Juki tengah sibuk cuci perabot sehabi selesai memasak sarapan pagi, masakan sudah tersaji di atas meja makan saatnya Juki membangunkan bibi cantiknya. Juki melepas celemeknya dengan telanjang bulat dan sudah wangi karena sudah mandi Juki masuk ke kamar melihat bibi cantiknya yang masih pulas.
Juki melihat bibinya yang telentang telanjang bulat bau badannya masih sama dengan semalam sehabis ia dan bibinya ngentot sampai bibinya itu tertidur lelap. Melihat cantiknya Susi, kontol Juki ngaceng keras sekali, Juki mengusap-usap pipi Susi dengan kepala kontolnya.
Perlahan kontol Juki mengusap-usap bibir Susi yang tipis nan seksi berwarna merah muda, Juki menutup hidung bibinya sehingga mulutnya terbuka. Kontol Juki melesat masuk ke dalam mulut bibinya yang hangat. Setiap pagi Juki rutin membangunkan bibi cantiknya itu dengan kontolnya.
Hari ini adalah hari minggu dan Juki libur narik angkot, hari minggu adalah waktunya memanjakan bibi cantiknya. Juki sayang kepada bibi cantiknya, dengan kontolnya Juki mengelus-elus pipi bibinya sampai ia terbangun. Juki pun tersenyum dan merentangkan tangan agar bibinya masuk ke pelukan Juki dan gendongnya.
Badan Susi langsing dan seksi membuat Juki kuat menggendongnya, Susi masih agak ngantuk memeluk Juki entah di bawa ke mana. Juki membawa bibi cantiknya ke kamar mandi, sebelum mandi Susi gosok gigi dahulu sambil badan bagian depannya di raba-raba oleh Juki membuat puting tetek Susi ereksi.
Susi pun mandi dengan di mandikan oleh Juki, badan, tangan, kaki dan rambutnya di bersihkan dengan telaten oleh si Juki. Setelah mereka berdua mandi dengan hanya memakai handuk melilit rambut Susi, di ajaknya sarapan berasama. Juki senang saat bibi cantiknya makan dengan lahapnya.
"Masakanmu selalu enak Juki emuachhh..." Susi.
"Ohhhh... Iya dong kan bibi yang ngajarin" Juki.
"Kamu hari ini nggak narik Juk?" Susi.
"Nggak bi, hari minggu kan waktunya Juki sama bibi, hari ini kita mau ke mana?" Juki.
"Bibi maunya di rumah aja Juk, embhhh..." Susi.
Juki memangku Susi yang duduk miring di atas paha Juki, tangan Juki tak berhenti mengusap-usap gunung kembar milik Susi yang masih indah bentuknya dan pas di telapak tangan Juki. Tetek Susi di usap-usap sampai perut dan juga memeknya, Susi merem melek di buat Juki meski hanya meraba-raba tubuhnya.
"Bibi mulus banget, memek bibi nggak ngilu atau sakit kan?" Juki.
"Nggak kok Juki sayang, kontol kamu kan ukurannya standar dan nggak bikin memek bibi sakit adanya cuma enak dan nikmat. Andai kontol kamu gede dan panjang memek bibi pastin udah sakit dan bibi nggak bisa jalan orang kamu genjotnya kasar banget" Susi.
"Habis Juki gemes sama bibi sih... Udah cantik, mulus dan seksi begini" Juki.
"Sayang bibi mandul Juk, jadi nggak ada yang mau sama bibi uhhhh..." Susi.
"Tenang aja bi, masih ada Juki, di jamin bibi bakal puas tiap hari" Juki.
"Embhhhh... Enak Juk" Susi.
"Tetek bibi kenyal banget, hari ini bibi bakal keenakan terus pokoknya emuachhhh..." Juki.
Susi di pangku Juki dengan posisi berubah menjadi Susi membelakangi Juki. Tetek Susi di remas-remas lembut dan pelan sambil lehernya di cium bibir Juki yang nakal. Susi melenguh keenakan merasakan nakalnya Juki yang tak membolehkan Susi pake baju kalau di rumah.
"Bibi bangun dulu deh emuachhhh..." Juki.
"Embhhhh... Masukin Juk" Susi.
Susi bangun dan menunggingkan pantatnya di hadapan kontol Juki yang ngaceng keras. Juki meremas-remas pantat Susi sampai yang punya mendesah, kontol Juki menggesek clitorisnya. Susi memejam matanya menikmati saat-saat kontol Juki memasuki lubang memeknya dari belakang. Juki memasukkan kepala kontolnya ke dalam lubang memek bibinya.
*Blesh... Plak...*
"Arghhhhh... Juki pelan-pelan dong embhhhh... Masih pagi ini jangan hajar memek bibi Ahhhhhhh... Ahhhhhh..." Susi.
"Juki gemes sama bibi, memeknya enak, teteknya pas, dan uhhhhh... Ayo bi kita ke kamar rambut bibi udah kering kayaknya" Juki.
*Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...*
Susi mendesah tertahan karena kontol Juki menggenjot pelan tapi kuat di lubang memeknya membuat Susi kelabakan nikmatnya. Dengan mencengkram tetek bibinya Juki menggenjot memek Susi sambil berjalan ke kamar mereka. Belum sampai Susi di depan cermin, memeknya sudah nggak kuat akibat genjotan kontol Juki.
*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*
"Arghhhhhh... Arghhhhhh... Embrghhhh... Ouchhhhh.... Jukkihhhh..." Susi.
"Iya bibi ada apa? Memeknya enak ya?" Juki.
"Huh... Huh... Iya Juk, embhhh... Hah... Hah..." Susi.
"Rambut bibi Juki sisir dahulu ya? Biar bibi makin cantik dan seksi dan Juki tambah semangat hari ini ngentotin memek sama mulut bibi hehehe..." Juki.
"Bibi pasrah sayang emuachhhh..." Susi.
Susi duduk di pangku Juki melihat ke cermin rambutnya sedang di sisir oleh Juki, dalam hati Susi tentu senang di manjakan oleh Juki. Susi merasakan miris hatinya karena di usia ke 34 tahun dulu ia baru tahu nikmatnya kontol Juki saat ia di perkosa dulu. Kenapa nggak dari dulu saja ia meminta kepada Juki.
Susi bergerak pinggulnya maju mundur pelan karena kontol Juki yang harus urut memakai lubang memeknya. Susi merasakan nikmat sekujur tubuhnya akibat kontol Juki yang keras. Susi semakin tak tahan saat leher jenjangnya di jilati lidah Juki membuat memeknya muncrat lagi.
*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*
"Embhhh... Arghhhhhh... Hah... Hah... Jukihhh... Memek bibi muncrat lagihhhh... Ouchhhhh... Enak... Embhhhh..." Susi.
"Emuachhh... Memek bibi hebat banget muncratnya... Bibi sekarang semakin cantik aja emuachhh..." Juki.
Juki memeluk bibi cantiknya yang lemas dan terengah-engah sehabis ia muncrat memeknya. Susi bersandar di dada bidang Juki sambil keenakan memeknya berkedut-kedut dan teteknya di remas-remas tangan Juki dengan lembut. Susi beranjak berdiri lalu berbalik badan menjadi berhadapan dengan Juki. Kontol Juki kembali masuk ke memeknya.
Susi memeluk erat Juki sambil menekan-nekan memeknya agar kontol Juki semakin masuk ke dalamnya. Karena bibinya sudah rapi rambutnya Juki menggendong bibi cantiknya di depan tanpa mencabut kontolnya. Juki berjalan menuju ruang santai dan duduk di sofa sambil mengelu-elus punggung mulus bibinya.
Susi mulai merasakan nafsunya naik kembali setelah Juki memperlakukannya dengan lembut dan tidak kasar seperti biasanya. Susi mencium bibir Juki dan mulai bergoyang pelan, kontol Juki sudah sampai pada batasnya. Susi terus bergerak sampai kontol Juki crot di dalam memeknya.
*Crot... Crot... Crot... Crot... Crot...*
"Ouchhhh... Bibi embhhhhh..." Juki.
Juki melenguh keenakan, badannya kaku menekan pantat bibinya agar kontolnya mentok crot di dalam memek bibi cantiknya. Juki pun berbaring di sofa sambil memeluk bibi cantiknya di atas badannya. Susi merem melek berbaring di dada Juki keenakan dan puas ia mulai mengantuk.
"Bibi besok ikut Juki ya?" Juki.
"Ke mana Juk?" Susi.
"Nyulik bu Elis, Juki dendam sama tuh tante-tante" Juki.
"Oke besok pake mobil bibi aja, bibi nggak mau kalau pake angkotmu emuachhh..." Susi.
"Nanti cantiknya berkuranglah kalau bibi naik angkotku, bibi nggak Juki bolehin juga naik mobil sembarangan" Juki.
Juki sangat protektif sama bibi cantiknya itu, saat Susi keluar rumah harus selalu sama Juki. Dan besok Juki akan mengeksekusi rencana yang sudah ia buat untuk menculik bu Elis yang telah mengeluarkan dirinya dari sekolah. Juki akan menculik bu Elis itu ke surga.