Rumah yang dulunya terbuat dari kayu biasa kini tengah berganti dengan kayu jati, semakin terlihat betapa berhasilnya usaha jerih payah Sumi dan Somad. Kekayaan Sumi ia dapatkan dari menjual jamu ajaib ke pavilun obat, bukan menjual tepatnya tapi melelangnya.
Sudah setahun sejak kematian suami Sumi perubahan besar terjadi yang dapat di lihat dari rumahnya yang semakin mewah. Desa tempat Sumi juga semakin makmur karena sawah-sawah milik Sumi dapat berkembang dengan baik karena usaha para petani yang mengelolanya.
Kini Sumi sudah menjadi alkemis tingkat tinggi, sedangkan anaknya Somad menjadi pemuda terkuat di desa itu. Sumi dan Somad menjadi orang yang penting di desa dan bahkan pihak kerajaan sudah membuat perjanjian bisnis jamu ajaib dengan Sumi, semakin tenarlah Sumi dan Somad.
Kini di rumah Sumi ada seorang gadis muda seusia Somad yang selalu siap kapan saja melayani kontol Somad, gadis itu bernama Nini ia adalah budak yang di beli emaknya Somad. Nini awalnya budak pekerja namun seiring waktu ia di angkat menjadi budak pemuas nafsu khusus Somad oleh emaknya.
Kehidupan Nini sangat menyedihkan ketika masih baru tiba di rumah, penampilannya mirip gelandangan. Namun berkat perawatan Sumi, Nini menjadi gadis muda yang manis sekali apa lagi Nini masih perawan saat itu. Tentu saja Somad sangat semangat sekali merasakan perawan Nini memakai kontol besar dan panjangnya.
Sejak Nini di angkat menjadi budak nafsunya Somad ia menjadi lebih cantik dan manis, kulitnya halus dan lembut. Bersama dengan keluarga Sumi, Nini akhirnya bisa merasakan hidup yang layak yang perlu ia lakukan hanya memuaskan kontol Somad yang selalu mgaceng nggak kenal waktu.
Awalnya Nini begitu tersiksa dengan besarnya kontol Somad yang selalu menggenjot lubang kecil memek maupun mulutnya. Tetapi sekarang Nini menjadi ketagihan dengan ganasnya dan kuatnya kontol Somad yang selalu menggenjot memek Nini sampai ia muncrat berkali-kali bahkan hampir pingsan.
"Nini sini..." Somad.
"Baik kang mas, ada apa kang mas?" Nini.
"Kontol Somad ngaceng Nini uhhhh... Sakit" Somad.
"Nini emut dulu yang kang mas? Slurup... Clup... Slurup... Clup... Ahhhh..." Nini.
"Sekarang Nini sudah pintar ngemut kontol Somad, meski Nini lagi hamil tapi selalu siap kalau emak lagi sibuk" Somad.
"Slurup... Clup... Sudah jadi tugas Nini memuaskan kontol kang mas slurup... Ahhhhh..." Nini.
"Emuachhhhh... Anak emak yang ganteng udah bangun ternyata, uhhhhh... Kontol kamu terlihat lezat nak" Sumi.
"Emuachhhh... Ahhhhhh... Mak enak kontol Somad mak... Uhhhh... Lebih enak lagi kalau memek emak yang Somad genjot" Somad.
"Emuachhhh... Emak kocokin dulu nak, kasian Nini lagi hamil kamu hajar terus memeknya, ayo sekarang memek emak aja yang kamu hajar nak emuachhhhh..." Sumi.
"Somad mau memek emak sama memek Nini pokoknya..." Somad.
"Iya anak emak yang ganteng, uhhhhh.... Emuachhhh... Ayo Nini kita ke kamar kontol anakku udah ngaceng dan harus di puaskan" Sumi.
"Iya nyonya" Nini.
Mereka bertiga Somad, Sumi dan Nini masuk ke kamar, Somad langsung di baringkan oleh emaknya. Bibir Somad di cium dan di lumat rakus oleh bibir emaknya, setelah puas berciuman Sumi menyusi anaknya menggunakan putingnya bergantian puting kanan dan kirinya.
"Isep susu emak yang banyak nak, kamu harus memuaskan memek emak sama Nini emuachhhhh... Habis minum susu emak, kamu mau memek emak nak?" Sumi.
"Iya mak, memek emak paling enak rasanya Somad cuma mau jilat memek emak nggak memek yang lain slurup..." Somad.
"Embhhhhh... Puting emak jangan di gigit nak uhhhhh... Anak emak ini bikin emak tambah gemes aja ahhhhhh..." Sumi.
"Slurup... Mak memek Nini bikin kontol Somad enak mak" Somad.
"Kasian Nini lagi hamil besar nak, memeknya pasti ngilu kamu genjot terus" Sumi.
Somad pun menyurun Nini istirahat dan tersenyum kepada emakny, di balas senyuman Somad oleh Sumi dengan ciuman bibir yang mesra. Keluarga Sumi nampak damai dan bahagia menikmati hidup yang mereka idam-idamkan sejak dulu.
Sumi dan Somad dulu sering di pukul dan di perlakukan senaknya oleh almarhum suami Sumi atau bapaknya Somad. Sering Somad melihat emaknya itu di jadikan suguhan ke teman-teman si bajingan tua suami Sumi saat ia masih sehat.
Untuk itulah Sumi dan Somad berusaha lepas dari penderitaan akibat almarhum suaminya dengan meracuni pelan-pelan dengan racun yang ampuh tanpa di kenali oleh ahli obat di kerajaan. Sumi dan Somad saling melindungi satu sama lain dan akhirnya tumbuh cinta di antara emak dan anak tersebut.
Kini hidup Sumi dan Somad terasa sangat bahagia karena mimpi Sumi yang akan selalu telanjang di rumah terwujud dan keinginan Somad untuk menikmati tubuh Sumi menjadi kenyataan. Setelah penderitaan terbitlah kebahagiaan jika kita berusaha entah itu dengan cara baik atau buruk sekalipun Sumi dan Somad nggak peduli, yang penting nggak merugikan orang lain bagi mereka.