Chapter 60

3.3K 344 121
                                    

Keesokan harinya, Julian pun membuat rencana penembakan Arsen dengan teman-teman di kelasnya. Mereka mendekor kelas menjadi lebih indah dan estetik. Ini pertama kalinya Julian membuat grup whatsapp sejak sepulang dari TPU bersama Arsen dan meminta kerjasamanya pada teman-teman di kelas untuk rencananya tersebut. Julian bahkan mengancam tidak akan memberikan contekan saat ulangan jika teman-temannya tidak mau datang pagi-pagi sekali ke sekolah.

Kelas itu terlihat begitu cantik. Ada banyak hiasan yang tergantung menghiasi plafon, bahkan balon huruf besar yang bertuliskan I love you, Arsen.

"Lo bedua jaga ya di depan kelas kalau Arsen dateng, tahan dulu!" suruh Julian pada Adit dan Anwar, "Nanti kalo udah siap, baru deh gue aba-abain"

"Siap Bos!!!" seru Adit dan Anwar kompak. Mereka pun siap menunggu Arsen untuk datang, sementara dekorasi tinggal sedikit lagi.

Tak lama kemudian Nanto datang dan kebingungan ketika melihat kelasnya sudah penuh warna-warni yang begitu memukau.

"Etetetettt!!! Mau kemana lu???" tanya Adit pada Nanto, menghadang Nanto untuk masuk ke kelas.

"Apaan sih lu! Gue mau masuk lah, pe'a!!!" ujar Nanto.

"Gak bisa! Ini tuh hari pentingnya Julian! Jadi lo jangan sekali-kali ngerusuhin acara dia!" cetus Anwar.

"Bener tuh!" Adit membeo.

Lalu Nanto menoyor kepala dua orang itu seketika. "Heh!!! Lo pada gak inget, siapa yang bantuin Arsen bikinin acara ultahnya si Gajul??? Gue!!! Gueeee!!!" Nanto menepuk-nepuk dadanya.

Anwar pun mencetus, "Alaaaahh... tapi tetep aja..."

"Gagaaaaalll!!!" seru Adit dan Anwar kompak meledek.

"Aaahhh... minggir minggiirr!!! Gue mau masuk, tolol!!!" omel Nanto.

"Gak bisa!" cetus Adit.

"Oh iya, To! By the way... lu dapet salam tuh, dari temen gue di kelas IPS 4" ujar Anwar tiba-tiba.

"Siapa??? Berani jawab dari malaikat pencabut nyawa, gue tonjok muka lu bedua!!!" cetus Nanto.

"Yeee... serius ini! Kan gue bilang dari kelas IPS 4, To!" ujar Anwar.

"Emang ada yang naksir sama cewek barbar kayak gini, War?" tanya Adit dengan polosnya tanpa dosa.

Nanto melotot, "Yeeee, mau gue tampol beneran nih muka lu?!!!" omel Nanto pada Adit sambil menoyor kepala Adit lagi.

"Bener ada kok! Dia bilang ke gue!" Jawab anwar.

Nanto penasaran tapi dia berusaha sok cuek, "Yaudah, siape???"

"Namanya Bima. Tau gak? Bima Garuda!" cetus Anwar.

"Bima?" Nanto berusaha mengingat-ingat. "Ooohh... iyaiya tau! Yang mukanya sebelas dua belas sama Saipul Jamil itu ya???"

"Yoi!" jawab Anwar.

"Oh, gak ah! Bodo amat!" cetus Nanto.

"Loh, kenapa???" tanya Anwar.

"Di KKN desa penari, Bima ngentot sama Ayu. Di Dua garis biru, Bima ngamilin anak orang! Gue takut pacaran sama orang yang namanya Bima! Takut di eue!" cetus Nanto, lalu melengos masuk.

"Heh, sembarangan lu!" Adit menahan Nanto lagi untuk masuk.

"Iiihhh apaan siihh... gue mau masuk nih, mau ketemu bos lu tuh.. ah taeee!!!" teriak Nanto.

"Lu jangan pukul rata kayak gitu dong lu! Temen gue ada yang namanya Bima waktu SMP. Rajin solat, rajin mengaji!"

"Iye iyedah ah! Serah lu pada!" ujar Nanto.

STUCK ON YOU (END 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang