Jauh dari desa Border tempat Evan, yang letaknya berada di dalam hutan rimba termasuk wilayah kerajaan Belwall tepatnya sebelah timur kerajaan. Di hutan ini ada daratan tinggi yang bertebing tinggi, bergunung raksasa dan pegunungan serta bukit seperti barisan alam yang indah. Tepat di sebuah tebing paling tinggi ada dua gadis beastman sedang istirahat.
Ternyata mereka berdua adalah Zeva dan Judy. Zeva dan Judy berhasil selamat pindah ke dunia imortal ini, namun fisik mereka berubah drastis, Zeva dan Judy menjadi beastman. Zeva mempunyai kuping, mata, taring, dan ekor layaknya harimau loreng, dan Judy mempunyai kuping, Mata, taring dan ekor seperti serigala dengam bulu berwarna cokelat terang bercorak putih.
"Kita bakalan nginep di sini Zev?" Judy.
"Iya Jud, gila apa malam-malam turun tebing? Lu tau sendiri ada naga kalau malam-malam keluyuran" Zeva.
"Udah sebulan kita jalan ke arah barat mengikuti matahari terbenam tapi kok nggak ketemu sama orang satupun" Judy.
"Mana medannya ekstrim begini lagi, capek panjat tebing, turun tebing mulu, kalau nggak tebing ya berenang, naik perbukitan, gila capeknya..." Zeva.
"Setidaknya kita bebas di sini, bisa berburu daging-daging lezat meski nggak pake bumbu rasanya enak banget" Judy.
"Ngomong-ngomong masalah daging gue jadi laper" Zeva.
"Kita kayak lagi piknik ala manusia purba, baju kulit, tas kulit dan alasnya kulit" Judy.
"Asik kan? Makan daging panggang sambil ngelihatin pemandangan hutan kayak di surga" Zeva.
Judy pun tersenyum ia membuka kantong tasnya, isinya bekal makanan berupa potongan daging asap yang di bungkus daun pisang. Bungkusan daging itu lumayan besar kira-kira kalau di timbang sekitar 2 kg. Selain daging Judy juga mengumpulkan taring binatang yang di burunya, karena taring itu bisa di jadikan senjata.
"Ini taring sepanjang ini mau di buat apa sih Zev?" Judy.
"Buat senjatalah, berburu pake tangan kosong melelahkan tau" Zeva.
"Bisa buat senjata apa sih?" Judy.
"Karambit, panjangnya pas sejengkal ini taring apa ya?" Zeva.
"Macan kumbang, emang bisa di bikin cuma di gosok-gosokkan pake batu?" Judy.
"Susah anjir... Keras banget taringnya" Zeva.
Zeva kesal karena sudah seminggu ini ia membuat gagang karambit nggak berhasil, taring macan kumbang itu sangat keras, bahkan di gepuk pake batu pun taring itu malah seakan mengejek Zeva. Tetapi usaha Zeva yang gigih akhirnya terbayar dengan pangkal taring yang sudah ia buat agak pipih berhasil di lubangi sebagai tempat masuknya jari.
"Nahhhh... Akhirnya karambit ini jadi, kayak gini lho pakeknya..." Zeva.
"Uhhhh... Lumayan nyaman, kayak kunai bentuk gagangnya cuma bilahnya yang melengkung..." Judy.
"Ini sebagai hadiah buat elu Judy..." Zeva.
"Emuachhhhh... Makasih Zeva sayang Emuachhhhhh... Terus elu pake apa?" Judy.
"Hehehe... Gue udah bikin 2 karambit kok" Zeva.
Judy dan Zeva menyimpan karambit yang terbuat dari taring macan kumbang, sepanjang sejengkal karambit itu ke kantong tas mereka. Bentuk tas mereka kecil dan ada selempangnya, dengan kacing berupa tali yang terbuat dari kulit hewan juga. Tas dan baju Zeva maupun Judy terbuat dari kulit yang sama yaitu kulit macam kumbang berwarna hitam kulitnya.
Lain lagi kalau baju mereka, bra yang mereka pakai bentuknya sederhana yaitu segitiga dengan 4 buah tali, 2 tali di kaitkan ke leher dan dan 2 buah lainnya di ikat ke punggung, sedangkan roknya di jahit memakai tali yang terbuat dari kulit itu juga, jadilah rok mini dengan kolor yang lumayan nyaman di pakai.