Bangun pagi kali ini badanku terasa berbeda, lebih terasa ringan, segar dan penuh energi. Aku bangun lalu duduk bersila memulai meditasi sehabis bangun pagi, meditasi runtin di pagi hari biasa aku lakukan selama 15 sampai 30 menit. Aku tak perlu susah-susah melihat energi alam menggunakan mata batinku, karena energi alam sudah otomatis terserap olehku.
Setelah aku rasa cukup, aku beranjak dari ranjang tidurku, merapikannya lalu ke kamar mandi mencuci wajah, tangan dan kaki tak lupa pipis dan cebok. Memakai jubah sihir dan celana dalamku, aku menyapu kamarku sampai bersih. Aku menggelengkan kepala karena aku sangat miskin, hanya satu buku sihir berada di meja.
Selesai membersihkan kamarku, aku keluar kamar dengan memamai sendal usangku. Turun ke lantai 1, setiap lantai ada 2 golem kayu penjaga sekaligus bertugas membersihkan ruangan. Entah kenapa nyonya Mely menggunakan golem sebagai pembantu kastil bukannya manusia, kalau menyewa jasa Maid kan malah lebih hemat biaya.
Kastil nyonya Mely tidak terlalu besar, seperti rumah biasa namun berlantai 3. Di bagian tengah-tengah atapnya ada menara. Aku sudah berada di halaman depan kastil sambil melihat-lihat keadaan sekitarnya. Di halaman ini ada banyak tanaman Warcraf aneh dan warna-warni bukan hanya hijau saja.
Ada jalan setapak dari arah luar kastil sampai ke pintu, dan di depan kastil ada perempatan jalan setapak. Aku berjalan ke arah kanan, bagian kanan kastil masih berupa taman dengan tumbuhan dan tanaman warcraf. Tetapi saat aku sampai di belakang kastil, ada area yang cukup luas dengan rerunputan hijau dan asri.
"Halaman belakang kastil ini sepertinya tempat khusus mencoba atau berlatih sihir..." Aku.
Aku berjalan lagi menuju ke bagian kiri kastil dan di sana sama seperti di bagian kanan kastil, berupa taman. Aku kembali lagi ke halaman belakang. Ada bangku taman yang terbuat dari pohon yang tumbuh. Di atas bangkunya ada ranting-ranting dan daun-daun sehingga membuat teduh. Bangku taman ini sangat bagus karena dari pohon entah apa namanya.
Aku merasa nyaman di kastil ini, menjadi murid magangnya nyonya Mely. Aku memikirkan kembali sihirku yang masih berupa sihir dasar elemen tumbuhan, sihir ini tidak bisa untuk menyerang. Aku harus memikirkan cara agar elemen tumbuhanku bisa berguna untuk menyerang. Mudah-mudahan tidak serumit yang aku bayangkan mempelajarinya dengan bantuan nyonya Mely.
"Mana milikku adalah elemen tumbuhan, dan aku sama sekali belum faham mengenai bagaimana elemen tumbuhan ini berguna untuk menyerang, gimana ya?" Aku.
Saat aku asik merenung, pintu belakang kastil terbuka dan keluarlah nyonya Mely yang cantik berbadan sangat montok berjalan biasa saja. Dan saat berjalan biasa saja, nyonya Mely terlihat sangat seksi sekali, teteknya yang sangat besar bergoyang-goyang pelan membuat celana dalamku seketika sesak dan langsung menggembung. Nyonya Mely pun duduk di bangku.
"Duduklah Vyn... Aku punya saran, bagaimana jika kau balikkan sifat elemennya?" Nyonya Mely.
"Ehhh... Nyonya, saya sudah berhasil menyatukan elemen tumbuhan dan Mana milik saya, dan sekarang Mana saya mengandung sifat menumbuhkan atau menyembuhkan" Aku.
"Itu adalah sifat asli elemen tumbuhan Vyn. Nah... Kau bisa mengubah sifat elemen tumbuhanmu yang berupa penyembuhan, yaitu dengan cara membalikkan prinsip dan sifatnya" Nyonya Mely.
"Kebalikannya 'tumbuh' pada elemen tumbuhan berati 'Layu' nyonya?" Aku.
"Benar... kemarikan tanganmu..." Nyonya Mely.
Aku mengulurkan telapak tanganku kepada nyonya Mely, ia megeluarian mana yang berwarna abu-abu dan aku bisa merasakan ada sifat angin pada mana nyonya Mely. Mana itu masuk ke dalam tubuhku melewati telapak tanganku, nyonya Mely memejamkan mata nampak fokus. Aku merasakan tubuh dan jiwaku seperti sedang di lihat olehnya.
"Kau sudah berhasil menyatukan Manamu dan Elemen Tumbuhanmu, bola cahaya hijau muda di jiwamu itu bernama inti sihir. Inti sihir saat ini masing kosong, dan inti sihir ini adalah merupakan wadah bagi 'Mana' seorang penyihir" Nyonya Mely.
"Saya mengerti nyonya. Dan Apa yang harus saya lakukan agar saya bisa menguasai sihir serangan dasar saya?" Aku.
"Pertama buatlah dahulu jalur energi mana dari inti sihir ke seluruh bagian tubuhmu, lalu setelah berhasil kau bisa merubah atau mengendalikan sesukamu sifat dasar Mana milikmu yang aslinya bersifat 'tumbuh' menjadi 'Layu' dan kau akan mempunyai serangan dasar sihir" Nyonya Mely.
"Terima kasih nyonya..." Aku.
"Belajarlah dengan tekun, apa bila kau berhasil mempelajari dan menggunakan serangan dasar sihirmu, aku punya misi untukmu nanti..." Nyonya Mely.
Nyona Mely pagi ini mengenakan gaun mini yang ketat di tubuh super montoknya. Rambutnya di sanggul membuat nyonya Mely terlihat cantik dan anggun, kulit putih mulusnya nampak bercahaya di sinari matahari pagi. Sesaat pikiranku menjadi liar kala menatap belahan gaun di dada nyonya Mely yang sangat dalam, ingin sekali ku taruh wajahku di sana.
Berjalan nyonya Mely kembali ke kastil lewat pintu belakang, aku mengawasi kepergian nyonya dengan perasaan kagum. Meskipun nyonya tidak memiliki kedekatan dengan elemen tumbuhan tetapai ia tahu-menahu tentang itu, bahkan nyonya memberikan pemahaman baru untukku. Tidak seharusnya mataku terus menatap pantat besarnya.
Seandainya saja aku orang kaya, aku pasti akan memperkerjakan Maid yang cantiknya, montoknya dan semoknya kayak nyonya Mely. Hari ini aku memang miskin, namun saat aku bisa menguasai sihir serangan dasarku. Aku busa mengambil misi agar aku mendapatkan uang yang banyak dan bisa menyewa seorang maid. Tetapi sekarang aku harus mengurus kekuatanku dahulu.
Aku berjalan di halaman belakang keliling mencai berry hitam dan memetiknya. Berry hitam ini kalau di makan dapat menyebabkan gejala keracunan. Dulu pas aku masih kecil terbiasa memakan buah ini, namun saat aku mencoba memakan buah hasil memetik di halaman kastil di sini, rasanya lebih kuat.
"Ini bagus... Hehehe... Meski pahit pertama kali, namun setelah menelan berry ini rasanya menjadi manis-manis agak asam. Untung mana milikku adalah mana elemen tumbuhan yang dapat menyembuhkan, jadinya setelah makan berry racun rasa pahitnya langsung mereda" Aku.
Dengan sendirinya Mana di dalam tubuhku keluar dan menjalar ke seluruh tubuhku, meremajakan sel-sel yang rusak, dan luka-luka di organ perutku juga langsung bisa sembuh. Tetapi rasa lelah pikiran dan mental tak dapat di sembuhkan begitu saja, menyembuhkan rasa lelah adalah istirahat alias tidur. Atau bisa juga bersenang-senang, andai saja nyonya Mely mengajakku bersenang-senang.
Aku kembali ke kastil berjalan lewat samping kastil dan masuk melalui pintu depan. Dengan token identitas milikku tempelkan di simbol rune kecil di pintu, pintu besar ini terbuka dengan sendirinya. Aku langsung ke kamarku untuk beristirahat dari rasa lelah mental dan pikiranku. Mataku semakin berat saja saat aku masuk ke kamarku dan melihat bantal.
Hari sudah siang ketika aku kembali ke kamarku, tak lama kemudian ada golem pelayan mengantarkan makanan untukku. Aku sampai lupa makan gara-gara sibuk memahami sihir, makanan yang di antar itu berupa daging panggang Warcraf dan segelas besar anggur beralkohol sedang. Setelah aku makan, badanku terasa lebih baik.
"Meditasi sebentar mencerna makanan daging Warcraf lalu tidur siang, ternyata rasanya sangat enak dan bikin badanku panas berenergi..." Aku.
Di lantai aku bersila, kedua telapak tanganku di atas lututku, ku tutup mata memasuki meditasiku. Energi alam yang melimpah di kastil ini merasuki tubuhku lewat pernafasanku. Energi alam itu masuk ke dalam tubuhku dan seperti tersedot ke inti sihirku yang berbentuk bola cahaya berwarna hijau muda.
Proses ini lumayan menyakitkan, mungkin saja karena aku belum mengembunkan jalur energi Mana di dalam jiwa dan tubuhku. Tetapi aku akan bertahan pada rasa sakit dan panas ini sampai inti sihirku penuh dengan Mana. Selanjutnya kalau sudah penuh aku akan mencoba mengembunkan jalur energi Mana di dalam jiwa dan tubuhku.
"Arghhhh... Rasanya panas sekali..." Aku.
Aku sampai berkeringat saat meditasi menyerap energi alam, namun rasa sakit dan panasnya terbayar dengan inti sihirku mulai terisi semakin banyak Mana Elemen Tumbuhan padahal baru beberapa menit aku meditasi. Karena fisikku tidak dapat bertahan lagi, aku pun menyudahi meditasi dan beranjak ke rajangku tidur siang.
"Memulihkan energi fisik dan Mana memang tidur adalah yang terbaik..." Aku.