Sejurus Julian berujar dalam penghentian ciuman bibirnya pada Arsen, "Cupang leher gue dong, Sen!"
Arsen membelalakkan matanya seketika, masih setia dengan posisi tengkurapnya di atas badan Julian. "Seriusan mau digituin, Bang!" tanya Arsen tak percaya.
"Dua menit lagi, kadaluarsa nih!!!"
"OTW!!!" Arsen pun turut menciumi leher Julian. Seiring dia menghisap kulit leher sebelah kiri Julian yang tebal tersebut. Entah kenapa Arsen malah semakin bringas dan refleks menggigiti kulit leher Julian tersebut. "Mmmhhh... slurppp"
"Sshhhh... aaahhh..." desah Julian, sambil merem melek.
"Enak, Bang?"
"Menurut lu?"
"Kurang bilang!"
"Sebelah kanan Sen!"
"Gas!!!" Arsen dengan cepat menurut dan melumati kulit leher kanan Julian berkali-kali di tengah derasnya suara air terjun yang berjatuhan ke kolam.
"Ssshhh... mmmhhh... enak banget, parah!" desah Julian sambil memejamkan matanya. "Uuuhhhh..."
Arsen terus menjilati batang leher Julian sebelah kanannya tersebut.
"Pentil gue sekarang, Sen!" suruh Julian di tengah rangsangannya.
"Yakin, Bang? Di nenennya Bang Yayan nih???"
"Cepetan, ngentot!"
"Ngentot kok di nenen???"
"Isep pentil guaaa!!!" gertak Julian tak sabar.
"Iya iya iya, maap maap maap!" Arsen pun memburu ke arah puting sebelah kiri Julian yang begitu menonjol berwarna merah coklat segar, lalu menghisapnya dengan ganas. "Sssrrrppp... mmmhhh..."
"Oooohhh, Tuhaaaaannn...." desah Julian keenakan.
"... ku cinta dia... kusayang dia... rindu dia..." sambung Arsen.
"Malah nyanyi! Lanjut, bego!"
"Masih sebelah kiri atau pindah?"
"Nanggung! Kiri dulu, belum kelar!"
Srrrppp... Arsen menghisap dan menjilati puting kiri milik Julian lagi. Walau terasa hambar, namun Arsen tetap menikmati rasa dari hisapan puting milik Julian tersebut.
Julian kembali memejamkan matanya, "Yang benerrr... di plintir dikit, Sen!"
"Plintar plintir! Gada susunya juga!" cetus Arsen.
"Gue jedotin ke batu nih pala lu!"
"Aaawww sadeeeess!!!"
"Cepetttt!!!" pinta Julian.
Arsen pun kembali menghisap puting Julian sambil memutar mulutnya agar puting Julian terpelintir sesuai keinginannya.
"Aahhaaahhh... aduh aduh... pelan pelan" ringis Julian, walau sakit namun terasa mengasyikkan baginya.
"Tahan, Bang!"
"Lanjut kanan!"
"OTW!" Arsen memindahkan mulutnya ke puting bagian kanan Julian begitu puting sebelah kiri yang dihisapnya tadi sudah berwarna kemerahan.
"Bikin kayak tadi!" seru Julian, masih menengadahkan kepala sambil memejamkan matanya.
Arsen pun turut menghisap puting Julian sambil menjilat-jilatinya agar timbul rasa geli yang mengenakkan bagi Julian. "Mmmhhh..."
"Sshhhh... aaahhh... enak, enak!" seru Julian.
"Pindah ke angry birdnya Bang Yayan boleh gak??? Arsen isep ya?" tanya Arsen seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Novela JuvenilWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...