***Somad POV**
Memek, tetek dan mulut emakku memanglah enak buat di entot dan di genjot kontolku, dan sekarang aku bisa bebas kapan saja saat kontolku ngaceng langsung ngentot sama emak. Saat ini aku dan emak sedang berciuman mesra karena si tua bangka bapakku yang brengsek akhirnya mati baru saja.
"Akhirnya bajingan mati juga, uhhhh... Emuachhhh... Anak emak yang paling emak cintai kita bebas sekarang. Seperti janji emak kemarin, emak bakalan telanjang kalau di rumah nak emuachhhhh... Kamu bebas ngentotin memek emak atau mulut emak kapan pun kamu mahu nak emuachhhh... Kontol kamu mana nak?" Emak.
"Ini mak kontolku. Mak Somad seneng banget uhhhhh... Muachhhhh... Emak tambah cantik dan seksi emuachhhhhh... Kalau telanjang begini" Aku.
Emak pun melepas kain dan telanjang bulat, teteknya yang besar dan agak bulat dengan puting merah muda terlihat indah. Juga memeknya yang tembem dan mulus itu baru saja di cukur sehingga senakin indah memeknya. Saat emak berbalik pantatnya semok sekali mulus dan putih kulitnya.
Emak adalah wanita yang sangat cantik, montok dan indah, semua yang ada pada diri emak adalah milikku. Aku teringat dulu saat emak mengatakan cinta padaku pertama kali saat aku berusia 10 tahun dan malam itu juga adalah pertama kali aku merasakan lubang memek emak, saat itu rasanya sangat indah.
"Nak kamu juga telanjang aja ya? Uhhhhh... Kontol kamu indah sayang emuachhhhh... Slurup... Ahhhhh... Embhhhh... Embhhhhh..." Emak.
"Uhhhhh... Mak mulut emak hangat rasanya, masukin kontolku lebih dalam lagi mak ahhhhh... Enak mak" Aku.
Aku berdiri dengan lututku sementara emak merangkak wajahnya yang sangat cantik itu pas sekali di depan batang kontolku. Aku dorong semakin dalam kontolku ke mulut emak yang enak sekali saat mengemutnya dan menghisapnya. Tiba-tiba saja ada ide yang terlintas di otakku.
"Mak sebentar lepasin dulu kontol Somad mak ahhhhh..." Aku.
"Kenapa nak? Hem?" Emak.
Aku pun pindah ke sisi kiri bajingan tua bangka yang sudah mati, ku sodorkan kontolku lagi persisi di atas wajahnya yang matanya melotot. Emak mengerti ideku langsung tambah nafsu menjilat kepala kontolku dengan rakusnya. Aku pegang wajah emak yang cantik dan aku mulai mengentot mulutnya persis di atas wajah bajingan tua bangka ini.
Mulut emak terasa hangat dan licin lidahnya menggelitik kepala kontolku dan menghisap lembut. Emak mengemut kontolku tanpa terkena giginya sama sekali membuat aku semangat mengentot mulutnya emak. Bahkan saking enaknya mulut emak kontolku hampir crot di dalam. Aku cabut kontolku dari mulut emak di ikuti lidahnya yang terus menjilati kepala kontolku.
"Emak merangkak di atas si tua bangka ini dong, biar dia bisa lihat memek emak pas Somad entot pake kontol Somad ini mak" Aku.
"Uhhhh... Kamu ini ada-ada aja nak, tapi kayaknya asik deh, beruntung bajingan ini udah jadi mayat biarin dia ngelihat memek emak untuk yang terakhir kalinya embhhhhh... Kayak gini kan nak?" Emak.
"Iya mak, memek emak pas di atas wajahnya hehehe... Pasti puas tua bangka ini memek emak Somad entot" Somad.
"Cepetan masukin kontol kamu nak, memek emak udah gatal banget uhhhhhh..." Emak.
"Kontol Somad datang mak arghhhhh..." Aku.
*Bleshhh... Plak... Plak... Plak... Plak...*
"Arghhhhh.... Sayang anak emak kontol kamu mantap nak embhhhhh... Terus genjot yang keras nak ahhhhh... Ahhhhhh... Enaknya... Uhhhhh... Tetek emak nak, di remes dong embhhhhh..." Emak.
Posisi emak merangkak di atas si tua bangka dengan pantatnya di atas wajahnya, aku di belakang emak mulai menggenjot lubang memek emak yang sepit, tembem dan mulus tanpa bulu rambut. Tetek emak bergoyang melambai-lambai menggantung indah saat aku lihat, ku tangkup tetek emak dan aku remas-remas membuat emak semakin keenakan.