Selesai mandi, Arsen dan Julian hendak tidur di kamar mereka, sambil mematikan lampu. Mereka tidur tanpa mengenakan pakaian. Seperti biasa, kalau sedang dengan Arsen, Julian tidak langsung tidur. Selalu saja akan ada perbincangan pengantar tidur di antara mereka.
"Kita tuh kayak gini udah kayak suami istri aja ya, Bang!" ujar Arsen, yang tidur di atas tangan kiri Julian yang memanjang sambil mengelus-elus kepalanya.
Julian dengan mata yang menyayu, hanya bisa tertawa kecil sambil mengelus-elus kepala Arsen. "Emang kita bisa nikah apa?"
"Yaaahh... pengennya sih..."
"Kalo cowok sama cowok bisa nikah disini, udah gue kawinin deh lu!" cetus Julian.
Arsen tertawa kecil, "Bisa banget nih sekarang gombalnya!"
"Ketularan!"
"Ketularan, emangnya penyakit!"
Julian tertawa kecil lagi, lalu mengecup kening Arsen.
"Ambu gapapa di rumah sendirian?" tanya Arsen.
"Gapapa. Kan udah gede!"
"Iiihhh, udah gede kan kasian dia udah tua, Baaaang!!!" ujar Arsen.
"Ya Ambu kan udah biasa sendirian, Arseeeeenn... plis deh..."
"Hmmm... Arsen kan cuma kuatir aja"
"Iyaaa, paham!"
"Bang Yayan bilang apa ke Ambu soal malam ini?"
"Gue bilang, gue mau nginep di rumah lu! Selesai"
"Ooohhh... pulang dari sini, mampir dulu ya ke toko kue langganan Arsen. Arsen mau beliin sesuatu buat Ambu!"
Julian tersenyum lagi, lalu mengangguk. "Sultan mah bebas!"
"Arsen bukan sultan!"
"Tapi anak sultan!"
"Anak sultan gak ada yang humu tau!"
"Kalau gitu lu jadi yang pertama!"
"Yang pertama jadi anak sultan yang humu???"
"Yang pertama jadi orang di hati gue!"
Arsen tersenyum lagi lalu tertawa. "Ini kenapa sihhh... seorang kulkas jadi bisa ngegombal gini???"
"Jujur dibilang gombal!"
"Gombal itu mah!"
"Iya deh gombal!"
"Jahat!"
"Tuh... salah lagi gue!"
"Jahat tapi Arsen suka!"
"Suka doang nih???"
"Sama sayang juga!"
"Sayang doang?"
"Cintaaaaaaaaa!!!"
"Ssttt... jangan berisik!"
"Biarin! Bang Yayan nyebelin!"
"Nyebelin tapi ngangenin kan?"
"Gak! Nyebelin aja!"
"Yaudah deh! Kalo nyebelin!" Julian melepaskan pelukannya lalu membalikan badannya dari pandangan Arsen, dia menghadap ke sisi kanannya.
Arsen langsung meratap, "Iiihhh Bang Yayaaann... Arsen kan cuma becanda tauuuu!!! Jangan di masukin ke hati doooong!!!" ujar Julian sambil memeluk Bang Yayannya dari belakang.
"Bodo amat!"
"Bang! Arsen aja yang ambekan! Bang Yayan gausah ikut-ikutan! Nanti gantengnya ilang loohh!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (END 18+)
Teen FictionWARNING : LGBT CONTENT!!! (18+) HOMOPHOBIC START TO RUN OUT OF THIS READS. THANKS. (Baik Nama tokoh, tempat, alur, keseluruhan cerita, semuanya hanyalah fiktif belaka. Mengandung kalimat kasar dan tidak di anjurkan untuk di baca oleh usia dibawah 18...