Pulang sekolah Julian bukannya pulang ke rumah, dia malah mengiyakan paksaan Adit dan Anwar untuk pergi ke rumah Adit.
"Abis magrib gue balik sih! Ambu pasti nungguin gue di rumah!" ujar Julian.
"Iyeee!!! Aman!!! Kita mau nunjukin sesuatu kok sama lu!" ujar Anwar.
"Nunjukin sesuatu? Apaan tuh?" tanya Julian, curiga.
"Bokep!" jawab Adit.
"Ah, gada gada!!! Udah cukup bokep yang lo kasih unjuk ke gue tadi malem!" cetus Julian. "Mending gue nyabut deh!"
"Yakin lo mau beneran nyabut???" tanya Anwar, dengan pandangan nakalnya.
Julian berhenti melangkah. "Maksud lo???"
"Nanti malem lo bakal eksekusiin si Arsen kan??? Lo gak mau keliatan pro dan tangguh nih di depan dia???" cetus Adit.
"Pro dan tangguh???" ulang Julian.
"Yoilah!" cetus Anwar, membenarkan.
Sejurus Julian semakin penasaran dengan kata-kata yang keluar dari mulut Adit. "Maksud lo?"
Adit menghasut lagi, "Makanya ikut aja! Nanti kita kasih tau materinya deh! Supaya lu ngerti dan keliatan macho di depan bini lu!"
"Uke! Bukan bini!" cetus Anwar.
"Iye! Itu maksud gue!" timpal Adit.
Julian menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal, "Uke tuh apaan sih???"
Adit dan Anwar turut memutar bola matanya. "Dah ayo masuk!" tarik Adit.
Setibanya di kamar Adit, kamar itu terlihat cerah dan rapih. Berbeda dari kamar laki-laki kebanyakan, kamar Adit sangat sempurna untuk kategori kamar laki-laki terbaik. Kamar yang berukuran 4 x 3 m persegi itu sangat nyaman untuk digunakan. Ranjangnya pun memiliki lampu neon di bawahnya. Kamar Adit lah yang selalu mampu membuat Anwar betah menginap di rumahnya. Termasuk momen-momen bersamanya.
Saat Adit, Anwar dan Julian masuk ke kamat Adit, Anwar pun turut menjatuhkan badannya di kasur besar milik Adit tersebut. Sementara Julian melepaskan tasnya seketika dan menaruhnya di lantai sudut tembok. Seiring Adit mengunci pintu kamar dan menutup tirai jendelanya seketika.
"Eh, kok ditutup sih?" tanya Julian, heran.
"Bacot! Udah diem aja! Gue sama Adit udah sepakat mau kasih lo bimbingan belajar! Sex education!" cetus Anwar.
"What??? Buat apa siiihh??? Gue bisa ngelakuin itu sendiri ke Arsen!" ujar Julian.
"Langsung aja deh, Dit!" cetus Anwar.
Adit menaruh tasnya seketika ditempat Julian menaruh tasnya, begitu juga dengan Anwar. Julian duduk kursi belajar milik Adit.
"Lo pada mau ngapain siiih?" tanya Julian bingung.
"Udah jangan bawel!" cetus Adit.
Kemudian Anwar pun menyalakan laptop besar Adit seketika. "Nyokap Bokap gawe kan, Dit?" tanya Anwar memastikan.
"Yoilah!" jawab Adit.
Julian masih duduk di kursi belajar Adit. Ketiga itu kini mengarah pada layar laptop milik Adit di meja belajar. Anwar berjongkok di samping kiri Julian, sementara Adit berdiri di samping kanan Julian.
"Lo pada mau ngasih unjuk bokep ya ke gue???" tanya Julian.
"Yoyoy!!!" jawab Adit.
"Buat edukasi ajeee!!! Biar lo tau!" cetus Anwar.
"Karena kita pasti yakin, lo masih cupu dan geli untuk ngeliat part ekstrimnya!" tambah Adit.
Seketika Anwar pun segera memutar video porno gay pada laptop Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Genç KurguWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...