Buat yang sering berkomentar ngakak di tiap chapter Lara, Lara ucapin makasih. Lara rajin update karena semangat sama komentar-komentar ngakak dan ngegas kalian. Tau gak sih, sumber inspirasi Lara nyiptain mulut sampahnya Arsen, Adit, Anwar sama Nanto itu dari komen-komen kalian yang bar-bar. Wkwkk.
Semoga sehat selalu dan sukses buat kalian yaaa... maaf Lara gak bisa sebutin satu-satu. 😘
Selamat membaca...~~~~~~
Arsen duduk di hadapan Julian. Sedang Nanto turut menimbrung bersama Rima dan Karlyn yang sedang menyantap gado-gado mereka.
"Loh, kok belum pesen? Gak laper?" tanya Arsen.
"Nungguin lo!" jawab Julian.
Arsen tersenyum lebar. "Makasih ya udah di tungguin!"
"Hm! Kok lama banget?"
"Iya, abis ngecat figura tadi!"
"Ooh iya. Itu boneka kenapa di bawa-bawa sih?"
"Loh, kenapa Bang?"
"Tar kotooooorrrr!!!"
"Kan bisa di cuci!"
"Keseringan di cuci bisa rusak bonekanya, Arseeeenn!!! Lo gak sayang gue, apa?"
"Sayang!"
"Yaudah, kalo mau bawa ke sekolah, gausah lu bawa-bawa ke kantin juga! Makan tempat aja deh"
"Nanti kalo ilang, Arsen di marahin sama Bang Yayan!"
"Gak akan! Kan ada CCTV di kelas!"
"Yaudah, besok-besok gak Arsen bawa bonekanya ke kantin"
"Yaudah! Terus sekarang mau makan apa?"
Arsen tersenyum sumringah, "Bang Yayan mau pesenin?"
"Sekalian bayarin! Tapi cuma lu doang!" jawab Julian.
"Loh, kenapa?"
"Ya pacar gue kan cuma lu doang! Ngapain gue nraktirin yang lain??? Semuanye udah lo traktirin gini!" cetus Julian.
Arsen tersenyum menahan tawa. "Iya! Arsen samain aja sama Bang Yayan. Yang jelas, Arsen punya pedes ya!"
"Iya, Tuaaannn!" jawab Julian berekspresi datar sambil berdiri dari duduknya.
Arsen memanggilnya lagi, "Hey! Sstt!!!"
Julian menoleh lagi. Wajahnya masih datar.
"Pake senyum dong!" ujar Arsen
Julian lalu memaksakan senyumnya seketika pada Arsen. Dan itu terlihat aneh hingga membuat Arsen tertawa.
"Makasih pacalkuuu yang ganteeeeeng!!!" ujar Arsen. Lalu Julian pun berjalan lagi menuju kedai lontong sayur.
~
Sepulang sekolah, terang saja, lapangan bola Pribudi sudah di kerumuni oleh beberapa siswa dari kelas dua belas. Julian, Nanto, Adit dan Anwar bagai tak percaya melihatnya kini. Terlebih saat Robert membawa dua orang tentara dengan senjata khusus untuk sebagai pengamanan di tempat itu. Tentara tersebut juga adalah anak buah dari Daddy Arsen. Mereka adalah dua dari puluhan tentara Daddy Arsen yang semasa pelatihannya di bantu dan dibiayai oleh Daddy Arsen sampai bisa seprofesionalis kini.
"Anjiiiirr... si Arsen niat banget sampe kayak gini" ujar Adit sambil terpelongo.
Anwar juga menganga dengan ini semua. Sedang Julian serasa ingin pergi dari tempat itu, namun dia ingat dia masih sangat menyayangi Arsen, oleh karenanya ia tidak mau membuat Arsen malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Teen FictionWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...