Sampai siang aku dan Fara bercinta, udah lama aku nggak bermain dengan wanitaku ini seperti hari ini. Dan akhirnya aku merasakan kepuasan seksual karena Fara memang jago sekali membuatku puas sejak dari aku SMP. Kini dia habis mandi, badannya wangi dan segar terus menjadi lebih bersemangat juga, nggak murung kayak kemarin.
"Seneng baget ya mbak?" Aku.
"Iyalah... Udah dapat jatah... Baby, aku nggak bawa baju ganti..." Fara.
"Nanti pake bajuku, ada kaos sama celana pendek, tapi nanti..." Aku.
"Iya baby... Aku lebih suka nggak pakai baju kalau lagi sama kamu..." Fara.
"Siapa juga yang kasih izin kamu pake baju?" Aku.
"Maaf baby... Aku lupa..." Fara.
"Sini..." Aku.
"Ihhh... Baby jangan marah... Cuphhh..." Fara.
"Enggak kok biasa aja, kamu makin cantik... Beda banget sama yang dulu" Aku.
"Aku perawatan total di Singapura, tapi tetep aku pertahankan semuanya alias nggak oprasi plastik, aku cuma perawan kulit dan vagina... Untuk nyenengin kamu baby..." Fara.
"Makasih..." Aku.
"Untuk kamu apa sih yang enggak? Ohhhh... Iya kalau kamu pake Ninja kayanknya nggak cocok baby... Jadi Harley aja ya? Aku males karena berat mesinnya gede banget 1000cc baby... Mana kuat aku?" Fara.
"Terus ngapa lu beli juga cantik?" Aku.
"Pengen baby... Itu motor terbatas produksinya, di Indo paling cuma satu itu..." Fara.
"Pasti kamu langsung pesan ke pabriknya..." Aku.
"Hehehe... Baby tahu aja... Cuphhh Ambil sekarang yuk, baby?..." Fara.
"Nanti aja, masih panas... Lagi asik ini..." Aku.
"Dari tadi cuma kamu usap-usap tetek aku... Ahhhh..." Baby.
"Jangan bikin aku sangek... Kamu makin susah jalan nanti..." Aku.
"Ahhhh... Baby... Jangan ingetin dong... Yang tadi itu baby hebat banget... Sampai sekarang memek sama pantat aku masih kerasa..." Fara.
"Selama liburan kemarin kamu nggak macem-macem kan?" Aku
"Mana berani aku baby? Lagian aku juga nggak nafsu seandainya ada yang berani godain... Terus siapa yang berani deketin aku? Pada segan semua..." Fara.
"Kalau ada yang macemin kamu, tabok pake duit... Kalau nggak mempan biar aku yang nabok, pasti mati orangnya..." Aku.
"Baby kalau lagi cemburu serem... Baby jangan gitu, a-aku takut..." Fara.
"Iya maaf... Nggak kok... Jangan takut... Cuphhh..." Aku.
Fara meringkuk di pelukanku, badannya gemetar, aku cium bibirnya lembut supaya rasa takutnya hilang. Aku nggak khawatir kalau Fara sampai bisa suka sama seseorang selain aku. Kalau ada yang mau godain dia siapa yang berani? Ini cewek anak orang, orang tuanya adalah salah satu dari yang terkaya di Asia tenggara. Setelah Fara tenang aku melepaskan bibirnya.
"Aku cuma bercanda tahu, mana ada yang berani deketin kamu..." Aku.
"Baby... Cium..." Fara.
"Emuachhh... Dan sana pake baju, ambil aja di lemari kamar, baju kamu kayaknya ada deh..." Aku.
"Oke baby..." Fara.
Fara ke kamar untuk memakai baju, sedangkan aku juga memakai baju karena saat ini aku hanya pakai celana dalam dan spot bra saja. Fara tadi sempat memilihkan baju untukku, celana levis selutut, kaos singlet dan hodie. Tak lama Fara keluar menggunakan baju serba putih pucat, ia terlihat lebih ceria dengan rambutnya di ikat ekor kuda. Sebelum pergi ke rumahnya Fara, aku tak lupa mengirim pesan ke mami.