"Kamu murid baru ya?" tanya Bu Susi, selaku pelajaran Biologi pada Junior.
Junior yang duduk di belakang, turut mengangguk.
"Siapa nama kamu?" tanya Ibu Susi.
"Junior, Bu!"
"Udah dapet buku paket???"
Junior pun menggeleng. "Belum, Bu!"
"Kamu cepet ke perpustakaan, pinjem buku cetak Biologi kelas dua belas!"
Junior manggut-manggut. Seiring dia berdiri dari duduknya lalu berjalan keluar kelas. Sebelum keluar pintu, dia sempat menoleh ke arah Arsen sejenak. Sejurus dia melihat Arsen tengah memegang dan memainkan pulpennya, sambil menatapnya balik dengan tatapan tajam.
Begitu juga dengan Julian yang turut memberikan penekanan pada wajahnya kala melihat Junior yang memandangi pacarnya itu.
Seiring pulpen yang dimainkan Arsen tak sengaja terlempar ke depan dan jatuh ke lantai kelas. Arsen turut berujar segan pada Ibu Susi, "Maaf, Bu..."
Junior kemudian turut mengambil pulpen Arsen yang terjatuh itu, kemudian turut memberikannya pada Arsen.
Arsen menatap mata Junior dengan tatapan tajam. Lalu Arsen mencetus, "Thanks!"
"Sen... yang tadi sorry ya! Gak seharusnya gue ngomong begitu ke elo dan Julian!" ujar Junior.
Arsen kemudian memandangi Junior dengan heran dan bingung. Dalam satu detik, Arsen pun mengangguk, "I-iya"
Sedang Julian turut membuang wajahnya dari pandangan Junior seketika.
"Makasih ya!" ujar Junior
Arsen manggut-manggut.
"Ayo, Junior! Nanti jamnya habis!" tukas Ibu Susi.
"Iya Bu..." jawab Junior pelan.
"Sstt..." panggil Julian pada Arsen.
Arsen mendongak.
"Ngapain dia?" tanya Julian.
"Minta maaf" jawab Arsen.
"Ooohh..." Julian tak percaya namun tak ingin ini menjadi masalah panjang. Minta maaf kok cuma ke si Arsen, dasar penjilat!
Tak lama kemudian Junior pun datang lagi dengan sebuah buku biologi di tangannya.
"Baiklah... sekarang kita masuk ke Bab kedua, nah disini kita memasuki tugas perkelompok ya... untuk materi PPT atau Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jadi... kita akan membuat tanaman tauge, tumbuh hanya dengan menggunakan kacang hijau, kapas dan juga sedikit air" terang Bu Susi.
"Emangnya bisa, Bu, kayak gitu???" tanya Goski.
"Ya makanya, kita akan mencobanya, Goskiiii" jawab Ibu Susi.
"Bu... nanti di Bab 4, materi tentang reproduksi dibikin tugas kelompok juga dooong! Biar bisa praktek!!!!" teriak Adit seketika.
"Eeeaaaaaaaaaaaa!!!!" teriak huru-hara seisi kelas cekikikan.
Anwar pun membeo, "Bener tuh, Buu!!! Biar kita bisa... hareudang hareudang hareudaaaang...!!!"
Seisi kelas pun menimpal, "Panas panas panaaaaassss!!!" lalu mereka tertawa terbahak-bahak seketika, termasuk Ibu Susi yang hanya bisa menggelengkan kepalanya, tak tahan.
"Ide yang bagus, nanti khusus untuk Adit dan Anwar Ibu akan spesifikasikan materi reproduksinya menjadi praktek ya!" ujar Bu Susi.
"YESSS!!!" Adit dan Anwar saling adu tos seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Fiksi RemajaWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...