Akhirnya sampai di rumah Tania lagi yang ada di tengah mota Magelang. Mobil Xenia Tania terparkir rapi di garasi, pemiliinya sendiri lagi ngelap memeknya yang basah spermaku bercampur cairan lendirnya. Setelah Tania memakai spot bra dan celana pendek ia keluar menyuruh sang sopir pulang.
Sebelum supir itu pulang tak lupa Tania berterima kasih padanya. Sejak Tania menjadi vampir slaveku senyumnya lebih sering ia tunjukkan. Tania ternyata wanita yang ramah dan baik kalau dari segi luarnya, dalamnya siapa yang tahu. Tapi sekarang ia sudah berubah total menjadi Tania yang penurut padaku.
Rasanya senang tentu saja punya vampir slave yang semanis Tania, dan seksi dia. Rasa dendamku pada Tania semakin hilang dan hatiku kini lebih lega merelakan kepergian emak. Setidaknya emak bukan meninggal karen si bunuh werewolf, hanya kecelakaan yang di sengaja.
"Udah?" Aku.
"Udah master, seperti yang master minta, dari siang ini sampai kapan pun kalau di rumah aku nggak bakalan pake baju sama sekali" Tania.
"Hehehe.... Bagus" Aku.
"Master belum mandi, kontol master bau memekku, master mau mandi dulu?" Tania.
"Sepertinya enak" Aku.
Dengan merangkul pinggang Tania, aku di ajaknya ke kamar mandi, ia menyiapkan air di bak mandi untuk berendam. Setelah itu Tania melepas kaos, celana training, dan celana dalamku, dengan sabun cair Tania menyabuni badannya sampai penuh busa. Aku berdiri di gosok pake toketnya, rasanya nyaman sekali.
Toket Tania yang bulat dan lumayan besar alias montok menggosok punggungku, telapak tangan Tania mengusap dada lalu turun ke perutku. Tak lupa Tania jongkok menggosok kaki dan tanganku. Setelah itu Tania yang jongkok menghadapku dengan toketnya mengusap batang kontolku.
"Embhhhhh... Toketnya bagus banget Tania, aku suka banget" Aku.
"Master bakalan tambah suka kalau kontol master aku jepit kayk gini Hihihi..." Tania.
"Shhhhh... Ahhhhh... Enaknya..." Aku.
Tania jongkok dengan memegang bulatan bagian luar toketnya ia tekan ke tengah alias ke belahan toket yang mennepit batang kontolku. Aku pegang kepala Tania sambil menggerakkan batang kontolku yang licin sekali akibat busa di toket Tania yang melimpah.
"Hihi... Kepala kontol master mucul dan sembunyi lalu muncul lagi, Embhhhh... Kontol master adalah kontol paling indah yang pernah aku lihat lewat foto atau video" Tania.
"Sering nonton bokep ya?" Aku.
"Sering master, aku suka yang genre BDSM, kaki sama tangan di ikat-ikat dan memek di genjot nggak pake ampun Ihhhhh... Master aku jadi pengen kayak gitu juga..." Tania.
"Fetismu itu kok aneh sih... Embhhhh..." Aku.
"Nggak tahu juga master, rasanya lebih nikmat aja gitu pas di iket sampai nggak bisa gerak, terus memek, mulut dan anusku di genjot tanpa ampun, tapi aku nggak suka gangbang master" Tania.
"Kenapa? Kan mulut, memek sama anusmu bisa di genjot bareng-bareng" Aku.
"Bingung nikmatinnya kalau banyak kontol master, baru di entot master aja aku kewalahan apa lagi di gangbang? Ohhhh... Iya master kenapa nggak mau cobain anusku? Masih perawan lhooo..." Tania.
"Ohhhh... Ahhhhh... Kapan-kapan deh aku cobain, bilas yuk?" Aku.
Aku pun mencabut batang kontolku dari jepitan buah dada Tania yang indah sekali. Aku masuk ke bak mandi sambil menarik Tania duduk di pahaku yang selonjoran di bak mandi. Tangan Tania langsung merangkul leherku mendekatkan wajahnya menoleh ke arahku, bibir sexynya mencium bibirku dengan nakal.