Sebuah rumah kontrakan pinggir jalan raya Kopeng-Tegalrejo. Rumah kontrakan itu terlihat sudah tua namun masih kokoh temboknya dan bersih karena ada penghuninya. Rumah ini berada di desa Mbalak sekitar 2 kilo dari sekolah SMA bina putra. Di sinilah Zeva tinggal sendirian sejak ia SMP.
Sang penguhi rumah sedang membuatkan minuman untuk tamu-tamunya yaitu teman barunya. Judy sedang lelah karena habis lari dan berburu dari TKP almarhum Clara kecelakaan. Sedangkan Evan sedang berdiri dekat jendela nampak linglung menatap jalan raya.
Tak lama Zeva membawa 2 kopi hitam dan segelas darah segar yang ia dapatkan dari sapi tetangganya memakai suntikan dengan cara diam-diam tentunya. Zeva dan Judy langsung menyerutup kopi itu lalu menyalakan sebatang rokok, benar sekali mereka berdua ternyata sama bad girlnya.
"Van, minum dulu nih, udah susah-susah gue cariin darah buat lu" Zeva.
"Makasih Va, hah..." Evan.
"Gue kagum sama lu Van udah bisa ngendaliin insting vampir lu" Judy.
"Sejak gue jadi vampir, di latih dengan keras sama orang tua gue, sekarang mereka udah meninggal semua, kalian berdua gimana? Bisa sampai terdampar di sini?" Evan.
"Cindaku kan biasa hidup individu Van, jadi ya gue udah pisah sama ortu gue, dan merantau dari sumatera ke Jawa" Zeva.
"Gue di usir dari pack karena gue yang paling lemah dan nggak berguna, usia 15 tahun gue baru bisa berubah, gue dari amerika btw" Judy.
"Gimana tentang kecelakaan emak lu?" Zeva.
"Sepertinya ada yang njebak atau mengutak-atik mobilnya" Evan.
"Sulit kalau mau mencari siapa pembunuhnya, kita nggak punya bukti buat menelusurinya" Judy.
"Gue yakin ini bukan werewolf atau mahluk lain, gue bakalan menelusuri dari rumah sakit RSU tempat kerja emak gue" Evan.
Evan dengan wajah datarnya menatap kedua gadis itu biasa saja padahal Zeva dan Judy cuma pake kain melilit badan mereka saja karena mereka habis berganti shift, Zeva dengan cindaku dan Judy dengan Wolfnya. Mereka bertiga sedang duduk di ruang tamu membahas kecelakaan Clara.
Zeva masuk ke kamarnya untuk memakai baju, ia memakai bikini warna putih lalu rok mini dan tank top, Zeva juga menyiapkan baju untuk Judy namun Judy memakainya tanpa dalaman. Malam semakin larut dan penyelidikan Clara pun di mulai.
"Oke gue mau berangkat, makasih udah nemein gue" Evan.
"Gue ikut lu Van" Judy.
"Tugas banyak, gue mau ngerjain kalau ada apa-apa chat, dan baju gue jangan lu sobek-sobek Jud" Zeva.
Evan, Zeva dan Judy baru berteman tadi siang namun sepertinya mereka sudah akrab, mungkin keakraban mereka karena mereka bertiga itu punya kesamaan yaitu sama-sama nggak punya keluarga. Meski pun baru kenal tetapi mereka mahluk imortal dan sudah bisa membaca sifat masing-masing.
Dengan memimjam motor Zeva yaitu motor matic merek V@rio warna kuning. Evan dan Judy berangkat ke TKP yang jaraknya sekitar 5 kilo dari rumah Zeva. Jam 12 mereka sampai di TKP tak lama kemudian karena jalan yang sepi membuat mereka cepat sampai di sana.
"Motornya taruh di sini aja Van, gue masih hapal bau darah vampir emak lu" Judy.
"Oke, dari jalan aspalnya nggak ada sesuatu yang membuat ban oleng, seperti Oli misalnya, mobilnya nggak mungkin ada masalah karena gue belum lama belinya" Evan.
"Ada putung rokok, sebentar Humbhhhh... Shhhhhhhh.... Hah.... Baunya dari rumah sakit" Judy.
"Di TKP ini nggak ada apa-apa yang bisa di gali, pas gue cek mobil gue, nggak ada apa-apa seinget gue, jadi kita ke rumah sakit" Evan.