"Gimana keadaan Ambu, Bang?" tanya Arsen pada Julian di kamar pasien tersebut. Terlihat Ambu sedang tidur pulas di atas ranjangnya.
"Besok udah boleh pulang. Lo kok, lama banget? Belum mandi lagi" ujar Julian.
"Iyah, t-tadi sibuk urus agen perbaikan rumah sama properti" jawab Arsen, berbohong.
"Ceu Mirah mana?" tanya Arsen.
"Ada di kamar mandi tuh. Yaudah, pulang yuk! Sekalian gue anter!" ajak Julian
"Bang Yayan udah makan?" tanya Arsen.
Julian terdiam.
"Yaudah, makan dulu yah. Depan ada Mcd! Nanti sekalian delivery-in buat Ambu sama Ceu Mirah!" ujar Arsen.
Julian mengecup kening Arsen seketika. "Ih, kecut ih"
"Yang penting bukan pengecut" jawab Arsen.
"Bisa aja niih jawabannya"
"Arsen sayang banget sama Bang Yayan" Arsen langsung memeluk Julian seketika.
"Iya. Gue juga sayang sama lu, Sen..." ujar Julian. "Yaudah yuk"
"Eh, gak mau nungguin Ceu Mirah keluar?"
"Buat?"
"Ya pamit lah, Bang!"
"Kan gue balik kesini lagi!"
"Iih, tunggu Ceu Mirah keluar dulu!"
"Yaudah iya" jawab Julian.
Tak lama kemudian Ceu Mirah keluar dari toilet, lalu menyapa Arsen, "Eehhh, ada A' Arsen..."
"Ceu Mirah..." Arsen turut menyalami tangan Ceu Mirah. "Darimana saja atuh, da baru keliatan?"
"Iya, Ceu... Abis dari toko tadi... oh iya, nanti Arsen delivery-in makanan ya, buat Ceu Mirah sama Ambu"
"Iya, A, nuhun atuuh..."
"Sama-sama, Ceu!" ujar Arsen.
"Ya udah, Ceu, titip Ambu ya, kalau Ambu nanya, tolong bilang Lian lagi nganter Arsen pulang dulu!" ujar Julian.
"Iya, A"
"Makasih Ceu..."
"Sami-sami"
~
Where are you? I need you right now... Meet me at Gloria Hotel, room 207.
Satu pesan singkat dari Daddy Arsen, masuk ke ponsel Robert. Robert tertegun membacanya. Lalu kemudian dia beranjak dari duduknya.
"Mau kemana, Bert???" tanya Caleb, yang sejak tadi sibuk pada laptopnya. Sementara Naufal sudah kembali ke rumahnya.
"Saya ada urusan sebentar!" jawab Robert.
"Arsen???" tanya Caleb.
"B-bukan lah. Untuk apalagi saya menemuinya?" cetus Robert.
Caleb menatap mata Robert lekat-lekat. Robert sedikit tak suka di pandang seperti itu oleh Caleb. Namun akhirnya Caleb bersuara lagi sambil menyimpan beberapa dokumen di laci mejanya tersebut, "Oke! Tapi abis itu, balik kesini lagi kan?"
"Pasti!" Mata Robert bergerak-gerak. Dia tersenyum tenang.
"Ya udah. Kamu boleh pergi" ujar Caleb.
"Makasih" Robert pun pergi, menemui Daddy Arsen dari hotel Kemangi menuju hotel Gloria menggunakan taksi.
Caleb terdiam sejenak di kamar itu, lalu dia menggidikkan bahunya dan kembali pada laptopnya.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Fiksi RemajaWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...