Robert gelagapan ketika Arsen menghardiknya, "Maaf Tuan Muda, saya mengganggu ya?" tanya Robert.
"Menurut lo???" teriak Arsen.
"Arsen udah ah, jangan marah-marah ke Mas Robert" tutur Julian.
"Abis Arsen gak suka aja, udah dikit lagi tuh padahal, malah di gangguin nih sama si Monyet!" cetus Arsen. "Udah pergi lo sana!!!" usir Arsen pada Robert.
"Baik, Tuan. Permisi" pamit Robert.
"Lo bisa gak sih, gak kasar gitu ke Robert? Kan kasian juga dia, Sen! Hargain dikit laaah... dia kan lebih tua dari lu" kata Julian.
"Iya iya" ujar Arsen.
"Yaudah, ganti baju sana! Abis itu kita ke Monas!" ujar Julian.
"Hah? Ke Monas? Ngapain?" tanya Arsen.
"Gimana sih, katanya lu mau keliling Monas naik otoped!" ujar Julian.
"Oh iya yah..." Arsen terengah, "Yaudah, ayo ganti baju!"
"Hah? Kenapa harus barengan?" tanya Julian, bingung.
"Loh, kenapa enggak? Kan cowok sama cowok ini" cetus Arsen.
Julian bergeming, "Iya juga ya"
"Ayo!" Arsen menarik tangan Julian.
~
Setibanya di ruang bilas, Arsen dan Julian pun turut membilas badannya sebersih mungkin. Sejurus Julian melirik ke arah Arsen dan badannya yang sedikit kurus.
Arsen tersadar kala dia tengah di perhatikan oleh Julian. Dia pun memberikan senyuman nakalnya, "Hayoooo... ngapain liat-liat badan Arsen???" ledek Arsen ke Julian.
Julian spontan menggosokkan sabun ke badannya. "Siapa yang ngeliatin lu? Ge'er!"
"Alah, Bang Yayan gak usah bohong deehh! Bilang aja sange liat Arsen!" cetus Arsen.
"Enggak! Apanya yang mau disangein dari lu, Arsen?!" cetus Julian.
Arsen menjurus pada lekukan di area penis Julian. Dia menunjuk, "Itu... Bang Yayan ngaceng!"
Julian menekul alisnya, "Apaan sih, cepetan ganti baju sana!"
Arsen menghabiskan tawanya. "Iya iya"
~
Arsen dan Julian pergi ke Jakpus untuk mengunjungi monumen nasional disana. Tapi bukan untuk masuk ke dalamnya, melainkan menyewa dua otoped dan berkeliling ria disana.
Walau sedikit membosankan, namun Julian tetap setia menemani Arsen disisinya.
Arsen sesekali merekam secara diam-diam aksi Julian pada aplikasi tik-toknya. Berikut juga dengan Instastory-nya. Sampai kemudian, mereka pun akhirnya lelah dan berhenti di depan pedagang minuman keliling. Arsen dan Julian membeli dua kaleng air mineral lalu meminumnya.
Seiring hal itu selesai dilakukan mereka, mereka pun berniat kembali ke parkiran motor untuk melakukan misi lainnya. Namun sejurus, mata Arsen terbelalak kala melihat boneka Angry Bird besar yang di jual di pinggir jalan. Dia gemas bukan main. Arsen memang suka dengan angry bird. Sejak SMP dia selalu aktif memainkan permainan itu di ponselnya, bahkan menonton filmnya. Namun seiring waktu berlalu, Arsen sudah lama tidak memainkan game tersebut. Tapi dia masih menyukai karakter Angry Bird sampai sekarang.
"Ah, Bang Yayan Bang Yayan Bang Yayaaaaan!!!" Arsen menepuk-nepuk pundak Julian yang siap duduk di atas motornya.
"Apaan sih?"
"Itu... ada boneka Angry Bird!" ujar Julian.
"Yang mane?"
"Itu yang gede itu!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Genç KurguWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...