Chapter 74

2.8K 317 86
                                    

Setibanya di terminal Jaksel, Arsen dan Julian pun turut naik kendaraan taksi untuk menuju rumah mereka masing-masing.

"Bang Yayan pulangnya ke apartemen Arsen aja ya, istirahat disana! Nanti malemnya kita ke lapangan sama-sama!" pinta Arsen sambil memegangi tangan kiri Julian dan bersandar di bahunya.

"Yah, gak bisa gue kalau gitu, Sen! Gue mesti ke rumah dulu, ketemu Nyokap! Lagian jersey yang mau gue pake kan ada di rumah!" ujar Julian.

Arsen cemberut manyun, "Yaaah"

"Yaelah, nanti malem kan ketemu ini di lapangan! Elo tuh!!! Harusnya tidur di rumah! Istirahat! Apalagi kemaren abis ujan-ujanan"

"Iya, terus di cipok Bang Yayan!" ledek Arsen. "Siapa yang ngajakin, siapa yang di galakin!"

"Ini tuh bukan ngeledek!"

"Tapi perhatiaaaannn..." tambah Arsen.

"Naaah! Itu lo tau!" cetus Julian.

Arsen tersenyum menciumi otot lengan Julian yang besar tersebut. Kemudian dia berujar, "Wangi mulu nih. Kapan sih baunya!"

Julian tertawa pelan, "Lo cium deh badan gue pas abis main basket nanti malem! Kalo gak apek!" cetusnya.

"Gak mungkin! Pacar Arsen gak mungkin apek!"

"Kapan jadiannya woooy!!!"

"Jadi'iiiiiiiiiiiinnn!!!"

"Iya nanti"

"Nanti kapan!"

"Ada aja!"

"Bang, Arsen takut gagal lagi!"

"Emangnya lo masih nyembunyiin simpenan lain?" tanya Julian.

"Ya enggak, bukannya gitu!"

"Yaudah sih, santuy! Apa-apa tuh santuy! Gausah diribetin!"

"Iya iya! Terus jam berapa Arsen ke lapangannya?"

"Jam 7 aja! Eh, emangnya lo tau lapangannya dimana?" tanya Julian.

"Gak tau!"

"Yeee... yaudah, nanti gue kirimin lokasinya ya!"

"Iya! Bang Yayan gak mau di jemput?"

"Gak! Gue kangen naek motor!"

"Yaudah! Hati-hati bawa motornya ya, Bang! Gak usah ngebut-ngebut!"

"Iyeee!"

"Ngebutnya di hati Arsen aja!"

"Bosen!"

"Ih gitu kaaaann"

"Iya deh serah serah!"

"Bang, bilang lopyu kek ke Arsen!"

"Lopyu!"

"Bilang Arsen lopyuuu!"

"Arsen lopyuuu!"

"Terpaksa amat!"

"Ah, tau ah, Sen! Pusing gue dah!"

"Marah!"

"Lunya ribet! Gimana gak naek darah gue?"

"Yaudah maap!"

"Cium dulu!"

"Dih..." Arsen terbelalak, "minta cium???"

"Gak mau yaudah!"

"Malu atuh sama supir taksinya" bisik Arsen pada Julian.

"Ah, katanya cinta! Mane taaaa???"

STUCK ON YOU (END 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang