"Anak emak udah ganteng aja uhhhhh.... Ahhhhhh... Gagah lagi uhhhhh... Nak nanti kamu bau memek lhooo..." Emak.
"Nggak apa-apa mak malah bagus, memek emak semalam udah Somad entot sampai emak lemas, sekarang memek emak kok masih sempit dan legit sih mak?" Aku.
"Embhhhh... Emak minum jamu nak ouchhhhhh... Memek emak enak nak?" Emak.
"Banget mak, uhhhh... Sempitnya..." Aku.
"Nanti dulu genjotnya nak, embhhh... Emak mau nulis bahan herbal yang harus kamu beli nantihhhhh... Puting emak jangan di tarik-tarik nak ahhhhhh... Emak jadi nggak fokus ouchhhhhh... Shhhhhhh.... Ahhhhhhh..." Emak.
Pantat emak terasa semok saat aku tekan, kontolku terbenam di lubang memek emak yang sempit dengan lendirnya membuat licin dan hangat. Emak sedang menulis bahan-bahan herbal yang harus aku beli nanti sementara aku sibuk meremas-remas teteknya yang agak bulat, besar dan melimpah.
Pagi hari yang dingin aku di bangunkan emak yang mengemut kontolku, setelah bangun aku dan emak mandi bersama. Saat sarapan tak lupa memek emak selalu meremas-remas batang kontolku sampai-sampai memek emak muncrat berkali-kali saking enaknya. Setelah mandi dan saran emak menjadi segar dan mulus serta cantik.
"Udah selesai belum mak? Kontol Somad nggak tahan pengen genjot memek emak nihhhh... Ahhhh... Memek emak enak uhhhh..." Aku.
"Udah kok nak arghhhhh... Arghhhhh..." Emak.
*Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...*
"Mak arghhhhh... Kontol Somad mau crot mak..." Aku.
"Crotin memek emak nak arghhhhh... Mantap banget kontol kamu uhhhhh... Tusuk yang keras memek emak nak..." Emak.
*Crot... Crot... Crot... Crot... Crot...*
"Embhhhhh... Hah... Hah... Enak banget mak, badan Somad jadi hangat berkat memek emak sama badan mulus emak yang hangat uhhhhh... Emuachhhhhhh" Aku.
"Ehhhh... Jangan di cabut dulu nak kontol kamu, memek emak pengen ngerasain denyutan batang kontol kamu uhhhhh... Enaknya" Emak.
Aku memeluk badan emak dari belakang yang berposisi berdiri sambil memeggangi meja. Memek emak terus meremas batang kontolku, terasa sangat basah di dalam lubang memeknya. Punggung dan leher emak yang halus dan mulus aku ciumi dan tak teteknya aku tarik-tarik pelan pas putingnya.
"Sini nak emak bersihin kontol kamu slurup... Cup... Slurup... Ahhhhh... Lezatnya..." Emak.
"Memek emak udah puas kan? Nanti kita ngentot lagi ya mak?" Aku.
"Kapan pun kamu mau nak emuachhhhh... Pake dulu sarungnya jangan lupa bawa tas ini ya nak?" Emak.
"Iya mak, yaudah Somad pergi dulu mak emuachhhhh..." Aku.
"Jamunya di minum dulu nak" Emak.
Jamu buatan emak rasanya pahit namun itu hanya sebentar saja di lidah, setelah aku minum sesaat kemudian rasanya terasa manis. Jamu buatan emak membantu energiku kembali lagi, itulah kenapa aku bisa ngento sama emak berkali-kali dalam sehari semua berkat jamu ajaib buatan emak.
Membawa tas yang terbuat dari kain aku berjalan menuju ke kota kerajaan tepatnya ke pavilun obat milik seorang wanita dewasa teman lama emak ia bernama Yani aku memanggilnya Bos cantik. Sudah sebulan lebih aku belum berkunjung ke pavilun obatnya.
Tak lama kemudian aku sampai di depan pavilun besar, aku di sambut oleh pelayan toko mengantarkanku ke ruangan Bos. Saat aku masuk ke dalam Si Bos cantik berpakaian seksi memperlihatkan belahan dadanya yang indah tengah menghitung uang. Melihatku datang bos cantik terkejut dan langsung memelukku mencium bibirku.