Chapter 118

2.6K 280 121
                                    

"Shit!!! Terus gimana ini kak???" tanya Naufal panik kala ia mendapatkan telpon dari Caleb yang tak bisa tidur karena semua rencananya berantakan.

"Lo kok malah nanya gue! Salah siapa masukin anak uler ke kandang kita hah??? Kepatok kan kita sekarang!!!" omel Caleb.

"Anjiiiiing emang si Robert!!! Berarti gue cuma di manfaatin doang dong?" sungut Naufal.

"Siapa yang bego???" tanya Caleb.

Naufal semakin panik, "Terus gimana ini kak? Gue juga takut kalo begini!"

"Lo urus deh diri lo sendiri! Ini semua kan juga karena lo! Gue yang lebih panik sekarang! Semuanya kan rencana gue!"

"Terus, kak Caleb gak ada rencana lain?"

"Rencana gue satu-satunya saat ini adalah balik ke Berlin!" telpon ditutup seketika.

Naufal cemas bukan main. Mati! Mati gue mati! Penjara nih udeh! Ah, tailah!

~

"Semua udah aman terkendali! Dokumen lengkap milik Ambu sepenuhnya udah ada sama gue! Gue serahin setengahnya sama kalian! Gue mau nyoba ngomong sama Bang Yayan! Biar gue urus Caleb!"

pesan terkirim pada Nanto, Adit dan Anwar, berikut dengan video pengakuan Herman dan juga rekaman suara Caleb dan Naufal di hotel.

"Akhirnyaaaaa!!! Siap Sen!" balas Adit.

"Alhamdulillah! Mampussss tuh si Salep sama Kumal!" balas Anwar.

"Biar gue yang pimpin" balas Nanto.

Arsen tersenyum membaca pesan-pesan tersebut pada whatsapp-nya. Seiring dia turut menghubungi Julian seketika.

"Halo... bisa bicara dengan pacarnya Arsen Arzafka???" tanya Arsen, meledek.

"Hah? Salah sambung Tuan!" jawab Julian di ujung telpon.

"Oke ya, jahat ya!"

"Bodo amat!"

"Oke gausah ngentot!"

"Eh iya iya iyaa... becanda sayaaang... ada apa nih??? Pagi-pagi udah telpon???" tanya Julian.

"Arsen kangen!"

"Masih pagi gitu!"

"Gapapa! Kangen ialah hak segala bangsa!"

"Video call aja sih!"

"Bang Yayan kesini ya!"

"Sekarang?"

"Iya! Itu tentara-tentara masih disitu kan???"

Julian turut membuka jendela kamarnya. "Masih!"

"Semua aman-aman kan?"

"Iyaaaa"

"Ambu gimana keadaannya???"

"Udah sehat seperti biasa, Sen! Ambu kayaknya mau nerusin usaha kue Nyokap gue, Sen!"

"Waaahhh!! Mantep tuh!"

"Iyah! Tapi gue agak gak yakin gitu!"

"Kenapa???"

"Ya lu kan tau, Ambu udah tua, Sen! Masa harus kerja berat!"

"Iya juga sih... mmm yaudah nanti bahas disini ya, Bang! Ada hal penting juga yang pengen Arsen bahas sama Bang Yayan!"

"Hah? Apaan?"

"Yaudah makanya kesini! Dan inget! Di kawal sama dua dari empat tentara disitu ya!"

STUCK ON YOU (END 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang