Melihat tawamu, mendengar senandungmu, terlihat jelas dimataku warna-warna indahmu...
Arsen berjalan di koridor sekolah dengan bingung kala seorang siswi memberikannya sepucuk mawar merah padanya. Arsen tidak tahu siapa siswi itu, yang jelas dia pasti kelas sepuluh atau sebelas.
Arsen bingung seketika, namun rasa bingungnya bertambah kala dia kembali melangkah dan malah didatangi oleh orang-orang yang berjalan ke arahnya sambil memberikan bunga-bunga tersebut. "Ini ada apaan weh??? Hari mawar sedunia???" tanya Arsen. Namun orang-orang yang ditanyainya hanya bisa diam dan tersenyum.
Arsen pun menaiki anak tangga menuju kelasnya, dan beberapa teman-teman seangkatannya turut memberikan sepucuk bunga mawar kini sudah enam belas tangkai bunga mawar di genggamannya.
Dan ketika Arsen berjalan menuju kelasnya, Ami memberikannya sepucuk bunga mawar yang sama pada Arsen. Arsen bingung, "Ini ada apaan sih, Mi?" tanya Arsen.
Ami hanya diam saja dan berjalan menuju anak tangga. Seiring Adit dan Anwar pun turut memberikan sepucuk bunga mawar pada Arsen. Lalu Arsen bertanya, "Kok cuma satu? Kalian kan berdua!"
Adit merungut, "Yah, Sen! Orang susah lu mintain bunga! Lagian kan dimanapun gue sama Anwar, kita tetep..."
"Satuuuuuu" jawab Adit dan Anwar kompak!"
"Terus ini dari siapa dong?" tanya Arsen.
"Lo tanya Nanto tuh!" tunjuk Adit ke arah belakang.
Seiring Adit dan Anwar berjalan meninggalkan Arsen. Sedang Nanto menghampiri Arsen dengan senyuman sumringah di wajahnya. Lalu dia memberikan sepucuk bunga mawar merah pada Arsen.
"Ini ada apaan sih? Gue udah kayak meninggal aja di kasih-kasih bunga!"
"Justru lu bakal meninggal kalo tau ini semua tuh dalangnya siapa!" cetus Nanto.
"Siapa?"
"Siapa lagi??? Lo liat aja ke kelas!" cetus Nanto.
Arsen pun turut menghampiri kelas dan menemukan Julian yang tengah duduk di atas mejanya sambil memegang bunga mawar putih di genggamannya. Dia tersenyum pada Arsen yang berdiri di ambang pintu.
Arsen terkekeuh, "Anjiirrr... To... ini gue gak lagi mimpi kan?"
"Enggak! Mang Nape?"
"Gak biasanya si Gajul over romantis gini ke gue, Toooo!!! Dia beli bunga sebanyak ini, tumben bangett!!! Biasanya dia tuh suka ngomel kalo gue boros! Lah ini?"
"Udah bersyukur aja! Asal lo tau juga ya! Tadi malem Robert nembak gue! Kita udah jadian!!!" cetus Nanto.
"Anjing!!!" Arsen lebih tak percaya dengan apa yang keluar dari mulut Nanto. Dia refleks mendongak kesampingnya. "Serius lo???"
"Iyaaaahhh!!!" Nanto tak bisa lagi menahan rasanya untuk tidak girang. Arsen turut memeluk Nanto di tengah tumpukan bunga di tangannya. "Aaaaa.... congrats ya sis... akhirnyaaa... eh, tapi si Robert kok gak ngasih tau gue ya?"
"Gue yang nyuruh! Supaya elo biar tau dari gue aja! Kan biar surprise!"
"Dasaaarrrr!!!"
"Udah sana samperin si Gajul! Kasian tuh udah kremian pantatnye duduk mulu dari tadi disitu"
"Oke! Gue ke Bang Yayan dulu yaaa!"
"Sip! Gue kantin ye!"
"Oke!!! Babaaay..."
"Baaiii..."
Arsen turut berlari menghampiri Julian yang duduk di atas mejanya. "Iiiihhh... sok romantis banget sih! Tumben!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Novela JuvenilWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...