06 Rebirth

565 3 0
                                    

Aku bangun dan membuka mataku, ada Lona yang tiduran memelukku dengan posisi ia miring mengahdapku. Bantalku adalah lengannya, dan selimutku adalah badan Lona yang punya payudara besar, bulat nan montok sekali. Pagi hari ini amat sangat cerah dengan adanya Lona pelayan kereta yang juga budak wanita.

"Selamat pagi tuan kecilku... Emuachhhhh... Cup... Kontol tuan ngaceng..." Lona.

"Pantas saja rasanya nikmat... Embhh... Hah... Kau nggak tidur semalam?" Aku.

"Lona terpesona dengan kontol tuan yang indah ini, meski Lona pandangi semalaman... Emuachhhhh... Tuan mau sarapan?" Lona.

"Iya perutku lapar, kau sudah sarapan Lona?" Aku.

"Sudah tuan... Perlu Lona suapi?" Lona.

"Nggak usah, kau bangun saja dan kulum kontolku... Rasanya sakit kalau ngaceng nggak ada yang ngulum..." Aku.

"Dengan senang hati tuan... Nikmati sarapan anda, dengan menu susu hangat dan roti lapis keju tuan... Emuachhhhh..." Lona.

Aku duduk melihat Lona bangun lalu jongkok dan menurunkan celanaku sampai telanjang bagian bawahku. Pertama Lona menjilati dahulu bola testiku dengan lidah nakalnya, terasa geli-geli enak aku merasakan jilatan Lona sambil sarapan roti isi keju. Biji testiku di kulum lembut bergantian.

Membayangkan andai aku punya budak pasti setiap pagiku pasti asik, bisa sarapan sambil di kulum penisku. Lona selesai menikmati bola testiku, lidahnya terus mengusap sampai kepala penis. Dengan terburu-buru Lona mengulum penisku dan menghisapnya agak kuat, merem melek aku di buatnya.

"Slurup... Ahhhhh... Slurup... Ahhhhh... Kontol tuan lezat sekali Heummmbhhhhh... Aromanya bikin memek Lona basah tuan..." Lona.

*Clup... Clup... Clup... Clup... Clup...*

"Embhhhhhhh... Kulum sampai mentok Lona Ahhhhhhh... Begitu nikmat...." Aku.

"Uhuk... Uhuk.... Ahhhhhhh... Emuachhhhhh... Tuan sudah selesai sarapannya?" Lona.

"Sudah kok..." Aku.

Lona membereskan piring dan gelas bekas sarapanku lalu mengelap wajahku dengan kain basah yang hangat. Rasanya segar setelah wajahku di usap memakai handuk hangat, rasa kantukku hilang dan tenagaku kembali pulih. Lona tersenyum duduk di lantai menciumi kepala penisku.

"Kita sampai di mana Lona?" Aku.

*Clup...*

"Ahhhhhh... Slurup.... Kita masih di hutan Elpen tuan, besok malam kita akan tiba di kerajaan Underland" Lona.

"Jalurnya aman kan?" Aku.

"Aman kok tuan, jalur antar desa atau suku menuju ke kerajaan di bangun sehingga memudahkan kereta melewatinya dan juga kereta ini di lengkapi dengan anti monster Embhhhhh...." Lona.

"Kau sandaran di bawah jendela ini Lona, aku mau lihat hutan" Aku.

Lona bersandar di bawah jendela kereta, kakinya selonjoran dan dengan senyum nakal memeluk pahaku. Batang penisku menempel di wajahnya yang cantik sekali dan terlihat segar. Lona telanjang bulat tetapi kepalanya masih memakai hiasan kain seperti kerudung.

*Clup...*

Penis aku masukkan ke mulut Lona yang membuka lebar-lebar, lalu aku mendorongnya sampai penisku habis. Rasanya enak banget pas penisku di hisapnya, lalu lidahnya juga menggelitik kepala penisku waktu aku sedikit menariknya sampai hanya tinggal kepala penisku saja di mulut Lona.

"Embhhhhh... Hutannya gelap banget, nggak ada cahaya matahari nembus, duannya rimbun soalnya. Uhhhhh... Meski pagi kayak petang suasananya.

Sambil menikmati mulut Lona aku memikirkan kembali tentang level fisik di dunia ini. Level fisik kita tahu di bagi jadi 3, pertama adalah Awakening yaitu fisik menjadi berkali-kali lebih kuat, lebih cepat dan lebih peka. Level 1 ini mudah di ketahui karena kekuatan fisik yang nyata dapat di rasakan.

Love story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang