Dari sekian lamanya waktuku berusaha untuk melupakannya... Entah mengapa waktu memilih sekarang saatnya untuk aku bertemu lagi dengannya. Lelaki itu. Lelaki berparas tampan itu. Bermata cokelat dan begitu muda.
Brezovski Caleb Kurniawan. Dipanggilnya Caleb (baca= Key-leb).
"Jadi... penulis anonim dengan jutaan pembaca di wattpad itu... kamu, Sen?" tanya Caleb tak percaya. Tenang dan begitu terlihat maskulin.
Arsen turut menyibakkan mata kemana-mana. Dia tidak mau tertangkap basah atau terlihat menyedihkan di depan orang ini. Lalu dia menghela napasnya dengan berat, dan memberanikan diri untuk bertanya, "Jadi editor nomor satu di penerbitan ini... kamu, Caleb?"
Caleb menatap mata Arsen dengan tajam. Picingan matanya mampu membuat Arsen kembali tergiur lagi. Picingan mata yang selalu diingatnya baik-baik, dan tak pernah mau hilang dari otaknya. Walau namanya perlahan sudah mulai terhapus dari hatinya, dan tergantikan oleh Julian. Tapi ia juga tidak sanggup jika harus bertemu lagi dengan lelaki satu ini. Seakan gerbang jalan keluar yang dimiliki Arsen, tertutup rapat sudah dalam sekejap. "Tumben. Biasanya pake Bang, manggilnya!"
Arsen membuang napasnya lagi, dia berusaha benar-benar tak kikuk di depan lelaki satu ini. "Biar saya luruskan persoalan ini sekarang. Dengar, Bapak Caleb!"
"Just Caleb, please!"
"Oke! Caleb! Kedatangan saya kesini, hanya sebatas profesionalisme antar penulis dan editor yang akan menerbitkan buku saya! Bukan karena disengaja, paksaan atau masalah personal tersendiri"
Caleb tersenyum bangga mendengar ucapan Arsen barusan, "Oke... well...?"
"That's it! Sudah cukup berbasa-basinya!" cetus Arsen.
Caleb tersenyum manis lagi pada Arsen. Dia benar-benar terkagum dengan Arsen yang sekarang. "Kamu banyak berubah, Arsen!"
Arsen masih dengan tatapan tajamnya pada Caleb. "Maybe it's because of you!" jawabnya tegas.
"Because of me???" Caleb menyandarkan tubuhnya di kursinya. Dia melipat kedua tangannya di dada. "Why?"
Arsen terdiam. Matanya kemudian bergerak-gerak kesana kemari. Dia benar-benar canggung dan kaku untuk menjawab. Lalu kemudian berujar lagi dengan tegas, "Saya rasa sudah cukup berbasa-basinya. Katakan segera keperluan anda, atau saya akan pergi???" tegas Arsen seketika.
Lalu Caleb yang notabene menawan dan charming itu mendekat lagi ke mejanya. Dia bersuara pelan, "Bisa gak, kita santai aja, Sen? Sebatas..."
"Dua orang yang saling kerjasama!" potong Arsen.
Caleb tersenyum kecil, "Bukan bukan... sebatas dua orang... yang saling merindukan, dan baru dipertemukan kembali!"
Arsen tertegun dan tiba-tiba matanya berkaca-kaca. Lalu dia berdiri dari tempat duduknya. "Lu ngomong sana sama masa lalu! Permisi!" Arsen pun beranjak keluar dari ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Novela JuvenilWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...