"Tuan maaf, sampai di sini Lona bisa menemani tuan kecil, sebagai permintaan maaf, kantong koin ini untuk tuan, Lona sudah mengambil lebih dari cukup, ada 400 koin di dalamnya. Dan tuan kalau mau beli budak wanita yang berkualitas di Rumah Bordir Eriana tempatnya" Lona.
"Makasih Lona udah nemenin aku sampai ke kerajaan ini" Aku.
"Sama-sama tuan, bersama tuan kecil akan menjadi kenangan indah bagi Lona, selamat tinggal tuan kecil..." Lona.
Aku sampai di kerajaan Underland akhirnya, aku dan Lona berpisah setelah masuk ke gerbang kerajaan Underland daerah terluar. Lona di jemput kereta kerajaan karena ia adalah milik kerajaan Underland. Aku menatap takjub akan peta di depanku ini yang sangat besar dan bagus.
Kerajaan Underland di bagi menjadi 3 lapis wilayah kota. Kota pertama adalah Nether Town merupakan wilayah terluar kerajaan, dan di sini adalah pemukiman penduduk kalangan menengah ke bawah. Kota kedua adalah Middle Town tempat kalangan menengaj ke atas tinggal dan melakukan bisnis.
"Kota paling terkenal adalah Royal Town, ada markas militer dan istana Underland tempat tinggal keluarga kerajaan di sana, pertama mari kita hitung dulu koinku..." Aku.
Setelah aku menghitung semua koinku ternyata ada 750 koin, aku belum tahu apakah ini bisa buat beli budak wanita cantik, bahenol, montok dan punya physical level 1 setidakmya. Aku berjalan melewati pinggiran jalan menuju sebuah kedai makanan yang berada di dekat gerbang utama kota Nether ini.
Rumah-rumah warga kota ini sudah terbuat dari batu bata dan sebagian sudah ada yang di plester. Ada taman-taman kecil di setiap depan rumah warga kota Nether yang membuat kota ini terlihat lumayan bagus tidak terkesan kumuh. Aku mampir ke salah satu kedai makanan.
Ada mbak pelayan Lamia yang cukup imut ia sedang mengelap meja sambil bersenandung. Tubuh bagian bawahnua berupa ular warna sisiknya hijau muda, mbak pelayan Lamia itu mirip medusa cuma rambutnya normal nggak kayak di film yang rambutnya ular-ular kecil.
Lamia adalah monster dengan tubuh bagian atas manusia dan bagian bawah ular. Mereka adalah bagian salah satu dari ras monster di kerajaan Underland ini. Aku takjub melihat mbak pelayan itu saat berjalan mendekatiku, pinggulnya bergoyang ke kanan dan ke kiri kayak menari saja.
"Selamat datang tuan, sepertinya tuan dari jauh? Ayo ikuti kakak ini, tuan pasti lapar" Mbak pelayan.
"Banget mbak, rasanya aku bisa makan mbak ini juga..." Aku.
"Hihihi... Sayangnya mbak pelayan ini bukan makanan, tuan mau pesan apa?" Mbak Pelayan.
"Ada sayuran dan juga nasi?" Aku.
"Ohhhhh... Tentu saja ada tuan, sebentar akan saya ambilkan Nasi dan tumis Kangkung, minumnya tuan?" Mbak Lamia.
"Susu..." Aku.
Aku tak sadar mengatakan susu pas mbak pelayan menunuduk sehingga payudaranya yang berukuran sedang jelas terlihat, begitu kencang sekali. Mbak pelayan Lamia itu pun tersenyum dan menyiapkan sepiring nasi dan tumis kangkung. Lalu ia juga menuang segelas susu putih yang hangat untukku.
Kedai makan ini sepergi warteg kalau di bumi indonesia, selain aku ada beberapa warga yang juga tengah sarapan pagi. Aku sangat merindukan nasi putih, di dunia ini ternyata ada, saking rindunya aku sampai nambah sebanyak 5 piring porsi. Makanku akhir-akhir ini bertambah banyak saja, dan setelah 5 piring barulah aku kenyang.
"Hehehe... Ada kurcaci yang lagi makan kayak kuli..."
"Iya, kecil begitu cuma seukuran jariku makanya banyak banget"
"Aku baru lihat kurcaci, kita tangkap aja yuk?"
"Pasti laku mahal... Hahahaha..."
Sedang enak-enaknya minum susu hangat sambil memandangi payudara indah berukuran sedang milik mbak pelayan Lamia, ada suara-suara yang nyelekit di telingaku. Mbak pelayan Lamia itu pun mengkasih kode padaku agar aku cepat membayar dan segera pergi dari kedainya.