11 Disaster

369 4 0
                                    

Daging buruan yang sudah di kuliti oleh warga siap di kirim ke kota malam ini juga, dengan kereta daging-daging itu di taruh di kotak-kotak kayu dan di isi dengan balok-balok es. Kereta di tarik oleh kambing gunung yang besarnya seperti badak. Jika di amati kambing gunung ini perpaduan antara kambing dan banteng.

Sebanyak 6 kambing gunung yang menarik kereta dengan lebar 2 meter dan panjangnya 8 meter dan rodanya ada 4 serta tanpa atap di karenakan kereta ini khusus kereta barang. Dengan di kawal warga desa laki-laki yang kuat mereka siap berangkat ke kota Icefield.

"Tuan, mari kita berangkat, saya senang anda bersedia ikut dengan kami, mohon bantuannya" Kepala desa.

"Tentu saja pak, aku dan budakku mau beli perlengkapan sekalian nanti, ngomong-ngomong kenapa harus di kawal pak?" Evan.

"Ada bandit-bandit kejam yang selalu mencegat di jalan, bandit itu bukan saja vampir nakal tetapi ada juga goblin, orc dan troll tuan, kalau tidak di kawal barang bawaan bisa hilang bahkan dengan keretanya" Pak kepala desa.

"Ohhhh... Ternyata ada monster juga di sekitar sini" Evan.

"Benar tuan hanya di desa saja tempat yang aman, goblin, Orc dan troll mereka punya desa juga tuan, bukan desa sih tapi suku" Pak kepala desa.

"Nggak liar ya pak?" Evan.

"Tidak tuan, mereka punya kecerdasan rendah, tapi haus darah dan bar-bar, mereka bakal senang kalau di ajak perang" Pak kepala desa.

Evan dan Tania berjalan di belakang kereta bersama pak kepala desa pria dewasa yang sudah hidup ratusan tahun. Jalan dari desa ke desa lain sampai ke kota sudah rata karena ada batu-batu yang di tata sedemikan rupa sehingga kereta bisa nyaman melewatinya. Sampailah mereka di tengah hutan.

"Mulai dari sini kita harus hati-hati tuan, saya dan warga desa di sini cuma punya senjata pisau saja, kalau saja ada pedang pasti lebih nyaman" Pak kepala desa.

"Heumbhhhh... Hah... Di sekitar sini nggak ada monster kok pak tenang saja aku punya hidung yang tajam" Tania.

"Aku juga bisa melihat malam seterang siang pak, nanti kalau ada apa-apa pasti aku kasih tahu" Evan.

Pak kepala desa pun menangguk, mereka berjalan cepat melewati jalan di tengah hutan, ada beberapa goblin yang mengintai namun saat tahu ada aura vampir yang kuat mereka langsung kabur tak berani mendekat. Rombongan warga desa Border pun sampai ke perbatasan hutan 2 jam kemudian.

"Tuan, akhirnya kita bisa selamat melewati hutan, huh... Saya lega sekali. Mari kita segera masuk ke dalam kota lewat gerbang utama" Pak kepala desa.

"Banyak juga pedagang-pedagangnya ya pak?" Evan.

"Mereka dari desa-desa lain sekitar kota Icefield tuan, mereka membawa hasil panen dan buruan ke kota untuk di jual ke pasar. Ohhhh... Iya tuan KIP anda itu berlaku sementara saja, nanti sehabis menjual daging saya antar ke Guild supaya bisa di ganti ID resmi" Pak kepala desa.

"Terima kasih pak" Evan.

Pak kepala desa melapor ke penjaga yag seorang Beastman gagah nan berotot tebal jenis macan tutul. Kumisnya nampak mengintimidasi namun saat giliran Evan dan Tania yang di periksa tiba-tiba auranya menyusut dan penjaga itu tersenyum tipis melihat KIP Evan dan Tania. Rombongan pun masuk ke dalam kota tanpa membayar.

"Apa pedagang biasanya nggak bayar pak?" Evan.

"Tentu saja bayar tuan, tetapi karena ada tuan jadi kita gratis masuknya, sangat langka vampir sekuat tuan terlihat di muka umum, biasanya vampir bangsawan kayak tuan ini berpergian pake kereta mewah ada juga yang terbang kalau vampir itu di atas Marquis karena mereka sudah bisa menumbuhkan sayap" Pak kepala desa.

Love story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang