Arsen masuk ke dalam rumah Junior, disana sudah ada Junior, Ijat dan Karlyn yang duduk melantai di meja besar ruang tamu. Mereka pun sudah siap dengan bahan-bahan yang mereka bawa dari rumah.
"Lama banget sih nih si sultan satu!" cetus Karlyn pada Arsen.
Arsen turut duduk di samping Ijat berhadapan dengan Junior dan Karlyn. "Sorry soriiiiii.... tadi ada insiden kecil, tau! Mana lagi muter-muter, nyari rumahnya!" cetus Arsen.
"Cuma seputaran Jaksel, lo sampe muter-muter, Sen???" tanya Ijat.
"Aaahh, Ijat diem deh! Emangnya gue yang bikin jalan??? Lagian kan gue juga biasanya sama..."
"Julian???" potong Junior tiba-tiba. Jaket kulit hitam yang dikenakannya nampak keren terlihat.
Arsen memutar bola matanya, "Bukaaan!!! tapi Robert!"
"Robert siapa???" tanya Junior.
"Hah??"
"Robert siapa???"
"Oh, Ibu peri gue!!!" jawab Arsen.
Junior menekuk alisnya, "Hah??? Arsen punya Ibu peri??? Kayak... malaikat pelindung gitu???" tanya Junior pada Karlyn dan Ijat dengan heran.
"Bukaaan... Mas Robert tuh bodyguard-nya Arsen. Terbaik deh! Oke punya!" jawab Karlyn.
"Ooohh..." Junior manggut-manggut.
"Kalau lo asli mana, Jun? Kayaknya muka lo bule banget!" tanya Ijat.
"Britania Raya, London!" jawab Junior.
"Uuuuuww... pantesan yah! Bule banget!" tukas Karlyn.
"Kalo Orang tua lu mana??? Kok gak keliatan??? Kali-kali aja nih, kita dimasakin makanan khas London! Hihihi" Arsen cekikikan.
"Ada! Tapi di London! Mereka memang tinggal disana dan kerjaan mereka semuanya disana juga!"
"Lah, kok lu malah disini?"
"Nyokap gua kan Indo, jadi dia maunya gue juga kenal sama negaranya sendiri. Makanya deh, gua di sekolahin disini dari SMA" jawab Junior.
"Ooohhh" kompak Arsen, Ijat, Karlyn.
"Yaudah, sekarang mana kacang ijo pesenan kita???" tanya Junior.
"Kacang ijo???" ulang Arsen, dengan ekspresi tidak tahu apa-apa.
"Iyalah! Bukannya lo sendiri yang bilang iya, bisa bawa kacang ijo???" cetus Junior.
Arsen terkesiap, lupa-lupa ingat.
"Tau nih, Sen! Gimana sih ah!" cetus Ijat.
"Yaaah, gue lupa! Sorry banget ya!" ujar Arsen, memelas.
"What??? Jadi dari tadi kita udah kayak orang bego nungguin lo, dan lo gak bawa kacang ijonya???" tanya Karlyn, kesal.
"Iya iya, berapaan sih! Gue beli deh, satu karung kalo perlu!" cetus Arsen.
"Bukan masalah seberapanya, Sen! Tapi waktunyaaaa... ini udah jam lapan, gue cuma bisa sampe jam sepuluh!"
"Masih bisa banget ituu!!! Yaudah tunggu, gue beli dulu di mini market!" cetus Arsen berdiri dari duduknya.
"Naik motor gue aja, Sen!" ujar Ijat, sambil memberikan kunci motornya pada Arsen.
"Yaaah, gue gak bisa naik motor!" ujar Arsen, memelas.
"Yailaaah, gimana sih???" cetus Ijat. "Bisanya bawa pesawat sih lu!"
"Udah biar gue anter aja! Ayo, Sen!" ajak Junior, ikut berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Ficção AdolescenteWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...