***flasback on**
Di sebuah rumah sakit ternama, di kamar vip kelas 1 terbaring gadis remaja yang kurus. Ia di larikan ke sini karena racun yang di tenggaknya, gadis itu beruntung masih hidup. Tepat di sebelah kamar gadis itu, ada juga seorang gadis muda yang juga di larikan ke rumah sakit karena pingsan berhari-hari tidak makan.
Kedua gadis itu adalah Revi dan Dila, mereka di pisahkan karena orang tua mereka bercerai dan hendak membawa mereka secara terpisah. Revi tak tahu apa yang terjadi ketika Dila jauh darinya hatinya begitu sakit. Sedangkan Dila nenjadi linglung setelah jauh Dari Revi seperti ada yang hilang dari hatinya.
Awalnya Revi dan Dila tak menyadari apa yang mereka rasakan namun setelah terpisah barulah mereka tahu kalau Revi mencintai Dila lebih dari saudara semata, Dila juga tahu kalau hatinya sudah terpikat oleh saudara kembarnya. Revi dan Dila berusaha memahami perasaan baru yang singgah di hati mereka.
Revi akhirnya bangun dari pingsanya, entah kenapa Revi dan Dila bisa satu rumah sakit tak ada yang menduganya. Revi mengamati kamarnya dan sadar ini di rumah sakit, ia pun melepas selang infus dan berdiri lalu berjalan menuju entah ke mana. Keluar kamarnya Revi mengikuti kata hatinya berjalan dan akhirnya ke kamar sebelah secara tak sengaja.
Mata Revi menyipit tak percaya bahwa gadis yang ia cintai juga di sini, kali ini Revi tak akan membiarkan siapa saja memisahkan mereka, Revi melapor kepada suster untuk mengganti ruangan kamarnya agar bisa menjadi satu sama Dila. Suster awalnya tak menyanggupi, namun setelah tahu kalau Dila kembaran Revi suster pun akhirnya mengijinkannya.
Revi terduduk di sebelah ranjang Dila kini setelah mereka satu ruangan, wajah yang cantik dan imut membuat Revi mengangguminya. Revi menutup korden karena ada CCTV, dan juga mematikan lampu. Revi naik ranjang Dila memeluknya agar gadis yang ia cintai menjadi hangat. Dila yang terusik ia pun bangun dari pingsanya, membuka mata seakan ia bermimpi ada seseorang yang ia cintai di hadapanya.
Revi tersenyum mencium bibir Dila dengan lembut dan melumatnya, Dila yang sudah sadar pun membalas ciuman bibir untuk pertama kali bagi mereka berdua sambil menangis terharu. Revi terus mencium bibir Dila menikmati rasa ciuman pertama mereka yang membuat hati mereka kian berbunga. Dila merangkul leher Revi agar ciuman mereka semakin dalam.
Pakaian gaun rumah sakit mulai di usik tangan Revi, gaun itu akhirnya mebinggalkan tubuh kurus Dila yang terpapar cahaya temaram namun Revi masih mampu melihat keidahan tubuh Dila. Revi melepas gaunnya juga lalu mereka berdua duduk dengan telanjang bulat tanpa kain sama sekali.
Revi dan Dila berciuman mesra penuh cinta, tangan Revi mulai menjamah payudara Dila yang masih kecil mengelus-elusnya lalu meremasnya pelan membuat Dila akhirnya berbaring dengan paha terbuka menampilkan vagina perawannya. Revi berbaring di samping Dila dengan setengah badannya menimpa tubuh Dila.
Tangan kanan Revi mengelua paha Dila dan elusanya semakin ke atas menuju vagina Dila. Di usap-usapnya lubang vagina Dila yang masih ranum dan perawan itu. Dila mengangguk sambil memadangi wajah cantik Revi. Jari tengah Revi mulai masuk ke dalam vagina Dila sampai membentur selaput daranya. Dengan ciuman lembut Revi mencium bibir Dila dan menghancurkan selaput dara itu.
Dila merasakan perih di vaginanya namun ia tak mengeluh tetap berciuman mesra penuh cinta dengan bibir Revi sambil menangis. Revi lalu menggerakkan jari tengahnya keluar dan masuk pelan-pelan sampai Dila meraskaan kenikmatan yang baru ia rasakan. Dila dan Revi semakin larut dalam percintaan mereka malam itu.
Dila akhirnya memuncratkan cairan yang deras membasahi tangan Revi, Dila terengah-engah hebat sambil memandang wajah cantik Revi. Dila mengatur nafasnya lalu mencium bibir Revi yang kini berbaring pasrah, Dila mengelus-elus vagina perawan milik Revi yang mulus dan indah itu. Dila berbaring dengan tubuhnya menimpa tubuh Revi sambil mulai memasukkan jari tengahnya di vagina Revi.
Revi melenguh dengan kesakitan saat jari tengah Dila merusak selaput dara miliknya, namun mata Revi melukiskan rasa kebahagiaan yang nyata. Dila meraskan takub akan vagina Revi yang sekarang menjadi miliknya juga vaginanya sendiri sudah menjadi milik Revi. Sampai malam larut mereka berdua saling mewujudkan cinta yang menggebu-nggebu.
Sehabis mereka berdua kelelahan bercinta dan merasakan sakit di vagina mereka, Revi dan Dila membahas masa depan mereka berdua. Revi dan Dila sepakat akan hidup bersama meninggalkan semua yang ada dan akan mencari kehidupan yang baru sebagai pasangan hidup. Revi dan Dila memutuskan kabur dari rumah sakit setelah mereka membayar tentunya.
Malam tepat tanggal 13 setelah tanggal 12 mereka jadian, Revi dan Dila hanya membawa badan, pakaian yang seadanya dan berkas sekolah. Mereka berdua berjalan di trotoar jalan kota baru yang mereka jadikan sebagai memulainya kehidupan baru. Revi tak sengaja menemukan uang pecahan 5 ribuan di pinggiran trotoar. Revi pun mendapat ide.
Revi mengajak Dila mampir ke warung internet tak jauh dari uang 5 ribuan itu di temukan. Revi yang ahli dalam hal berbau teknologi komputer dan Dila yang sangat bagus ingatanya mereka berselancar mencari uang dengan memanfaatkan komputer dan jaringannya. Revi membobol sebuah bank dan mencuri uangnya ia kirim ke akun yang baru saja di buat olahnya juga.
Akhirnya Revi dan Dila berhasil mendapatkan uang sebesar 30 juta rupiah dalam satu kali membobol itu. Namun dengan mudahnya juga mereka ketahuan, beruntung pihak polisi belum mengetahui identitas mereka berdua. Revi dan Dila pun berpindah ke kota lain. Kota yang lebih kecil namum cukup nyaman itu. Mereka membeli rumah sederhana yang seharga 25 juta di sebuah komplek kecil.
Rumah itu di jual murah karena penghuninya akan berpindah ke pulau alias bermigrasi. Oleh karena itu Revi dan Dila berhasil mendapatkan rumah dengan harga murah. Setelah itu mereka memulai hidup baru dengan mendaftar sekolah, membeli keperluan sehari-hari dari sisa uang yang masih sekitar 4 jutaan.
Revi dan Dila merasakan hubungan mereka semakin dekat, hangat dan penuh cinta. Revi dan Dila bercinta di rumah baru mereka tak mengenal waktu setiap mereka ingin kecuali jika mereka sedang sekolah. Sampai mereka berdua lulus akhirnya mereka bisa terus bersama kapan pun tak terpisahkan.
Revi dan Dila tak masalah jika semuanya di ambil darinya asalkan gadisnya tetap bersamanya begitu pun Dila. Cinta mereka tak akan goyah meski tahun-tahun berlalu. Memang mereka menjalani cinta yang masih tabu bahkan di beberapa negara hukumnya haram dan mereka di anggap gila. Namun jika ada yang bertanya maka Revi dan Dila akan bertanya balik...
" kenapa cinta ini ada dan di anugrahkan untuk kami? Kami berdua sudah mencoba semua yang kami bisa agar cinta tak bersemi di antara kami, bahkan sampai menengak racun, namun kau bisa melihatnya sendiri"