Wanita dewasa dengan usia 32 tahun itu sedang merasakan lega sehabis persidangan perceraian anatar ia dan sang suami yang ketahuan berselingkuh dengan mantan pacarnya. Wanita yang bernama Rena Andindita itu tengah menangis namun ada perasaan lega di raut wajah cantik dengan pipi cubbynyya.
Wanita yang biasa di panggil Rena oleh teman, tetangga atau di desanya tengah menikmati semilirnya angin pesisir pantai di sore hari. Dengan badan besar bukannya gendut Rena adalah type wanita yang super semok dan banyak di gandrungi pria muda dan pria dewasa bahkan ada teman wanitanya juga yang tertarik padanya.
Rena menikah pada saat usianya 18 tahun dan di jodohkan oleh seorang pelaut yang sudah berhasil dan juga kaya. Rena sendiri sudah bosan dengan kelakuan sang suami yang hobi selingkuh di belakangnya padahal mereka sudah di karuniai 2 anak ganteng. Kini Rena sudah siap hidup menjanda di usianya yang masih 32 tahun, meski sedang tinggi-tingginya nafsu birahinya.
Anak pertama yang bernama Niko kini sudah kelas 3 Smp, karena suami Rena bule makanya Niko di lahirkan dengan paras bule-indonesia, putih kulitnya, rambutnya pirang. Niko selalu berwajah datar jika dengan orang lain, namun dengan Rena alias dengan ibunya Niko selalu manja. Anak yang kedua yaitu Neil yang juga berwajah bule-indonesia ganteng dan imut, sifatnya hampir sama dengan Niko.
Sudah hampir waktunya anak-anak Rena pulang dari rumah neneknya karena hari sudah sore. Rena memakai bajunya dan berjalan keluar pulang ke rumahnya. Dengan tabungan hasil jerih payahnya, Rena bisa membeli rumah yang terletak di dekat pesisir pantai Balekambang. Sampai di rumahnya, Rena pun membuka pintu yang sudah tak terkunci dan langsung menuju ke kamar mandi.
"Shhhh... Sial 2 tahun vaginaku nggak kemasukan penis shhhh... Lama-lama kalau nggak ngeseks bisa steres aku tuhhh... Uhhhh..." Rena.
Di dalam kamar mandi, Rena melepas baju dan bertelanjang ria sambil mengusap-usap clitorisnya sendiri. Kamar mandi yang sederhana dengan bak mandi tanpa shower hanya gayung dan sabun mandi Rena duduk di kursi kecil sambil jongkok mengangkang. Tangan Rena terlihat sibuk mengusap-usap sesuatu di selangkanganya.
"Ahhhh... Gila nih vagina gatal terus sihhh... Ohhhh... Shhhh..." Rena.
Bersandar di dinding kamar mandi Rena memuaskan nafsunya sendiri dengan mengusap-usap clitorisnya yang tersembunyi di vagina yang ranum dan terlihat indah. Banyak sekali bulu rambut di sekeliling belahan vagina Rena, maklum saja nggak ada yang menggunakan vagina Rena tersebut menjadi tak terurus seperti hutan rimba.
"Ahhhh... Sialnya kalau jadi janda gini shhh... Cuma bisa mainin vagina sendiri pake jari aduhhh..." Rena.
Badan Rena yang super semok dengan payudara super besarnya yang terlihat tumpah-tumpah di remas-remas tangan kirinya sendiri sementara tangan kanan Rena mengusap-usap clitoris yang membuat ia mendesah lirih sambil mendesisi juga. Rena memejamkan mata sambil terus mengusap clitorisnya namun otaknya malah kepikiran wajah kedua anaknya yang sebentar lagi sampai.
Nafsu yang sudah meninggi membuat pikiran Rena malah jadi kacau, entah dari mana terbesit pikiran andai saja vaginanya di gilir anaknya sendiri sampai Rena lemas tak berdaya. Pikiran gila Rena sendiri itu semakin membuatnya semakin keenakan karena vaginanya merespon jemari Rena dengan suka cita. Lalu tersengar lenguhan panjang di iringi muncratan cairan orgasme yang sangat deras seperti air kencing yang muncrat.
"Arghhhh... Hah... Hah... Kok aku malah kepikiran Niko sama Neil ya? Aduhhh... Bisa gawat nihhhh... Gara-gara tadi siang lihat kasus berita ibu cinta sama anaknya sendiri di TV aduhhh... Jadi begini" Rena.
Rena memandangi vaginanya sendir yang berkedut-kedut ria meminta sesuatu yang keras, panjang dan besar. Akhirnya Rena bisa meredakan nafsunya dengan guyuran air dingin, sampai selesai Rena mandi. Saat tengah mengenakan handuk melilit di rambut dan handuk satunya lagi di badan ada suara ketukan pintu.