05 Mengejar Mantan

1.9K 19 0
                                    

Aku dan Tinah saat ini sedang bahagia karena kami baru sudah menikah 3 bulan yang lalu. Tidak ada pesta pernikahan meriah, tidak ada yang namanya honeymoon karena sudah setiap malam kami selalu honeymoon di rumah. Aku bahagia karena akhirnya Tinah menjadi milikku dan keluarganya juga menerimaku.

Kata orang tampangku pria baik-baik tapi kelakuan bajingan, ya memang itulah aku. Tapi meski aku bajingan aku bisa membuktikan kepada mereka-mereka yang selalu menghinaku dengan kata-kata kasar dan nyelekit di hati dengan tanggung jawab yaitu menikahi Tinah. Rasanya hatiku tambah puas melihat wajah mereka yang tak bisa apa-apa.

Sayang keluargaku siapa aku tak tahu, aku sendirian sejak aku kecil namun dulu saat mengenal Tinah aku juga mengenal apa itu cinta, bagaimana rasanya mempunyai seseorang yang memperhatikanku dan mencintaiku tulus hati. Aku tak menggubris apa kata orang karena mereka tak memberiku makan.

Terbukti Tinah sekarang sudah menjadi tambah cantik karena setiap seminggu dua kali aku suruh ke salon untuk perawatan. Saat dulu aku melamar Tinah, keluarganya pada pangling Tinah menjadi lebih cantik lagi bahkan banyak yang naksir sama Tinah setelah ia berubah, tapi tentu saja mereka harus melangkahi mayatku dahulu kalau mau merebutnya dariku.

Sekarang hidupku terasa lebih indah bersama seseorang yang aku cintai, setiap harinya aku dan Tinah selalu mesra tak pernah ada masalah karena sudah dari kecil kami kenal. Aku tahu Tinah seperti apa orangnya dan ia juga tahu siapa diriku yang sebenarnya. Jika sudah jodoh memang tak akan kemana.

Sejak aku dan Tinah menikah, aku lebih semangat membuat konten-konten di yutub tentang cover lagu memakai gitarku. Tinah selalu membantuku merekam dan mengedit video menjadi lebih menarik, sehingga yang sukrib juga semakin bertambah. Setiap bulan pundi-pundi uangku bertambah.

Aku sudah tidak khawatir tentang ekonomi karena sudah ada penghasilan, aku bisa menghabiskan waktuku dari bangun tidur sampai mau tidur bersama Tinah. Sudah sejak menikah Tinah belum pernah sekalipun memakai baju saat di rumah, ia selalu telanjang bulat membuat penisku menegang terus.

"Mas, adek mau kontol" Tinah.

"Pelan-pelan dek, perut ahhhhhh..." Aku.

"Shhhhh.. ahhhhh... Enak mas kontolnya uhhhhhh... Lagi hamil adek pengennya ngentot terus sama mas ahhhhh..." Tinah.

"Embhhhh... Memek adek tambah sempit pas lagi hamil uhhhhh... Jepitannya kerasa banget dek" Aku.

Pagi tadi Tinah bangun langsung minta penisku ia sangat nakal dan nafsunya tinggi, dari tadi pagi sampai siang ini Tinah nggak mau lepas dariku. Tangannya selalu menggenggam batang penisku katanya ia lagi ngidam penisku. Sambil beraktifitas seperti biasa Tinah selalu mengocok menggunakan tangan atau mulutnya.

"Ahhhhh... Ahhhhh... Tetek punya adek jangan di anggurin mas ouchhhhh... Mashhhhh... Ahhhhhh... Emuachhhh..." Tinah.

Bibirku di cium dan di lumat oleh bibir Tinah, tanganku di bimbingnya ke payudaranya yang besar dan menggairahkan. Tinah merangkul leherku sambil bergerak mengurut penisku dengan vagina sempitnya yang licin. Aku duduk di sofa meremas-remas payudara Tinah sambil merasakan manisnya bibirnya.

"Ahhhh... Ahhhhh... Kontol mas enak, embhhhh... Memek adek mau sampai ahhhhhh... Mas ahhhhhh..." Tinah.

*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*

Aku pegang pahanya lalu aku angkat sedikit, aku mulai bergerak menggenjot vagina Tinah yang basah sekali. Tinah erat memelukku sambil mendesah lemah suaranya merdu sekali. Gerakanku semakin gila karena penisku hampir sampai pada puncak kenikmatan.

*Plak... Crut... Crut... Crut... Crut...*

Badanku mengigil hebat saat sampai pada puncakku, aku sampai terengah-engah hebat sekali nikmatnya. Vagina Tinah terasa nikmat sekali seperti menghisap batang penisku. Aku dan Tinah pun berciuman mesra sambil berjalan ke kamar mandi, badan kami penuh keringat. Aku dan Tinah pun mandi sampai selesai.

Setelah mandi aku keluar rumah karena belanjaan di kulkas sudah habis, aku belanja ke pasar terdekat. Tak lama aku pulang kembali karena belanjaanku sudah komplit. Rasanya hatiku bahagia ada seseorang yang selalu menunungguku di rumah saat aku pergi.

Juga aku harus memikirkan beli rumah baru bukan apartemen, Tinah juga sedang hamil dan sebentar lagi aku punya baby, aku rumah yang lebih luas dari apartemen. Tentu saja aku harus berdiskusi dengan Tinah dahulu.

Semoga saja kami berdua akan selalu mesra dan bahagia sampai kami mati nanti. Masa depan siapa yang tahu, aku akan menyiapkan yang terbaik yang aku bisa dan aku mampu. Meski aku orang bodoh tapi aku harus berusaha juga.

Tamat

Love story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang