EPILOGUE

3.4K 301 159
                                    

Sebelumnya Lara mau ucapin terima kasih banyak pada pembaca setia kisah Arjul di Stuck On You ini.

Gak kerasa ya, kita udah sampe di 150 chapter setelah 3 bulan lamanya menulis cerita ini.

Intinya, Lara merasa bersyukur punya kalian. Tetap setia pada karya Lara berikutnya ya... terima kasih banyak semuaaaa... :***

Lara Indrawari.

~~~

Julian hanya diam. Julian hanya menunggu. Waktu ke waktu. Hari ke hari. Hari pertama, Julian merasa seluruh hidupnya pekat. Mengingat segala kebaikan Arsen padanya, namun selalu rasa sakit yang Arsen dapat darinya. Mengingat pengorbanan Arsen yang selalu menderu dalam hidupnya. Mengalir layaknya air yang jernih.

Yang kini dapat ia lakukan hanyalah mengingat dan mengenang. Berbagai memorinya bersama Arsen. Kelucuan Arsen. Kekonyolan Arsen. Keluguan Arsen. Serta pengorbanan Arsen.

Berbagai hal tentang Arsen, hanya dapat mengelupas perlahan-lahan lembar dalam dinding otaknya.

Pun Arsen bahkan tak mengikuti ujian nasional di sekolah bersama Julian. Basketboy yang gagal. Semuanya mendadak muram sudah semenjak kejadian itu. Tega-teganya Ambu melakukan itu pada Arsen. Tega-teganya Ambu melukai hati dan fisik Arsen. Sampai Julian merasa berada di titik, tidak ada cinta yang kuat sekuat cinta Arsen kepadanya. Tidak ada hati yang suci, sejernih hati Arsen kepadanya. Arsen rela terluka. Arsen siap menderita. Demi cintanya pada Julian.

Julian kini hanya bisa diam. Tersandera dalam sangkar yang memaut kelana hidupnya. Tinggal bersama orang yang sudah sebulan lebih ini hanya bisa cuek bak orang yang menganggap hidupnya biasa-biasa saja seperti biasa. Bak ikan berenang yang bebas menginang di air mana saja. Bak buaya yang tak peduli sehabis memangsa.

Ambu bagai orang yang tak punya rasa bersalah sama sekali. Dia dapat menikmati makannya dengan enak. Dia dapat tertidur nyenyak tanpa ada perasaan kelu sekalipun. Dia merasa bahwa Arsen layak mendapatkan hal itu. Arsen pantas mendapatkan itu karena berhasil merubah Julian menjadi cucu yang durhaka padanya.

Titik.

Sudah. Sampai disitu saja rasanya Julian membahas Ambu. Julian tak ingin memperpanjang. Toh, semua ada balasannya. Julian masih punya Tuhan. Yang tak pernah menghakimi umatnya di bumi. Julian percaya surga dan neraka. Tapi Julian lebih percaya kekuatan cinta yang lebih besar dari segalanya. Dan dia sudah menyaksikannya secara langsung.

Bertemu dengan Arsen di ruang musik, bukanlah suatu kebetulan. Terkunci di kamar mandi dengan Arsen, juga bukan suatu kebetulan. Cinta menghampirinya secara spontan. Bahkan sekeras apapun dia dan dunia menolak, cinta itu tetap ada. Bersemi. Setiap hari. Dan hanya Arsen yang punya itu.

Arsen kapan pulang?
Bang Yayan kangen.
Ini sudah sebulan.
Arsen gak ada kabar.
Bang Yayan selalu kangen.

~

"Bang Yayan lagi apa ya di Jaksel, Bet?" tanya Arsen.

Hotel mewah menghadap laut, tidak ada gunanya sama sekali bagi Arsen saat ini. Walau deru ombak terdengar sampai telinganya, namun tetap saja, gelap mata Arsen hanya terisi oleh wajah Bang Yayannya yang tampan sempurna.

"Lagi mikirin Tuan Muda" jawab Robert.

"Sama. Gue juga, Bet" jawab Arsen tersenyum.

"Makanya, Tuan rajin terapi ya. Biar cepet bisa liat lagi"

"Iya"

"Inget kan apa kata Dokter Gilbert? Semakin Tuan Muda rutin, semakin cepet juga mata Tuan bisa sembuh" tutur Robert.

STUCK ON YOU (END 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang