Aku bagian dari ras Kurcaci kuno, bedanya dengan kurcaci biasa adalah ekor, kalau kurcaci kuno punya ekor sepertiku tapi kalau kurcaci biasa nggak punya. Bedanya kalau kurcaci kuno itu lebih tua umur rasnya dari pada kurcaci biasa, maka dari itu namanya Kurcaci kuno.
Sebelumya kekuatan Fisikku berada di level 1 yaitu tahap Awakening tetapi setelah hampir mati dan jiwaku terluka aku naik ke level 2 yaitu manifestasi. Dengan naik ke level 2 fisikku jadi punya regenerasi yang lebih cepat, luka sayatan bisa langsung sembuh seketika.
"Hah... Sekarang aku sudah naik ke level 2 ternyata, pasti saat aku pindah ke sini sudah level 1 fisikku dan karena di bumi energinya di tekan akibat manusia merusak alam, jadinya saat pindah ke dunia ini kekuatanku meningkat pesat" Aku.
Aku memamai baju yang berwarna cokelat celana pendek kolor di bawah lutut, tak lupa kancut abu-abu, dan kaos singlet abu-abu juga, baju ini namanya dalam bahasa kunonya adalag Magic Wind Clothes. Di lengkapi dengan Maguic Rune type kelembaban angin yang bisa membuat baju tetap bersih meski nggak di cuci.
Tas selempang ini bernama Magic Bag, bisa menampung banyak barang asalkan muat pas lubang masuknya, misal koin, botol minum, atau barang yang kecil. Lalu ada juga Tongkat Spiritual, tongkat kayu ini emang sepele kelihatannya, tapi kalau buat memkulul mahluk hidup bukan fisiknya yang terluka melainkan jiwanya.
"Belajar tentang dunia ini membuat aku jadi tahu banyak hal... Salah satunya nggak ada Magic yang bisa di kuasai manusia, Kurcaci atau Monster setelah perang satu abad yang lalu, energi magic mahkuk hidup seketika lenyap dari, sekarang tinggalah alat-alat Magic buatan" Aku.
Aku pun keluar kamar penginapan sambil membawa buku yang aku pinjam tadi pagi, buku tebal ini aku sewa 1 koin saja dari mbak Cylops si pelayan. Aku menghampirnya dan mengembalikan buku sambil merayunya, mbak Cylops itu tersenyum tersipu-sipu. Ia memberi tahu aku kabar baik.
"Tuan kecil, kereta menuju ke kerajaan Underland sudah tiba"Mbak Cylops.
"Terim kasih mbak, aku pamit dulu, jaga dirimu cantik..." Aku.
"Hihihi... Semoga selamat sampai kerajaan Underland tuan kecil" Aku.
Tadi pagi aku juga sudah mengisi tasku dengan bekal makanan, botol air minum, dan kantong kecil tempat menampung koinku alias dompet kalau di bumi. Aku sudah berada di suku Waroch 2 hari dan aku sudah punya koin 200, cukup buat pergi ke kerajaan Underland. Sampai di gerbang aku ketemu paman Orc.
"Hai paman, aku mau pamit" Aku.
"Hah... Selamat jalan ya bocah... Terima kasih sudah mampir, Ohhhhh... Iya ketua suku titip koin kepadaku untukmu tadi karena sudah berhasil menangkap kelinci bertanduk yang masih hidup..." Paman Orc.
"Makasih paman aku pamit" Aku.
Aku melambai kepada paman Orc yang baik hati dan ramah. Pak kusir menagih koin sebanyak 25 buah sebagai biaya keretanya, katanya perjalanan akan menempuh waktu selama 3 hari 2 malam. Aku pun masuk ke dalam kereta yang di tarik 4 kuda gagah dan besar. Kereta ini punya panjang 8 meter dan lebar 2 meter.
*Selamat datang penumpang yang budiman, manusia, Kurcaci atau pun monster, kami dari Underland Expres memberitahukan bahwa kereta sudah mulai berangkat, tutup jendela karena malam hampir tiba, jikalau anda membutuhkan pelayanan silahkan hubungi pelayan kami, terima kasih...*
Aku mendengar suara yang sepertinya suara pak kusir memberitahukan kalau kereta sudah berangkat, aku kira bakalan kayak naik motor yang suspensi rusak tapi di saat kereta mulai jalan, sama sekali nggak terasa jalannya. Aku melihat penumpang lain sudah asik sendiri-sendiri di temani budak wanita maupun pria manusia mereka.
Dalam hati aku berkata kalau kereta kuda berukuran besar ini sudah kayak bis kota kalau di bumi, bahkan lebih nyaman duduknya dan bisa juga buat tiduran dengan cara sandaran kursinya di rendahkan. Di samping kursi ada meja kecil yang berlubang buat naruh botol minum.