Hari ini aku berangkat sekolah tadi memakai motor maticku bersama dengan Judy yang sekarang udah pindah ke rumahku. Sudah sebulan kami tinggal bersama dan setelah malam bulan purnama itu aku dan Judy seperti biasa saja. Judy kembali menjadi gadis bad girl dan slengean.
Evan si vampir galau itu juga sudah kembali menjalani hidupnya, tentu aku dan Judy membantunya menghadapi kesedihan akibat di tinggal ibunya, aku dan Judy sudah mengalami hal itu dan memang rasanya menyakitkan. Orang tua Evan mati, orang Tua Judy membuangnya, dan aku sendiri harus pisah sama mereka.
Aku juga mengajak mereka berpatroli hutan wilayah Kabupaten Magelang, wilayah ini adalah teritori kami bertiga. Pusatnya adalah kota Magelang tentu saja dan aku tak tahu wilayah lain luar Magelang ada werewolf lain atau tidak, kami sedang mencari informasi, dan setelah ujian aku mau ajak mereka ke alas purwo.
"Btw kita ngapain ke sana mau uji nyali lu?" Evan.
"Siapa tahu di sana ada werewolf kan? Kita bertiga punya dendam sama mereka, ingat?" Aku.
"Gue udah lama nggak berburu" Judy.
"Habis ujian kan?" Evan.
"Iya" Aku.
"Oke gue ikut, nggak sabar pengen bantai mereka" Aku.
"Sekarang gelar lu apaan Van?" Aku.
"Marquis" Evan.
"Wow... Baru kali gue denger vampir bisa punya gelar itu tanpa mempunyai keluarga yang kuat" Judy.
"Udah bel, masuk sana, awas kalau kalian bolos" Aku.
Evan dan Judy pun ke kelas IPS yang udah di acak tempat duduknya, aku ke kelas IPA tempat ujian komputer di laksanakan di hari terakhir ini. Jam kedua ini mata pelajaran yang di ujiankan adalah bahasa inggris. Untung sebulan ini Evan dan Judy membantuku jadi aku bisa mudah mempelajarinya.
Sejak aku menandai Judy sebagai milikku dengan mengigit lehernya aku jadi bisa berkomunikasi dengan Julie alias si jiwa serigala yang ada di tubuh Judy. Komunikasinya itu lewat telepati aku hanya pegang pelipisku pake jari telunjuk lalu memanggil Julie dan dia bisa menjawabku. Karena Julie mahir bahasa inggris jadi dia yang mengisi ujianku.
*48 A, 49 C, dan 50 F selesai...* Julie.
*Bantuin gue juga dong Julie...* Judy.
*Kamu kan bisa sendiri, nggak usah gangu aku deh, aku lagi bantu ngecek jawaban ujiannya Zeva* Julie.
*Serigala cemburuan dan bucin dasar... Uhhhhh... Bye...* Judy.
*Ngaca kamu ya?* Julie.
*Hihihi... Kalian berdua nggak pernah akur deh...* Aku.
*Begitu dong Zeva, aku suka lihat Zeva tersenyum* Julie.
*Makasih Julie nanti kita main lagi mau?* Aku.
*Mau banget sama vampir serem itu juga?* Julie.
*Iyalah... Memangnya kenapa?* Aku.
*Dia tahu kalau vampir dan werewolf nggak bisa dekat-dekat dan dia pengertian, mungkin saatnya aku terima dia jadi temanku juga* Julie.
*Sudah seharusnya begitu Julie, ingat aku, Judy dan Evan adalah teman meski kami beda-beda ras oke? Dan kamu juga harus begitu, kamu mau beneran jadi rouge?* Aku.
*Aku tidak mau Zeva, apa lagi kehilangan Zeva* Julie.
*Makanya biasakan ya? Udah dulu aku mau keluar ke kantin lapar tadi belum sarapan, Judy sama Evan udah selesai?* Aku.