"Ini beneran Bang Yayan nih?" tanya Arsen tak percaya.
"Bukan! Jungkook! Yaiyalah Julian, siapa lagi?" jawab Julian.
"Bang Yayan... jadi nih???" tanya Arsen antusias.
"Oh mau di batalin???" tanya Julian.
"Gak mau!!! Aaaaaaa Bang Yayaaaan mau peluuuuk!!!" teriak Arsen kegirangan.
"Berani meluk, gue batalin nih!"
"Oiya iya iya, enggak enggak!" ujar Arsen. "Tapi kok Bang Yayan bisa masuk sini?"
"Ya bisalah, ada Robert tuh di depan!" jawab Julian.
"Iisshhh..." Arsen memutar bola matanya.
"Yaudah, cepetan lu mandi, siap-siap! Gue tunggu di ruang tamu"
"Oke boss!" jawab Arsen antusias.
Julian pun keluar dari kamar Arsen dan menunggunya di ruang tengah. Namun Julian penasaran dengan pemandangan yang begitu mempesona dari balkon apartemen Arsen tersebut. Di lantai 24 ini, Julian terkesima dengan pemandangan kota Jaksel dari tempatnya. Lalu dia pun menghampiri balkon tersebut. Lalu memandangi keseluruhan pemandangan kota Jaksel yang begitu menawan subuh itu.
Dinginnya udara subuh yang memancarkan kesejukan. Tetesan embun kecil yang menetes dari langit. Serta bias-bias langit yang memercah diterangi sisa-sisa sinar rembulan.
Julian merasa bersyukur dapat menikmati pemandangan yang sangat jarang baginya ini.
Kemudian Robert datang sambil membawakan nampan yang sudah tersaji roti bakar isi coklat dan juga secangkir teh panas. "Silahkan Mas Julian"
"Oh iya, aduh, Mas Robert, gak usah repot-repot, Mas" ujar Julian.
"Disuruh sama Tuan Muda, Mas Julian. Tadi Tuan Muda chat saya selagi ia mengganti baju" jawab Robert.
"Oh, yodah, makasih ya, Mas Robert"
"Sama-sama Mas Julian"
"Udah dibilangin berapa kali, Julian aja. Gak usah pake Mas"
"Tidak apa, Mas. Saya terbiasa kok"
"Iya, tapi saya yang gak biasa. Julian aja ya" jawab Julian
Robert mengangguk. "Baik. Saya permisi dulu, mau memanaskan mobil Tuan Muda"
"Eh, jangan... gak usah. Kami mau pake motor saya, kok"
"Ya sudah, kalau gitu. Saya permisi ingin ke rumah Tuan Besar dulu"
"Iya, nanti saya sampein ke Arsen"
"Terima kasih, Mas"
"Julian aja"
Robert mengangguk. Lalu pergi meninggalkan room Arsen. Julian pun menyeruput teh panasnya dengan hati-hati. Sungguh, benar-benar suasana yang begitu menentramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Novela JuvenilWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...