Chapter 122

2.9K 306 170
                                    

"Bang Yayan..." panggil Arsen lembut yang masih tertidur di tangan Julian.

"Hmm..." jawab Julian, mager dan masih menutup mata.

"Arsen mau nanya tapi jangan marah..."

"Nanya pa'an??" galak Julian.

"Ih, baru begitu aja, jawabnya udah galak!"

"Iya iyaaaa, nanya apa sayangnya Bang Yayaaaann???" tanya Julian, masih dengan magernya.

"Kenapa sih, Bang Yayan tadi pas ngefuck Arsen, kayak orang gila gitu?" tanya Arsen.

"Hah? Gila gimana?"

"Ya gitu... jadi galak banget. Sangar! Kasaaarr!!! Arsen aja ampe takut tadi! Bang Yayan brutal banget, kayak bukan Bang Yayan yang Arsen kenal! Udah kayak orang kesurupan aja!"

Julian tertawa seketika, "Yaaa tiap orang kan punya fantasinya masing-masing untuk berhubungan intim. Harusnya lo bangga doong, pacar lo satu ini bisa ganas di kasur"

"Pret lah! Mana janji mau mijitinnya?" tanya Arsen. "Katanya mau mijitin"

"Iyaaah... yang mana yang sakit?" tanya Julian sambil membuat Arsen membelakanginya.

"Semuanya!"

"Yaudah..." Julian pun turut memijat punggung Arsen dengan pelan.

"Aduh enak banget, Bang!"

"Lebih enak lagi kalo seronde lagi, Sen!"

"Astaghfirullah, Baaaang! Insyaf!!!" cetus Arsen.

"Lah, kok pacarnya minta satu ronde lagi, dia malah nyuruh insaf sih?"

"Iyalah! Pantat Arsen bisa tepos, Baaang!"

"Iiih, kan udah biasa, Seeen!!!"

"Biasa biasa! Emang gak pake nahan sakit apa???"

"Sekali lagi yaaa?"

"Arsen capek, Bang Yayaaan! Ya Allaaaaaahhh!!! Kenapa jadi hyperseks gini sih?"

"Gue belum nyoba goyangan lu niiihh! Tadi kan gue terus yang goyang!"

"Gak mau!"

"Tega banget sihh??"

"Arsen capek, Baaangg! Nanti aja atuhh!"

"Nanggung, Seeenn!!!" Julian turut mencium-ciumi lengan Arsen.

Arsen tetap tak menghiraukan, "Aaaaahh pijitin gak???"

"Iya iyaaa!!!" Julian kembali memijat-mijat lagi bahu Arsen dengan lembut. Dia membuang napasnya pasrah.

Sedang Arsen tersenyum-senyum karena berhasil membuat Julian gondok.

"Abis itu ngen..."

"Gak ada!!!" omel Arsen.

"Iyah, enggak!" Julian menyerah.

Arsen tersenyum lagi. Sejurus dia kembali berbalik dan menghadap ke arah Julian lagi. Lalu dia memeluk Bang Yayannya dengan lembut. "Kenapa jadi sangean gini sih, Bang??? Hmmmm???" tanya Arsen.

"Gak tau nih, Sen... gue liat muka lu aja kadang suka ngaceng, apalagi telanjang bulet secara langsung gini?" cetus Julian.

Arsen cekikikan.

"Ayooo dooong... please... sekali lagiii ajaaa!!!"

"Arsen capek, Bang!"

"Kan tadi gue yang goyang"

"Iya tapi kan Arsen juga yang ngilu iiihhh!!!"

"Yaudah enggak!"

"Besok pagi aja sihh... Bang Yayan nginep siniii!!!" ujar Arsen.

STUCK ON YOU (END 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang