, kalau Arsen tuh gak jadian sama kak Randai. Ya Allaaaahhh..." ujar Arsen, gelisah di apartemennya.
"Ada yang perlu saya bantu, Tuan Muda?" ujar Robert yang tidak enak melihat Tuannya gelisah seperti itu.
"Iya, ada. Tapi nanti dulu. Gue mikir dulu ya, Bert! Gue takut salah langkah" ujar Arsen. "Lo jangan kemana-mana!"
"Baik, Tuan Muda" ujar Robert, senatiasa sopan. "Tapi kalau saya boleh lancang memberi saran, sebaiknya Tuan pun turut tenang, agar pikiran Tuan bisa fokus dan melakukan semuanya dengan benar tahap demi tahap"
Arsen tak menjawab, namun dia mendengarkan ucapan Robert. Dia berusaha tenang dan menata kegelisahannya seketika. "Oke... keep calm, Arsen... stay positife. Its gonna be okay" Arsen menghela napas. Kemudian, "Oke, telpon Nanto dulu" Arsen sejurus memasuki kontak Nanto pada kontaknya lalu dia pun langsung menelpon Nanto.
"Halo?" telpon di jawab.
"Halo, To! Ini gue Arsen!"
"Udah tau, kampret! Gimana, si Gajul?"
"To, dia malah makin ngambek, To!"
"Hah? Ngambek gimana lagi sih tuh anak?"
"Iya! Dia malah mikir kalo gue tuh udah jadian sama kak Randai! Dia mikir kalo gue nerima cintanya kak Randai! Padahal enggak, Tooo!"
"Emang nih si Gajul ye, biadab banget gak mau dengerin penjelasan orang dulu! Apa biar gue aja yang ngomong, Sen???"
"Jangan deh, To! Biar gue aja! Nanti dia ngira kalau lu itu gue sogok, lagi! Gue harus apa ya sekarang, To?"
"Mmm... Lo coba ke rumahnya aja, Sen! Lu terangin deh baik-baik!"
"Oh iya ya. Bener juga lu! Yaudah, gue gercep dah nih otw!"
"Oke, good luck!"
"Iye! Salam buat si laknat, dajjal ama firaun!"
"Iye, baru ganti aquarium nih, mereka pada kesenengan!"
"Oke deh. Bye To!"
"Bye!" telpon ditutup.
Arsen pun langsung berujar pada Robert, "Robert, tolong siapin mobil, gue mau pake!"
"Mau kemana, Tuan? Ini sudah mal, apa tidak mau saya antar saja, Tuan?" tanya Robert.
"Gak usah, Bert! Gue cuma kerumah Julian ini. Lo bawa aja mobil lo ke rumah Bokap sekalian! Daripada lu disini, gabut nanti!"
"Baik, Tuan! Segera hubungi saya jika perlu apa-apa, Tuan!"
"Pasti! Makasih ya, Bert!"
"Kembali, Tuan" Robert pun bergegas menuju basement apartemen untuk menyiapkan mobil Arsen. Sementara Arsen bersiap ganti baju untuk pergi ke rumah Julian.
~
Di perjalanan menuju rumah Julian, Arsen pun menyempatkan diri untuk mampir ke toko kue dan es krim. Lalu dia membeli sekotak sedang es krim coklat dan juga dua buah fruit bread.
"Its anything you want, Sir?" tanya kasir toko tersebut yang berparas bule.
Arsen menjurus pada sebuah prasmanan yang terdapat beberapa potongan buah dan juga mayonaise keju manis. "What is that?" tanya Arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Teen FictionWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...