Hubunganku dengan Dany kian hari semakin mesra, Dany juga semakin nempel terus padaku. Aku sangat galau karena bencana virus masih lanjut belum mereda bahkan di beberapa negara malah ada virus baru lagi. Namun aku bersyukur Dany selalu ada di sampingku bertelanjang bulat, penisnya usil sekali, selalu ia gosokan ke pipiku kadang langsung ia masukan ke vaginaku.
"Sayangku Dany, bangun yuk? Mandi lalu sarapan" Aku.
"Tante? Aku masih ngantuk tahu" Dany.
"Yaudah tante bangunin aja penis kamu, uhhh... terlihat sangat lezat sayang" Aku.
"Ehhh... Iya-iya aku bangun tante, tapi mandiin ya?" Dany.
Aku tak menjawab tetapi langsung menggendongnya dan menciumi bibirnya yang kecil dan manis, aku tak peduli ia masihlah bangun tidur. Sampai di kamar mandi aku mandikan Dany yang kini sudah segar setelah aku siram air dingin, ia tengah sibuk bermain putingku ia jepit lalu di putar-putar membuat darahku berdesir kian tinggi nafsuku.
"Tante aku sarapan apa?" Dany.
"Sarapan kesukaan kamu pokoknya, udahan yuk mandinya" Aku.
Selesai mandi aku dan Dany sarapan bersama sambil saling menatap. Tentu aku menatap senyumnya yang manis dan tampan lalu ke badanya yang putih dengan penisnya yang kecil nan lucu membuatku tak tahan. Aku dan Dany cepat-cepat menghabiskan sarapan. Aku pun jongkok dan menjilati pahanya Dany sampai ke bola pelernya yang masih ranum.
"Slurup... Cup... Udah belum sayang?" Aku.
"Lagi minum tan, Ahhhh... Tante maen jilat aja, ahhh... Terus tante enak dan geli ahhhh..." Dany.
Dany malah berdiri meninggalkanku namun ia berpindah di ruang santai sambil mengangkang lebar menggodaku, tentu aku langsung mendekati selangkangan Dany. Kakinya aku naikan ke pundakku, lalu aku jilati anusnya dan aku hisap air liur yang membasahinya, lezatnya. Lalu aku berpindah ke bola peler Dany yang masih ranum.
"Ahhh... Tante geli tapi enak" Dany.
"Embhhh... Slurup... Lezat sayang, harum banget" Aku.
Puas aku menjilati dan menghisap serta mengecup anus da bola peler Dany, kecupan bibirku merambah ke perutnnya. Aku jilati sampai basah air liurku, Dany hanya tertawa kegelian dan suara imutnya itu membuat vaginaku berkedut-kedut ria. Gantian dadanya yang aku kecup-kecup pas puting kecilnya, lidahku menjalar ke ketiak kanannya. Dany semakin kegelian namun ia menyukainya.
"Slurup... Ahhh... Kulitmu lembut dan halus, tante sampe keenakan sayang" Aku.
"Tante hihihi geli aduhhh..." Dany.
"Emuachhh... Udahan kok sayang, sekarang cium bibir kamu uhhh... Emuachhhh... Manisnya" Aku.
"Bibir tante juga emuachhh... Kenyal banget tan, gantian aku mau juga jilatin tante" Dany.
"Sini-sini sayang jilat vagina tante dulu ya? Sampai mumcrat pipis enak ya sayang?" Aku.
"Beres tante sayang emuachhh..." Dany.
Aku langsung berbaring telentang sambil mengangkat badan Dany untuk naik ke atas badanku dengan wajahnya menghadap vaginaku dan penisnya terjepit di tengah payudaraku. Pelan lidah kecilnya menjilat clitorisku, rasanya sangat enak luar biasa, darahku kian berdesir seiring detakan jantungku yang kegirangan. Lidah Dany sudah ahli menjilat dan menghisap vaginaku di lubangnya maupun di clitorisnya.
"Ahhhh... Dany sayangku enak jilatan lidah kamu sayang, ahhhh... Ahhhhh... Embhhh..." Aku.
"Slurup... Ahhhh... Slurup... Embhhh... Vagina tante enak rasanya dan juga baunya Dany suka banget tan slurup... Slurup... Vagina tante cuma punya Dany pokoknya slurup... Cup... Cup..." Dany.
Dany rakus sekali menjilat lubang vaginaku yang semakin basah dan enak di jilat lidahnya. Dany menghisap cairan lendir vaginaku dengan rakus juga sampai-sampai aku keenakan di buatnya. Jika sudah di jilat oleh Dany seperti ini, vaginaku nggak akan bertahan lama. Dan benar saja saat Dany memasukan lidah ke lubang vaginaku pun muncrat dengaj derasnya.
*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*
"Slurup... Slurup... Enak tante vaginanya uhhh... Penisku jadi pengen ngentotin vagina tante" Dany.
"Arghhhh... Sebentar sayangku, emuachhh... Pantat kamu kenyal sayang" Aku.
"Ahhhh... Tante, penisku belum tante emut, emutin penisku tante udah tegang banget" Dany.
"Emuachhh... Penis ini cuma milik tante, cup... Cup... Slurup... Lezatnya, ahhhh... slurup... Embh... embh..." Aku.
*Clup... Clup... Clup... Clup... Clup...*
Posisi Dany yang kini asik mengentot mulutku, sungguh lezat rasanya penis Dany yang sekarang sudah lebih besar dan panjang karena setiap hari aku kasih obat pembesar penis. Aku senang sekali dengan rasa penis Dany saat mengentot mulutku maupun saat mengentot lubang vaginaku. Aku jepit batang penis Dany memakai bibirku, ia semakin keenakan menggerakkan penis di mulutku.
"Tante udah dong ngemut penisku, aku mau muncratin pipis enakku di dalam vagina tante nih..." Dany.
"Slurup... Emuachhh... Genjot vagina tante yang keras dan cepat sayangku ahhhh... Cepetan sayangku tante nggak sabar mau penis" Aku.
*Blesh... Plak... Plak... Plak... Plak...*
"Arghhh... Enak tante ahhh... Ahhhh... Vagina tante licin dan sempit ouchhh... Tante enak" Dany.
"Ahhh... Ahhhh... Embhhh... Tante juga sayangku, remesin payudara tante dong sayang ahhhh..." Aku.
"Ahhh... Iya tante sayang, enaknya ngentot vagina tante sambil main payudara ouchhh..." Dany.
Penis Dany yang terjepit di lubang vaginaku bergerak semakin cepat dan keras. Stamina Dany memang patut di puji karena sampai membuat vaginaku kewalahan menahan rasa nikmatnya di tambah payudaraku di remas-remas tangan kecilnya. Aku merasakan anganku semakin tinggi di awan bersam Dany juga.
"Ahhhh... Tante aku mau pipis enak ahhhh... Arghhhh...." Dany.
"Tahan sayangku... Ahhh... Tante juga mau pipis enak arghhhh..." Aku.
*Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...*
*Crut... Crot... Crut... Crot... Crut...*
Akhirnya aku dan Dany sampai ke puncak kenikmatan secara bersamaan, ku rasakan vaginaku di dalam sana cairan pipis enaknya Dany yang hangat. Dany terengah-engah di atas badanku dengan bantal payudaraku. Eksperesi wajahnya lucu dan imut, untung tadi semua kamera tersembunyiku sudah aku nyalakan.
Banyak sekali rekaman videoku dan Dany saat bercinta, aneka posisi sudah kami coba dan Dany semakin menjadi laki-laki hebat dalam bercinta. Aku merekam semua hubungan badanku dengan Dany sebagai kenang-kenaganku karena sebentar lagi Dany mau ikut papanya. Sebentar lagi kami akan berpisah.
"Tante nggak bisa gitu ikut aku?" Dany.
"Nggak bisa sayang, tante kerjanya di sini, kamu ikut aja sama papamu juga Jujun deketkan sama rumah kamu di sana?" Aku.
"Iya tante tapi, aku bakal sekali-kali maen ke sini kalau sudah aman nanti ya?" Dany.
"Iya sayang emuachhh..." Aku.
Aku dan Dany pun tidur terlelap dengan suasana pagiku yang indah, meski nanti sore Dany mau berangkat. Papa Dany sudah sampai di bandara saat kami terbangun. Dengan buru-buru Dany memakai baju dan ia menagis saat akan naik mobil jemputan papanya. Aku juga sedih sih tapi aku tetap mengantarkan Dany dengan senyumanku.
Setelah Dany pergi meninggalkanku aku masuk ke rumah yang aku beli di sini. Masuk ke dalam kamar aku menyalakan laptopku untuk mengedit video seksku bersama Dany. Setengah jam kemudian video sudah jadi dan aku simpan di folder prinadiku di ponsel. Banyak sekali videoku di ponsel namun aku berhasil memilah menjadi 20 video terbaik.
"Hah... Aku senang sekali, dan siapa lagi ya? Aku ingin mencoba gadis kecil rasanya, apa aku adopsi aja ya? Embhh... Itu juga ide bagus hihihi..." Aku.