Ada anggota keluarga baru yang juga tinggal bersama Rena dan kedua anaknya. Ia adalah kakak sepupu Rena yang bernama Lis, meski usianya di bawah Rena namun dari segi garis keluarga Lislah yang lebih tua. Rena memanggilnya dengan sebutan mbak Lis, sedangkan Niko dan Neil memanggilnya dengan bibi Lis.
Lis sendiri sudah punya suami namun ia di tinggal kerja di pelaut karena suami Lis itu kerja di kapal dan setiap 6 bulan sekali pulangnya. Lis memutuskan tinggal bersama Rena karena kesepian apalagi suaminya yang sibuk sehingga belum juga punya anak. Rena maupun Lis sangat dekat, bahkan Lis sudah tahu betul kelakuan Rena yang gila seks dengan anaknya itu.
Rena yang sudah semakin dewasa tak bisa mengimbangi nafsu dua anaknya yang hebat. Rena sering kecapkean tiap kali di hajar oleh Niko dan Neil dengan kenikmatan penis mereka berdua. Mulai dari situlah Rena memilih hanya dengan Neil saja, sementara Niko sekarang selalu nempel sama Lis. Perlahan juga Bibi Niko yang bernama Lis itu menyukai Niko karena bisa membuat Lis orgasme berkali-kali.
Rumah Rena yang hanya punya satu kamar dulunya, kini ada dua kamar. Satu kamar untuk Rena dan Neil satunya lagi Niko dan Lis. Mereka sekarang seperti dua pasangan yang sudah menikah. Setiap malam pasti selalu saja ada suara desahan yang saling bersahutan antara Rena dan Lis yang sama-sama keenakan oleh penis yang besar dan panjang milik Niko dan Neil.
Lis mempunyai badan yang montok dan hampir sama dengan Rena namun kulitnya lebih putih. Payudaranya besar dan bulat seperti melon. Rambutnya hitam panjang lurus dan indah. Wajahnya cantik seksi dan nakal dengan bibir agak tebal yang seksi juga. Namun entah kenapa Neil agak kurang suka sama bibinya itu, berbeda dengan Niko yang menyukai bibinya karena vaginanya lebih sempit dari vagina Rena.
*
"Mami lagi masak apa?" Neil.
"Muach... Bikin omlet sayang ahhhh... Embhhh... Jangan di genjot dulu sayang anus mamihhhh... Embhhh... Belum selesai inihhh... Ahhhh..." Rena.
"Pelan-pelan kok mam, ahhh... Habisnya enak sih mam" Neil.
"Shhhh... Ahhhh... Penis kamu gede banget sih... Anus mami penuh... Muachhh... Mami gemes deh sama kamu sayang... Ahhhh... Yuk makan siang dulu..." Rena.
Rena membawa piring berisi omlet untuk makan siangnya bersama Neil dengan anusnya terganjal penis Neil yang besar dan panjang. Saat Neil sudah duduk di kursi makan, Rena beranjak berdiri dan berbalik sambil menenteng piring berisi omlet tersebut lalu duduk di pangkuan Neil dengan penisnya ia masukan ke lubang vagina Rena yang basah. Mereka berdua asik makan siang sambil bercanda sampai selesai.
"Shhhh... Ahhhhh... Mami udah kenyang sayang... Habisin ya? Biar kuat dan tahan lama bikin vagina mami enak terus" Rena.
"Iya mamihhh... Tinggal satu suapan kok" Neil.
Setelah makan siang, Rena dan Neil berciuman bibir dengan panasnya. Penis yang berada di dalam vagina Rena membuat Rena mulai menggerakan tubuhnya ke atas dan ke bawah. Vagina Rena yang basah kuyub memgurut penis Neil yang besar dan panjang. Neil menikmati vagina maminya itu sambil meremas-remas gemas payudara Rena yang menggantung bergoyang ceria.
"Ahhhh... Ahhhhh... Vahina mami mau muncrat sayang... Ahhhh... Enak banget aduhhhh... Shhhhhh... Arghhhh..." Rena.
*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*
"Shhhhh... Vagina mami emang yang paling enak rasanya ahhhh..." Neil.
"Hah... Hah... Hah... Makasih sayang emuachhh... Enak banget huh... Huh... Sambil tiduran di depan tv yuk, mami mau ngemut penis kamu, dari pagi tadi belum ngemut penis kamu sayang" Rena.
Rena memeluk Neil lalu berdiri berhadapan, Rena berjalan mundur sambil mengemut lidah Neil yang nakal masuk ke mulut Rena. Sampai di depan Tv, Neil berbaring telentang sementara Rena naik ke atas badan Neil dengan vagina ia dekatkan ke wajah anaknya itu. Penis yang berada di depan wajah Rena di jilati sampai basah air liur bercampur cairan vaginanya sendiri itu dengan rakus.