**Zeva POV**
Cindaku, itulah diriku manusia jadi-jadian, manusia siluman, manusia imortal dan apa pun kau menyebutnya. Dari apapun sebutan itu basic dari semuanya masihlah manusia, cuma mempunyai kekuatan dan kelebihan masing-masing.
Aku tidak meminta untuk menjadi seorang cindaku, ilmu ini warisan dari eyangku, turun ke kakekku lalu ke ibuku dan aku adalah generasi ke sekian yang mewarisi ilmu yang berasal dari silat harimau. Sejarahnya panjang untuk di ceritakan.
Cindaku adalah manusia harimau, ia adalah seorang manusia biasa yang mempelajari suatu ilmu kebatinan, ilmu kanuragan, atau istilah lain apa namanya aku lupa. Ilmu ini terinspirasi oleh sosok harimau loreng dari sumatera, dan ilmu ini juga berasal dari sama tepatnya Kerinci.
Dari generasi ke generasi sampai sekarang ilmu ini sudah menyebar ke daerah lain dan akhirnya ke pulau Jawa. Tentu saja berbeda dengan ilmu dari daerah asalnya yaitu kerinci. Di pulau jawa ilmu ini di sebut ilmu cindaku atau ilmu merubah seseorang menjadi harimau.
Proses belajar ilmu ini nggak mudah kawan, aku harus berpuasa dari usia 12. Dan selama itu pula aku di ajari ibuku di hutan, tanpa pakai baju, tanpa senjata, tanpa peralatan apa-apa. Siang hari puasa dan malamnya kita melatih indera dan gerak tubuh seperti harimau dengan gerakan silat.
Aku ingat saat ibuku menggemblengku, saat itu aku masih berusia 14 tahun. Ibu berbubah menjadi harimau loreng yang besar bahkan tingginya 1 meter lebih. Ibu menyuruhku melawan harimau liar dengan tangan kosong, aku sampai mau mati rasanya melawan harimau liar.
Tetapi pada saat-saat kritis ilmu cindaku yang aku pelajari merasuk ke tubuhku. Pada saat kakiku berada di rahang harimau liar itu, perlahan tulangku berbunyi nyaring seperti mau patah saja. Dari tulang belakangku, aku mulai bisa berubah menjadi manusia harimau.
Tulang belakangku seperti memanjang, lalu tangan dan kakiku berubah menjadi cakar harimau alias kaki harimau. Lalu kepalaku dan seluruh kulitku menjadi berbulu sampai perubahanku sempurna rasanya tubuhku seperti di panggang.
Pas aku bisa berubah menjadi harimau, semua inderaku juga meningkat pesat kekuatannya. Pendengaran, penciuman dan aku juga punya insting harimau. Ibuku pun mendekat setelah aku berhasil berubah menjadi harimau dengan sempurna, 3 tahun lebih aku berjuang.
Saat itu aku merasakan bahagia karena berhasil menguasai ilmu harimau yang di sebut cindaku. Aku di ajari ibu menggunakan kekuatan cindaku, berburu dan lain-lain sampai aku bisa. Namun saat itulah aku berpisah dengan keluargaku tercinta yaitu ayah, ibu dan kakekku.
*Sudah adat istiadat seorang cindaku muda harus menjelajah dan melindungi hutan kita, hutan kita semakin mengenaskan sayang, ibu, ayahmu,dan kakekmu sudah pensiun, sekarang tugasmulah menjaga hutan dan isinya, pergilah sayang kau tetap ada di hati kami, namun kau juga milik hutan, bangkitlah dan jadilah si ratu hutan*
Kata-kata ibu masing terngiang di kepalaku saat aku meninggalkan keluargaku, sampai sekarang sebentar lagi aku mau ujian SMA. Aku mengelana saat itu sampai akhirnya tiba di gunung tidar di tengah kota Magelang. Sudah sedikit sekali hewan liar di sini dan di Magelang ini aku menjalankan tugasku yaitu menjaga hutan atau alam.
Tepat saat aku kelas 11 SMA, saat itu aku tengah pulang sekolah dan ada yang membuntutiku dari sekolah, aku tahu dia siapa. Namun aku terkejut saat memergokinya, matanya berwarna cokelat perlahan berubah menjadi kuning. Aku sangat mengenali baunya dan ternyata dia adalah serigala.
Aku pun berubah menjadi harimau tanpa memperdulikan seragamku yang robek. Melompat melawan serigala itu yang sama besarnya dengan ukuran wujud harimauku. Aku dan dia bertarung namun hasilnya imbang, kami juga sama-sama terluka.