***Bent Pov**
Namaku Bent Nugraha, pemuda pengangguran yang baru lulus SMA di sebuah kota tak berhukum bernama kota Tijuna, kota Tijuna berada di pulau yang berdiri sendiri bukan dari bagian negara manapun. Aku tinggal di sebuah distrik Doll, sebuah distrik dengan kamar kos tempat pelacur menggelar dagangan daging segar tubuhnya.
Kota Tijuna di kuasai oleh walikota yang sekaligus penguasa, seorang bandar narkoba dunia, penjual senjata api model apapun. Walikota sangat di hormati dan di segani di sini. Meski ia seorang mafia namun ia juga peduli dengan kotanya. Di kota Tijuna kau bisa ngapain aja dan beli apa saja. Yang paling di larang di sini adalah pembunuhan, jika kau ketahuan maka kau akan di tembak di tempat.
Aku punya ibu yang sangat baik hati dan cantik yang melahirkanku karena kecelakaan. Ibu seorang pelacur kalangan atas yang sangat di sukai banyak pria-pria kaya, bahkan jadwal setiap malam harinya selalu penuh. Semenjak kecil aku hidup di panti sampai aku smp jarang ketemu sama ibuku. Setiap bulan ibu selalu ingat mengirimku uang yang banyak.
Sejak kecil juga aku sudah belajar menggunkan senjata api. Di kota Tijuna sendiri siapa saja bebas menenteng senjata api atau senjata tajam lainya asal tak membunuh. Maka dari itu aku belajar menembak untuk melindungi diriku sendiri. Dari ibukulah aku mendapat pistol hitam kecil yang terkenal dengan nama Eagle. Pistol ini sangat mahal harganya beruntung saat aku ulang tahun 17 kemarin ibu membelikanku.
Saat ini aku tengah jalan-jalan untuk merayakan kelulusanku mengunjungi distrik Doll saat malam hari. Jalan Doll adalah tempat terkenal di distrik ini, sepanjang jalan ada berbagai macam tempat hiburan dan toko. Ada toko narkoba, toko pelacur, bahkan senjata api di gelar memakai tikar di sini beserta amunisinya. Baru kali ini aku bisa jalan-jalan di jalan Doll ini ternyata hidup sekali. Saat aku tengah asik melihat-lihat ada bang Gope.
"Hei bocah, mampir lihat-lihat cewek-cewek di tokoku, lu masih perawan kan?, dapet di diskon kok" Bang Gope.
"Wuih... Ceweknya cantik-cantik bang Gope," Aku.
"Nggak juga cuma mereka semua aku suruh rajin nyalon sama spa " Bang Gope.
"Mulus-mulus deh bang, itu siapa bang namanya? Susunya montok" Aku.
"Embhh... Yang pake bh merah itu?" Bang Gope.
"Iya bang, yang wajahnya bikin napsu" Aku.
"Namanya Ulfa, mau yang itu?" Bang Gope.
"Berapa bang harganya?" Aku.
"Mau beli apa kontrak ?" Bang Gope.
"Beli aja deh bang, sekalian kan?" Aku.
"Mahal bocah, harga asli 7.500 dolar" Bang Gope.
"Katanya diskon bang?" Aku.
"Iya sih, sana kalau mau di cek dulu" Bang Gope.
Aku mendapat rekomendasi dari temanku yang beli wanita cantik di toko banh Gope. Aku penasaran juga tapi setelah sampai di sini memang ceweknya cantik-cantik dan nggak banyak pengunjung. Yang paling laris tentu saja yang masih belasan tahun. Kalau sudah 25 tahun ke atas jarang yang mau beli palingan kontrak aja. Aku memutuskan membelinya karena aku punya uang banyak yang aku dapatkan dari ibuku dan semuanya aku tabung. Aku mendekati Ulfa cewek incaranku untuk mengeceknya.
"Hai mbak, boleh kenalan? Aku Bent" Aku.
"Hai juga tampan, aku Ulfa, ayo silahkan..." Ulfa.
Aku di ajak Ulfa ke bilik kamar pintu kain korden, di dalam kamar ukuran 2 meter persegi ini ada satu kursi. Aku duduk sambil melihat Ulfa melepas Bh dan Celananya, pelan-pelan Ulfa membukanya sambil nakal wajahnya menatapku. Setelah Ulfa telanjang bulat, satu kakinya naik ke kursi yang aku duduki. Aku mengamati bentuk payudaranya yang bulat dan besar seperti melon.